Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
DALAM lanskap industri budaya digital yang dinamis, pesan-pesan di media sosial lebih dari sekadar ekspresi, mewujudkan nilai ekonomi sebagai komoditas melalui prinsip monetisasi dengan cermat oleh pembuat konten untuk mengumpulkan pengikut. Hal inilah yang menjadi perhatian tim peneliti dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana dan Universitas Mercu Buana dalam penelitian berjudul The Representation of The Cultural Crisis in Social Media as a New Economic Reality in The Culture Industry.
Tim peneliti yang dipimpin Prof Ahmad Mulyana, yang juga Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Mercu Buana, menganalisa isi secara kualitatif konten-konten kedua pesohor media sosial; yaitu Bunda Corla dan Nikita Mirzani.
Dengan menggunakan rancangan desain paradigma kritis, penelitian ini berusaha membongkar cara kerja ideologis di balik konten digital dengan format kekerasan verbal yang berpotensi merusak tatanan norma-norma dan nilai-nilai budaya masyarakat.
Baca juga : Rektor UMB: Dua Reaksi Ini Diperlukan untuk Mengurangi Kerusakan Serangan Siber
“Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan mengidentifikasi krisis budaya seperti pengabaian spiritual dan pencemaran ruang batin dalam realitas penggunaan bahasa yang tidak sopan dan vulgar di media sosial,” kata Mulyana, Selasa (19/3).
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Theoretical and Applied Information Technology itu menunjukkan bahwa bahasa vulgar di platform seperti Bunda Corla dan Nikita Mirzani mencakup kategori kata-kata kotor, rasisme, konten eksplisit, pelecehan, dan cyberbullying menunjukkan sifat konten yang beragam dalam lanskap budaya digital.
Produksi konten seperi itu, secara signifikan, memengaruhi ekonomi dan budaya masyarakat, berkembang seiring dengan kemajuan teknologi teknologi dan pergeseran trend konsumen. Seluruh praktik industri budaya mentransfer motif keuntungan secara vulgar ke dalam bentuk budaya. Sejak bentuk-bentuk budaya ini pertama kali mulai mencari nafkah bagi para kreatornya sebagai komoditas di pasar, mereka telah memiliki kualitas ini.
Baca juga : Pentingnya Sinergi Semua Pihak untuk Perangi Perundungan Online
“Industri budaya memiliki peran penting dalam menciptakan konten yang mencerminkan keanekaragaman budaya dengan kepekaan dan dan adil. Tantangannya adalah menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab sosial untuk tidak menjurus pada krisis budaya,” ungkap Dekan Fikom UMB ini.
Mulyana mengingatkan pentingnya etika dan kesadaran budaya kesadaran budaya. Penggunaan bahasa yang etis dan kesadaran akan konteks budaya sangat penting untuk membuat pesan-pesan yang menarik dan menghibur namun tetap menghormati nilai-nilai budaya kesopanan.
Selain Prof Ahmad Mulyana sebagai ketua tim, penelitian ini juga melibatka Dewi Sad Tanti (UMB), Aminah Swarnawatiari (UMJ), dan Irmulansati Tomohardjo (UMB). (RO/Z-1)
Kegiatan dikemas dalam format talkshow, workshop, dan nonton bareng, dengan melibatkan para ibu rumah tangga sebagai peserta aktif.
Dalam kegiatan ini dosen dan mahasiswa UMB tidak hanya menyampaikan materi edukatif mengenai energi terbarukan, tetapi juga mengadakan workshop instalasi panel surya.
Transisi energi peralihan dari energi berbasis karbon menuju sumber energi bersih dan terbarukan seperti surya, angin, air, dan geotermal kini dipandang sebagai kebutuhan moral
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Lebih dari 80 peserta, sebagian besar merupakan pekerja sektor informal, antusias mengikuti program pemberdayaan pekerja migran Indonesia.
Kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi mahasiswa dan dosen dari kedua negara untuk meningkatkan kualitas akademik serta mempererat hubungan bilateral.
PM Israel Benjamin Netanyahu berkomitmen melawan kampanye 'demonisasi dan fitnah terorganisir' terhadap Israel di media sosial.
WALI Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan pihaknya membutuhkan media massa untuk mengoptimalkan penginformasian kepada publik.
Grooming adalah tindakan sistematis yang dilakukan pelaku (groomer) untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan kendali atas korban dengan tujuan eksploitasi, sering kali seksual.
Menurutnya, penggerebekan pesta gay itu dilakukan pada Minggu (22/6) sekira pukul 00:30 WIB atas laporan warga setempat yang curiga dengan kegitan tersebut.
DEPARTEMEN Luar Negeri Amerika Serikat meminta kepada para pemohon visa pelajar dan peserta pertukaran dalam kategori visa nonimigran F, M, dan J membuka akses media sosial.
SEORANG model dan talent asal Jakarta, Rafika Aulia Putri, menjadi korban pencemaran nama baik dan fitnah yang diduga dilakukan oleh Eha Adistia Suri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved