Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Menpora Lantik Muhammad Adsan Jadi Asdep Kepeloporan Pemuda

Budi Ernanto
06/6/2024 19:05
Menpora Lantik Muhammad Adsan Jadi Asdep Kepeloporan Pemuda
Menpora Dito Ariotedjo (kanan) melantik pejabat baru Kemenpora.(DOK KEMENPORA)

MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo melantik Muhammad Adsan menjadi Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda. Adsan merupakan pemuda berumur 34 tahun dan akan menangani masalah pengembangan kompetensi pemuda Indonesia. 

Dito ingin memberikan kesempatan kepada anak muda mengisi pos strategis untuk pengembangan pemuda. Sehingga, pejabat yang mengisi posisi Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda adalah orang yang memahami pemuda. 

“Jika kita ingin mengembangkan pemuda, maka kita harus menunjuk pemuda untuk mengisi pos tersebut. Karena pemuda pasti mengetahui apa kebutuhan dari pemuda,” kata Dito, Kamis (6/6).

Baca juga : HSS Series 5 Jakarta Bakal Libatkan Juri Internasional

Kemenpora melihat riwayat jabatan dari Adsan. Adsan, lahir di Palu 11 Mei 1990, dengan umur mudanya, dia menjadi Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng). 

“Biasanya, posisi Kadis ini dijabat oleh senior-senior. Tapi, ketika ada pemuda menjadi Kadis. Maka secara mental dia telah ditempa, secara kinerja teruji,” Kata Dito.

Kemenpora pun ingin agar pemuda yang menjabat sebagai Asdep Kepeloporan Pemuda harus bergaul dengan Gen Z. Adsan dianggap memiliki pengalaman organisasi yang komplit untuk menggerakan kepeloporan pemuda. 

Baca juga : Pesta Demokrasi di Tengah Bonus Demografi, Kesempatan Pemuda Jadi Aktor Utama

Adan aktif dalam organisasi kepemudaan. Dia menjadi Sekretaris Pemuda Pancasila Kabupaten Buol, Ketua Bidang Kesehatan dan Kependudukan KNPI Kab Buol. Kemudian aktif di organisasi kemanusiaan menjadi Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Buoi. 

Bahkan, Adsan menjadi Ketua JCI Chapter Buol, organisasi suporter klub sepak bola Juventus. 

“Kita memang mencari ‘pejabat’ pemuda yang mengenal pemuda, tahu kebutuhan pemuda. Sehingga, dia gampang menganalisa masalah pemuda dan bagaimana mengembangkan pemuda,” kata Dito.

Dito menilai dalam menyambut Indonesia Emas 2045, kualitas pemuda perlu disiapkan dari sekarang. Saat itu, Indonesia akan mendapat bonus demografi di mana angka pemuda dengan umur pekerja merupakan penduduk yang dominan. 

“Ini perlu disiapkan dari sekarang. Bonus demografi ini seperti pisau mata dua. Kalau kita gagal mempersiapkan, maka yang terjadi adalah angka pengangguran yang tinggi. Kita tak ingin kondisi negatif itu terjadi,” ujarnya. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya