Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PUASA Arafah adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama bagi umat Muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji. Dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan hari ketika para jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan salah satu rukun haji.
Puasa Arafah memiliki berbagai keutamaan yang membuatnya menjadi amalan istimewa dalam kalender Islam.
Salah satu keutamaan utama puasa Arafah adalah sebagai penghapus dosa. Rasulullah SAW bersabda:
Baca juga : 90 Ribu Jemaah Haji Indonesia Telah Tiba di Madinah sejak 20 Mei
“Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah dapat menghapus dosa tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya.” (HR. Muslim)
Ini menunjukkan betapa besar keutamaan puasa Arafah dalam membersihkan jiwa dari dosa-dosa selama dua tahun, yakni satu tahun yang telah berlalu dan satu tahun yang akan datang. Keutamaan ini memberikan motivasi yang kuat bagi umat Muslim untuk melaksanakan puasa Arafah dengan penuh keikhlasan dan harapan akan ampunan Allah SWT.
Puasa Arafah adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa, seorang Muslim diajak untuk meningkatkan ketakwaan dan kesadaran spiritual. Puasa ini juga merupakan bentuk ibadah yang menunjukkan ketaatan dan kecintaan seorang hamba kepada Rabb-nya.
Baca juga : Diikuti 320 Peserta Calon Haji, Sahid Tour Gelar Manasik Haji
Melaksanakan puasa Arafah berarti mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Dalam berbagai hadits, Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya puasa ini dan memberikan contoh kepada umatnya. Mengikuti sunnah Nabi adalah salah satu cara terbaik untuk menunjukkan kecintaan dan penghormatan kita kepada beliau, serta meningkatkan kualitas ibadah kita.
Bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan yang penuh dengan keberkahan dan keutamaan. Selain puasa Arafah, ada banyak amalan lain yang dianjurkan untuk dilaksanakan, seperti puasa pada delapan hari pertama Dzulhijjah, berkurban, dan memperbanyak dzikir. Puasa Arafah menjadi puncak dari amalan-amalan ini dan menyempurnakan ibadah kita di bulan yang mulia ini.
Dengan berpuasa, seorang Muslim diajak untuk merasakan sedikit dari penderitaan orang-orang yang kurang beruntung, yang sering kali mengalami kelaparan dan kekurangan. Ini meningkatkan empati dan kepedulian sosial, serta mendorong kita untuk lebih banyak berbagi dan membantu sesama.
Baca juga : Insight IM Berangkatkan 44 Jemaah Ibadah Umrah
Berikut ini adalah bacaan niat puasa Arafah dalam bahasa Arab, latin, dan artinya:
Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillahi ta'ala
Baca juga : Keutamaan dan Manfaat Melaksanakan Umrah bersama Keluarga
Artinya: "Saya niat berpuasa Arafah, sunnah karena Allah Ta'ala."
Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Zulhijah. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, Idul Adha 2024 akan diperingati pada 17 Juni 2024. Dengan mengikuti jadwal dari SKB 3 Menteri tersebut, puasa Arafah 2024 akan dilaksanakan pada 16 Juni 2024.
Namun demikian, masyarakat perlu menunggu hasil sidang isbat untuk penetapan resmi Idul Adha 2024. Sidang isbat ini akan diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada 7 Juni 2024.
Puasa Arafah adalah ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Selain sebagai penghapus dosa, puasa ini juga merupakan bentuk ketaatan, mengikuti sunnah Nabi, dan cara untuk menyempurnakan amalan di bulan Dzulhijjah. Mari kita manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan memperbaiki kualitas ibadah kita. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan memberikan kita keberkahan serta ampunan-Nya. Amin. (Z-10)
Jemaah haji sudah melaksanakan puncak haji di Arafah. Sejak Jumat pagi sekitar pukul 09.00 waktu Arab Saudi, jemaah haji juga telah meninggalkan Mudzalifah untuk bergerak ke Mina.
Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji, pengawasan dari Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR RI menemukan adanya ketidaksesuaian dalam penyediaan layanan transportasi jemaah ke Arafah
Larangan lainnya yang harus diindahkan jemaah di antaranya, jangan iseng mencabut rumput, mematahkan ranting pohon, membunuh nyamuk, dan lainnya, tidak dibolehkan selama berihram.
JEMAAH haji yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) SUB 01 mengawali pemulangan gelombang pertama jemaah Indonesia ke Tanah Air, Jumat (21/6) malam waktu Arab Saudi (WAS).
Mina memiliki luas sekitar 650 hektare yang terdiri dari daratan yang luas, lembah, dan pegunungan, serta tinggi dan terjal. Mina hanya mampu menampung sekitar 1,4 juta orang.
Musrifah tak terlalu paham bahasa Indonesia, untungnya salah satu tim Media Center Haji (MCH) bisa berdialog dengan bahasa Jawa. Saat ditanya, yang ia jawab hanya Alhamdulillah
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan kepulangan Jemaah haji Indonesia mulai lancar seusai serangan Iran ke pangkalan udara (lanud) militer Amerika Serikat di Qatar.
MENTERI Agama Nasaruddin Umar menyatakan saat ini jadwal penerbangan jemaah haji sudah mulai lancar.
DPR RI berpeluang membentuk Panitia Khusus (Pansus) Haji 2025 untuk mengevaluasi penyelenggaraan rukun Islam kelima. Namun, hal ini menunggu laporan dari Komisi VIII DPR yang menangani haji.
Kepala Bidang Perlindungan Jemaah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Harun Arrasyid, mengungkapkan ada tiga jemaah haji yang hilang.
DIREKTUR Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan, permasalahan soal nota diplomatik Arab Saudi soal berbagai permasalahan haji 2025.
NOTA diplomatik dari pemerintah Arab Saudi yang berisi deretan permasalahan dalam penyelenggaraan haji 2025 Indonesia muncul ke publik. Ini jawaban Kemenag.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved