Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PROGRAM Studi (Prodi) Informatika, Fakultas Komputer, President University (Presuniv), secara resmi dinyatakan terakreditasi oleh lembaga akreditasi internasional IABEE atau Indonesian Accreditation Board for Engineering Education. IABEE adalah lembaga akreditasi mandiri yang menjadi anggota Washington Accord (WA), dan sedang dalam proses menjadi anggota Seoul Accord (SA).
Adapun, WA dan SA adalah perjanjian multilateral di antara badan-badan penyelenggara akreditasi dari berbagai negara di dunia. WA untuk bidang teknik (engineering), sementara SA dalam bidang computing, seperti informatika, teknologi informasi, sistem informasi, sistem komputer dan sebagainya.
“Dengan terakreditasi internasional dari IABEE, itu berarti kualitas penyelenggaraan pendidikan di Prodi Informatika sudah memenuhi standar internasional. Jadi, kuliah di Prodi Informatika, Presuniv, sudah sama dengan kuliah di berbagai perguruan tinggi terkemuka di luar negeri,” Kata Rektor Presuniv Handa S. Abidin dalam keterangan resmi yang diterima.
Baca juga : Berkat Dukungan Kuat Stakeholders, Universitas Bunda Mulia Raih Akreditasi Unggul Institusi
Handa mengatakan, keberhasilan Prodi Informatika untuk terakreditasi internasional merupakan bukti nyata dari upaya Presuniv untuk menjadi World Class University.
Capaian Prodi Informatika ini tentu menggembirakan. Apalagi pada tahun sebelumnya, yakni tahun 2023, Prodi Sistem Informasi yang juga bernaung di bawah Fakultas Komputer, berhasil memperoleh akreditasi internasional dari lembaga yang sama, IABEE.
“Saya berharap capaian Prodi Informatika dan Sistem Informasi ini akan mendorong prodi-prodi lain di Presuniv untuk segera terakreditasi internasional,” ucap Handa.
Baca juga : Universitas Pancasila Buka Program Beasiswa Penuh 8 Semester
Dengan terakreditasi internasional, lanjut Handa, peluang karier dari lulusan Prodi Informatika dan Sistem Informasi pun menjadi lebih terbuka.
“Dengan kualitas pendidikan yang setara dengan berbagai universitas terkemuka di dunia, peluang lulusan Prodi Informatika dan Sistem Informasi untuk berkarier di perusahaan-perusahaan multinasional, baik yang ada di Indonesia atau di dunia, menjadi lebih terbuka,” paparnya.
Dekan Fakultas Komputer President University (Presuniv) Rila Mandala memaparkan perjalanan panjang Prodi Informatika untuk bisa terakreditasi internasional.
Baca juga : President University Gelar Pelatihan Reformasi Pemimpin dan Kepemimpinan
“Persiapannya menghabiskan waktu lebih dari satu tahun,” ungkapnya.
Ada beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi sebelum Prodi Informatika mengajukan diri ke IABEE untuk memperoleh akreditasi internasional. Rila memaparkan, pertama, suatu prodi harus sudah memperoleh akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) atau Unggul jika dari Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM).
“Baik Prodi Informatika atau Sistem Informasi, keduanya sudah memperoleh akreditasi A dari BAN-PT,” ungkap Rila.
Baca juga : USU Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT
Kriteria kedua, prodi tersebut juga harus sudah memiliki lulusan. Ketiga, kurikulumnya harus menyesuaikan dengan versi IABEE, yakni kurikulum yang Outcome Bassed Education (OBE). Selama ini, urai Rila, perguruan tinggi mewisuda mahasiswanya setelah mereka lulus kuliah. Dengan adanya persyaratan OBE, ukurannya menjadi berubah.
“Kali ini yang diukur betul-betul kemampuannya, bukan hanya semata lulus semua mata kuliah. Ibaratnya, materi perkuliahan hanya membekali mahasiswa dengan senjata api, tetapi dengan OBE yang dinilai adalah kemampuannya dalam menembak,” kata Rila.
Keempat, harus ada body of knowledge-nya. “Sederhananya begini. Semua lulusan Prodi Informatika harus menguasai Artificial Intelligence (AI), Networking, Database, Internet of Things (IoT), Cybersecurity dan beberapa lainnya,” urai Rila.
Jadi, tegas dia, tidak boleh seorang lulusan Prodi Informatika hanya bisa menguasai AI, tetapi tidak paham IoT.
“Semua daftar yang sudah ditetapkan dalam body of knowledge harus dikuasai oleh setiap lulusan,” katanya.
Repotnya lagi, body of knowledge ini setiap saat bisa saja berubah seiring dengan perkembangan teknologi dan kemajuan di industri. Persyaratan yang begitu ketat itulah, lanjut Rila, yang membuat Prodi Informatika membutuhkan persiapan yang panjang.
“Bahkan kami sampai harus mengubah kurikulum agar bisa selaras dengan persyaratan yang ditetapkan oleh IABEE,” tambah dia.
Dengan keberhasilannya memperoleh akreditasi internasional tersebut, Rila menegaskan bahwa mereka yang ingin belajar memiliki kemampuan dalam bidang Informatika atau Sistem Informasi tak perlu lagi repot-repot mencari perguruan tinggi di luar negeri.
“Cukup di program studi kami saja,” tegasnya. (Z-10)
Buat kamu yang belum menentukan jurusan dan punya kreatifitas tinggi, yuk jajaki program studi (prodi) desain interior.
Dalam International Program Mobility Study, President University pada angkatan pertama telah mengirimkan sebanyak satu kelas, 39 mahasiswa teknik sipil.
Platform edukasi kesehatan dan informasi penyakit kulit akibat kerja ini juga dirancang dengan teknologi yang mudah digunakan dan dipahami oleh para pekerja.
Kezia memiliki mimpi besar menjadi seorang tenaga kesehatan handal berskala global untuk berkontribusi bagi masyarakat dan dunia kesehatan di tanah air.
Prodi PGSD Presunov telah meraih akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDik).
Asosiasi ini bertujuan untuk memperkuat solidaritas dan semangat gotong-royong di antara mahasiswa China yang menempuh studi di Indonesia.
UNM berkomitmen terus berkontribusi aktif di dunia pendidikan dengan melahirkan banyak generasi muda yang kompeten dan ahli di bidangnya.
Direktur Utama PLN Icon Plus Ari Rahmat Indra Cahyadi mengatakan bahwa PLN Icon Plus sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan Diskominfo se-Kalimantan Timur.
Coding menjadi hal yang menarik perhatian masyarakat saat ini. Terutama mereka yang ingin menjadi programmer. Simak lebih lanjut tentang coding.
Dua program studi Universitas BSI yang berubah namanya yakni program sarjana Ilmu Komputer menjadi Informatika, dan PSDKU Teknik Informatika menjadi PSDKU Informatika.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan pemerintah terus meningkatkan kemampuan dan pemahaman masyarakat mengenai teknologi digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved