Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KHLHK), Thomas Nifinluri, mengungkapkan Indonesia masih terkepung kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah, khususnya di Kepulauan Sumatra dan Kalimantan. Menurut data terakhir KLHK yang terekam dalam Satelit Terra/Aqua (NASA), ada 343 titik panas pada periode Januari hingga 12 April dengan jumlah luas lokasi hutan yang terdampak karhutla sebesar 10.909,55 hektar.
“Periode triwulan pertama ini, kejadian karhutla banyak terjadi di Kalimantan Timur dengan jumlah hotspot pada 1 Januari-14 April adalah 107 titik. Sedangkan luas karhutla pada periode Januari hingga Februari 2024 seluas 3.425,56 ha. Beberapa waktu lalu Manggala Agni berhasil memadamkan karhutla di beberapa lokasi,” ujar Thomas kepada Media Indonesia, Sabtu (13/4).
Thomas menambahkan saat ini beberapa provinsi seperti Riau dan Kalimantan Timur mendominasi bencana karhutla. Dari berbagai kasus yang ada, faktor perubahan cuaca dan kegiatan pembukaan lahan menjadi penyebab utama.
Baca juga : KLHK: Teknologi Modifikasi Cuaca bakal Dimulai Maret 2024
“Pada umumnya karhutla di Indonesia disebabkan kegiatan manusia untuk membuka lahan untuk keperluan pertanian, perkebunan maupun pemukiman. Proses mitigasi juga telah dilakukan dengan meminimalisir peningkatan titik api dengan berbagai cara,” jelasnya.
Thomas lebih lanjut mengatakan pemerintah terus melakukan antisipasi dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Indonesia, terutama di berbagai daerah dengan kolaborasi pemerintah daerah, TNI dan Polri serta berbagai kelompok masyarakat.
“Akan dilakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di areal hutan dan areal gambut yang sudah dilaksanakan sejak Maret sampai dengan September mendatang. Pemerintah juga sudah menyiapkan data didukung oleh BMKG dan BRIN serta TNI untuk menyiapkan alutsista mendukung upaya TMC di daerah rawan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan bahwa menurut laporan BNPB per jumat (12/4) sore, Karhutla terjadi di beberapa pulau Sumatera seperti Riau dengan wilayah terdampak hingga 9 Ha, kabupaten Bener meriah dan Aceh Tenggara (Aceh) dengan luas masing-masing 2 Ha dan 3 Ha. Hal ini menurutnya masih bisa ditanggulangi pada tingkat daerah.
“Untuk bencana kebakaran hutan yang dominan sekarang ada di Sumatera di bagian utara karena telah masuk musim pancaroba kering sehingga mudah terjadi kebakaran. Untuk kasus kebakaran lahan gambut masih cukup minor sehingga pemerintah daerah masih bisa menanggulangi dengan SDM yang ada, namun mulai April kita juga akan melangsungkan rapat koordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan apel kesiapsiagaan menghadapi karhutla,” ungkapnya. (Z-11)
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
DI tengah isu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meningkat, peran aparatur sipil negara (ASN) dalam mengelola komunikasi krisis semakin penting.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) terjadi di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Peristiwa ini melibatkan dua kabupaten/kota yakni Kota Banjarbaru dan Hulu Sungai Tengah.
Tidak jarang para petugas Manggala Agni harus berhari-hari tidak pulang, menyisir lahan ratusan hektar untuk memadamkan titik api.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) di Desa Gambut Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, mendapat perhatian dari Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.
Beberapa lokasi kawasan hutan ikut terbakar, sejauh ini berdasarkan laporan ada sekitar 20 hektare.
KLHK melalui Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) menyegel empat perusahaan yang diduga terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved