Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DALAM upaya mendukung keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menggelar Pasar RHL di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat. Salah satu selasar gedung diubah menjadi pasar tradisional yang menjual aneka hasil panen dari kegiatan RHL.
Di pasar tersebut, produk yang dijual berasal dari berbagai kelompok masyarakat yang terlibat dalam kegiatan RHL di sejumlah wilayah Indonesia. Berbagai buah-buahan hingga hasil hutan lainnya dari wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Jawa Bali dan Nusa Tenggara ada di sana. Kopi, Petai, Alpukat, Jambu Mete, Kemiri, Minyak Kayu Putih, Madu, serta berbagai rempah-rempahan lain dijajakan dengan harga yang terjangkau.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pada saat pembukaan Pasar RHL mengungkapkan, berbagai buah dan hasil panen lainnya yang hadir di Pasar RHL merupakan bukti bahwa menanam pohon memiliki banyak manfaat, baik untuk lingkungan maupun perekonomian masyarakat.
Baca juga : KLHK Pamerkan Hasil Panen Petani melalui Pasar Rehabilitasi Hutan dan Lahan
“Yang perlu dipahami oleh masyarakat, bahwa menanam pohon itu bukan hanya disuruh menanam saja, tapi ambil hasilnya juga. Ini keren banget,” kata Siti di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Senin (18/3).
Siti mengatakan RHL memang semestinya melibatkan peran aktif masyarakat secara luas. Hal itu perlu dilakukan demi meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga lingkungan sekaligus memberikan nilai ekonomi.
“Terima kasih atas inovasi seperti ini. Inilah yang saya bilang inovasi sosial untuk masyarakat. Banyak hasil-hasil nyata. Ke depan, kita semakin optimistis dan harus dilanjutkan dengan baik semua kreasi-kreasi seperti ini,” tandas Siti.
Baca juga : KLHK terus Realisasi Penanaman Pohon Serentak di Indonesia
Salah satu pencapaian utama dari program RHLi adalah peningkatan tutupan lahan secara signifikan. Dalam kurun waktu 2015-2023, KLHK melalui Ditjen PDASRH telah berhasil merehabilitasi lahan seluas 1,9 juta hektar.
Salah satu strategi sukses yang diterapkan dalam program RHi adalah skema agroforestry. Skema agroforestry memberikan peluang bagi mereka untuk menanam berbagai jenis tanaman produktif yang dapat memberikan hasil panen secara berkelanjutan.
Dengan adanya skema agroforestry, masyarakat tidak hanya menikmati hasil panen yang dapat dijual untuk mendapatkan tambahan pendapatan, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.
Baca juga : Aksi Bersih Negeri Bahu-membahu Bersihkan Sampah
Model tersebut menghasilkanhubungan simbiosis antara kebutuhan ekonomi masyarakat dan pelestarian hutan, sehingga tercipta kesinambungan yang berdampak positif dalam jangka panjang.
Di tengah upaya-upaya rehabilitasi yang dilakukan, telah terbentuk kelompok-kelompok masyarakat yang secara aktif terlibat dalam kegiatan RHL. Kelompok-kelompok ini tidak hanya berperan sebagai pelaksana lapangan, tetapi juga sebagai produsen produk-produk hasil rehabilitasi hutan dan lahan yang bernilai ekonomis.
Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal PDASRH KLHK Dyah Murtiningsih mengungkapkan agenda Pasar RHL merupakan ajang bagi KLHK untuk menginformasikan kepada publik tentang hasil hutan dan lahan.
Baca juga : Berkat Kinerja Aksi Iklim Sistematis, Indonesia Raih Pengakuan Internasional
“Saya kira masyarakat di seluruh Indonesia sangat tertarik, ini jadi gerakan masyarakat untuk gemar menanam. Di lokasi-lokasi terbuka silakan menanam, kami siapkan bibitnya. Kita punya persemaian di seluruh Indonesia yang bisa diakses oleh semua masyarakat. Ini kampanye bagi masyarakat untuk selalu aware dengan lingkungannya dan memulihkan lingkungan,” ujar Dyah.
Pada saat Pasar RHL sendiri, Dyah mengaku saat ini memang terdapat beberapa daerah yang belum terlibat karena kendala jarak dan musim panen yang berbeda-beda. Namun ke depan, ia mengatakan, sesuai dengan arahan Menteri LHK, Pasar RHL akan diadakan minimal dua bulan sekali.
“Jadi hasil RHL ini kita tunjukkan kepada publik bahwa kita bersungguh-sungguh melakukan pemulihan lingkungan, baik hutan maupun lahan. Selain lingkungan pulih, masyarakat tentu akan sejahtera,” ucapnya.
Baca juga : Indonesia Buktikan Aksi Nyata Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Dari beragam komoditas dipamerkan, salah satunya berasal dari Kebun Bibit Rakyat (KBR) di wilayah BPDAS Pemali Jratun, yang telah menghasilkan buah dan kayu. Salah satu lokasi KBR yang telah memberikan manfaat tersebut berada di lahan Perhutanan Sosial Desa Sukobubuk, Kecamatan Mangorejo, Kabupaten Pati-Jawa Tengah.
Lokasi ini masuk DAS Juana, salah satu DAS yang dipulihkan dan berada pada pengunungan Patiayam. Di sini dipamerkan hasil panen mulai dari petai, buah lemon, sirup dan dodol mangrove, minyak kayu putih.
“Petai yang telah berbuah merupakan tanaman KBR BPDAS Pemali Jratun tahun 2019 yang dilaksanakan KTH Sukobubuk Rejo,“ ujar Zayinul Farhi BPDAS Pemali Jratun.
Baca juga : Indonesia Jadi Contoh Internasional dalam REDD+ dan RBP Emisi Karbon
Kegiatan KBR dimulai dari proses sampai bibit, diutarakan Farhi, semuanya kelompok masyarakat yang menentukan dan mengelolanya. BPDAS membantu dari pemberian dana bergulir ke masyarakat dan pemilihan benih bibit yang akan mereka tanam.
Berdasarkan potensi petai hasil KBR yang dilakukan KTH Sukobubuk Rejo, pohon petai yang telah berbuah sekitar 15.000 batang, dengan hasil panen pertahun sekitar 10 ton. Untuk harga rata-rata setiap ton 20 juta. Sehingga setiap tahunnya pendapatan dari petai KBR Sukobubuk sebesar Rp.200 juta.
Tak berhenti hanya rutin memenuhi pasar Jabodetabek, salah satu upaya meningkatkan nilai jual petai KTH Sububuk Rejo bersama mitra telah berhasil melakukan ekspor petai ke Jepang dengan kemasan vaccum.
Baca juga : Antisipasi Karhutla, KLHK Andalkan Modifikasi Cuaca dan Kerahkan Manggala Agni
“Sekitar dua mingguan lalu perdana ekspor tersebut dilakukan. Katanya di Jepang selain untuk olahan masakan, petai di Jepang juga menjadi camilan, “ ujar Farhi. (Z-8)
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Pendanaan konservasi ini memerlukan anggaran besar sehingga memerlukan kontribusi semua pihak untuk menutup gap antara anggaran dengan kebutuhan yang tersedia.
Sebagai penggagas Revolusi Hijau, Hanif Faisol banyak meraih penghargaan. Pada 2020, ia dipromosikan menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan di KLHK.
Kelapa bukan hanya komoditas pertanian, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Artinya sayuran yang kita lakukan uji residu pestisida itu angkanya di bawah batas maksimal residu, sehingga sayuran yang dijual di pasar ibuh aman untuk dikonsumsi masyarakat,”
Penelitian terbaru menunjukkan tanaman dan pohon memiliki kemampuan untuk merespons perubahan lingkungan yang terjadi sebelum letusan gunung berapi.
Plants vs. Zombies Fusion (PVZ Fusion) adalah salah satu game yang menghadirkan pengalaman seru dan menantang dalam melawan gelombang zombie yang terus berdatangan.
Tanaman air tidak hanya penting dalam ekosistem untuk membantu menjaga kualitas air dan menyediakan habitat bagi berbagai organisme air, tetapi juga bisa memiliki nilai ekonomi
PERUBAHAN iklim dan potensi munculnya penyakit baru pada tanaman dapat menjadi ancaman serius terhadap ketahanan pangan nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved