Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
LEBIH dari 2 ribu orang delegasi dan peserta World Water Forum ke-10 (WWF ke-10) bersama umat Hindu Bali mengikuti ritual upacara Segara Kerthi, di kawasan Pantai Bali Turtle Island Development (BTID), Denpasar, Sabtu (18/5).
Selain mengikuti ritual, delegasi juga diajak bersama melepas seribu ekor tukik, seribu ekor burung, dan 5 ekor penyu.
Segara Kerthi merupakan wujud rasa syukur serta menjaga harmonisasi alam dengan menyucikan air hingga sumber air. Upacara tersebut juga merupakan bagian dari acara Bali Nice yang bertemakan “Merawat Air Melindungi Sarwa Prani” atau merawat air merawat semesta, termasuk flora-fauna.
Baca juga : PLN Siapkan 52 SPKLU Layani Mobil Listrik Delegasi WWF Bali
Karenanya, Upacara Segara Kerthi bertujuan memohon anugerah agar laut bersih sekala dan niskala (konsep keseimbangan hidup) serta penyelenggaraan WWF ke-10 di Bali, pada 18--25 Mei 2024, berjalan lancar dan sukses.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sekaligus Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara WWF ke-10 Basuki Hadimuljono mengapresiasi Pemerintah Provinsi Bali yang memberikan kesempatan peserta turut bergabung mengikuti prosesi ritual tersebut.
“(Ritual) ini bukan hanya show bagi orang luar (Pulau Bali), tapi sebuah upacara sesungguhnya bagaimana kita menyucikan air, sesuai dengan local wisdom di Bali,” kata Menteri Basuki, saat mengunjungi kawasan Pantai Bali Turtle Island Development (BTID) pada Jumat (17/5).
Baca juga : RI Siap Gelar World Water Forum ke-10 di Bali, ini Rangkaian Kegiatannya
Upacara Segara Kerthi bertepatan dengan perayaan Tumpek Uye atau Tumpek Kandang, yang diperingati setiap 210 hari (Sabtu Kliwon Wuku Uye) sesuai dengan siklus kalender Bali.
Perayaan Tumpek Kandang ini merupakan pemujaan kepada keagungan Ida Sang Hyang Widi dalam perwujudannya sebagai Siva atau Pasupati, pemelihara semua makhluk alam semesta, termasuk satwa.
(Z-9)
Untuk seremoni pembukaan WWF akan digelar pada Senin pagi, 20 Mei 2024 di Bali International Convention Center (BICC). Total sekitar 6.000 orang akan hadir dalam agenda tersebut.
Indonesia diyakini mampu memimpin pertemuan World Water Forum ke-10 untuk menghasilkan kesepakatan-kesepakatan penting dan konkret menjaga keberlangsungan air dan lingkungan global.
Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 menjadi momentum penting untuk menunjukkan kepada dunia komitmen serta kontribusi nyata di bidang sumber daya air.
World Water Forum ke-10 di Bali diselenggarakan mulai 18-25 Mei 2024. Kegiatan ini adalah pertemuan internasional di bidang air yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan hadir membuka pertemuan forum air terbesar dunia atau World Water Forum ke-10 yang digelar pada 18—25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali.
Pameran Japan Pavilion akan dibuka pada 20-25 Mei 2024 dengan menampilkan kurang lebih 40 peserta pameran yang terdiri dari pemerintah Jepang, kementerian, organisasi, dan perusahaan swasta.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II 2024 mengalami peningkatan sebesar 5,36%
tari bali yang berjumlah 127 tarian dan masing-masing menampilkan keunikan serta cerita tersendiri yang menjadi ciri kebudayaan Bali
pakaian adat Bali yang terdiri dari berbagai variasi dengan filosofi tersendiri yang menggambarkan budaya dan karakter masyarakat Bali
senjata tradisional Bali sebagai wujud peninggalan sejarah yang masih dijaga hingga kini, jenis dan fungsinya pun beragam
PAKAIAN-pakaian pria bernuansa pantai yang terinspirasi dari nuansa Bali dan pakaian yang terinspirasi dari busana kaftan, hingga dilengkapi dengan aksesori bernuansa pantai
“Jadi kolaborasinya dalam bentuk perhiasan, teknik pembuatannya memang berdasar dari para perajin di desa Taro, berbeda dengan teknik yang kami lakukan."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved