Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam gelaran Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) memberikan penghargaan kepada 20 kepala daerah yang ikut berkontribusi dalam upaya melestarikan bahasa daerah lewat program revitalisasi bahasa daerah.
Daerah-daerah tersebut di antaranya Provinsi Bengkulu, NTB, Kabupaten Banyuwangi, Banggai, Lampung Barat, Ogan Komering Ulu Timur, Barito Utara, Timor Tengah Selatan, Kutai Kartanegara, Bulungan, Bener Meriah, Halmahera Selatan, Tapanuli Tengah, Kepulauan Aru, Bandung, Badung, Takalar, Kota Banjarmasin, Jayapura, dan Surakarta.
Sebagai salah satu penerima penghargaan, Bupati OKU Timur, Lanosin, mengaku sangat bangga. Ia senang bahasa Komering mampu mengharumkan Bumi Sebiduk Sehaluan di kancah nasional.
Baca juga : Dalam 4 Tahun, 70 Bahasa Daerah Berhasil Direvitalisasi
“Saya sangat bangga bahasa Komering bisa terpilih mendapatan penghargaan. Saya harap warga OKU Timur khususnya Komering, juga bangga bangga dan bersyukur dengan bahasa mereka,” ujar Lanosin melalui keterangan resmi, Sabtu (4/5).
Lebih lanjut, ia mengatakan dengan revitalisasi bahasa daerah, bahasa Komering dapat diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Itu berguna sebagai identitas bahasa daerah asli OKU Timur.
“Penuturan bahasa ibu merupakan wujud kebanggaan kita terhadap bahasa daerah. Untuk itu kedepan harus terus dìlestarikan dengan baik,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur, Wakimin, mengungkapkan penghargaan itu bisa diraih berkat komitmen Pemkab OKU Timur yang terus konsisten melakukan revitalisasi bahasa komering.
Mulai dari pelaksaan revitasisasi, Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kabupaten dan provinsi, hingga pengimbasan kepada guru-guru. Selain itu, Pemkab OKU Timur melalui Disdikbud OKU Timur telah memasukan bahasa daerah Komering menjadi pelajaran Muatan Lokal (Mulok) di sekolah-sekolah. (Z-11)
FTBIN merupakan selebrasi berbahasa daerah oleh para pelajar yang telah mengikuti program revitalisasi bahasa daerah sejak tahun 2021.
Untuk memperkaya tulisannya, ia mengumpulkan berbagai dokumen seperti manuskrip kuno berbahasa Belanda dan tulisan Barnes soal Edang.
Isu dalam rakor RBD di antaranya penganggaran, pengadaan guru PPPK bahasa daerah, penyiapan regulasi di daerah, dan kompleksitas penanganan bahasa.
FTBIN ini juga dikatakan telah menunjukkan bahwa pengetahuan kebahasaan masyarakat di Indonesia masih sangat sedikit dibandingkan jumlah bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Ada lima area utama pendekatan pendidikan yang dilakukan Casa Dei Montessori yaitu keterampilan hidup (practical life), sensorial, matematika, bahasa, dan kultural.
Hidupkan tulisanmu! Pelajari majas personifikasi, teknik kreatif berbahasa yang memikat dan informatif. Tingkatkan kemampuan menulis SEO-mu!
Jelajahi dunia kata serapan! Temukan bagaimana bahasa terus berkembang dan diperkaya dengan adopsi istilah baru yang relevan.
Dalam era persaingan kerja yang semakin ketat ini, keterampilan bahasa menjadi faktor penting untuk meningkatkan daya saing.
Temukan kekuatan bahasa! Pelajari contoh majas metafora sehari-hari, ungkap makna tersembunyi, dan percantik komunikasi Anda.
BAHASA berkembang berbanding lurus dengan kelahiran tiap generasi. Gen Alpha yang tumbuh bersama internet, memberikan sumbangsih besar terhadap siniar dunia maya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved