Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SEBUAH riset terbaru menunjukkan konsumsi minuman dengan pemanis buatan dapat meningkatkan risiko atrial fibrilasi atau kondisi di mana denyut jantung tidak beraturan.
Dilansir dari Medical Daily, Selasa (16/4), atrial fibrilasi dapat menyebabkan pembekuan darah di jantung dan meningkatkan risiko penyakit stroke, gagal jantung, dan penyakit jantung lainnya.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS), sebanyak 12,1 juta orang di 'Negeri Paman Sam' itu mengalami atrial fibrilasi pada 2030.
Baca juga : Pemanis Buatan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal American Heart Association, mengonsumsi 2 liter atau lebih minuman dengan pemanis buatan dalam seminggu secara rutin, meningkatkan risiko gangguan jantung hingga 20%.
Penelitian yang menguji 200.000 data diet dan genetik orang dewasa dari UK Biobank itu, menemukan 9.362 partisipan menunjukkan gejala atrial fibrilasi dalam sepuluh tahun.
Kepala tim peneliti Ningjian Wang menjelaskan seseorang yang mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan sebanyak 2 liter per minggu memiliki risiko atrial fibrilasi sebanyak 10% dibandingkan yang tidak mengonsumsi minuman tersebut.
Baca juga : Hindari Santapan Manis Sebelum Tidur, Ini Akibat Buruknya
"Angka ini bisa naik menjadi 20% bagi orang yang mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan sebanyak lebih dari 2 liter per minggu," kata Ningjian.
Oleh karenanya, Ningjian, menganjurkan untuk mengurangi atau bahkan menghindari minuman yang mengandung pemanis buatan.
"Bukan berarti meminum minuman dengan pemanis buatan yang rendah gula dan rendah kalori menjadi lebih sehat, minuman itu juga memiliki risiko terhadap kesehatan tubuh," pungkas Ningjian. (Ant/Z-1)
Jika tidak terdeteksi sejak dini, gagal jantung dapat memicu komplikasi yang serius, bahkan menyebabkan kematian.
Universitas Johns Hopkins mengembangkan model AI yang mampu memprediksi risiko kematian jantung mendadak lebih akurat.
Faktor risiko penyakit jantung pada populasi dewasa muda sama dengan mereka yang berusia lebih tua, yaitu obesitas, merokok, diabetes atau kadar gula darah tinggi,
Teknologi AI dan digital sangat penting untuk menutup kesenjangan layanan jantung di Indonesia
Cara tidur seseorang dapat menjadi sinyal awal adanya masalah pada jantung.
belum adanya dokter jantung di daerah tertentu di Indonesia serta belum lengkapnya fasilitas diagnostik penyakit jantung yang baik menyebabkan keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan.
Denyut jantung setiap orang dipengaruhi oleh metabolisme dan tingkat stres.
Peran perempuan dalam sebuah keluarga sangat signifikan terutama dalam sektor kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved