Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BPDPKS Buka Call for Proposal sampai 17 Maret 2024

Media Indonesia
02/2/2024 14:01
BPDPKS Buka Call for Proposal sampai 17 Maret 2024
Webinar: Call for Proposal Grant Riset Sawit 2024, Rabu (2/2).(Dokpri)

PENELITIAN dan pengembangan harus mampu memberikan solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi oleh industri kelapa sawit saat ini. Persoalan tersebut seperti peningkatan produktivitas/efisiensi, peningkatan aspek sustainability, dan awareness terhadap lingkungan dan isu-isu global, serta mendorong penemuan/inovasi produk/pasar baru. Karena itu, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) membuka Call for Proposal selama hampir tiga bulan sampai dengan 17 Maret 2024.

"Penting dukungan riset untuk industri sawit yang berkelanjutan," ujar Plt Direktur Penyaluran Dana BPDPKS Zaid Burhan Ibrahim saat membuka Webinar: Call for Proposal Grant Riset Sawit 2024, Rabu (2/2). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka sosialisasi Program Grant Riset Sawit yang menjadi salah satu program layanan yang berasal dari dana sawit. 

Kegiatan itu bertujuan sebagai sarana penyebaran informasi bahwa Program Grant Riset Sawit telah dibuka kembali oleh BPDPKS untuk menjaring usulan riset sawit dari lembaga litbang seluruh Indonesia. Program Penelitian dan Pengembangan Sawit merupakan salah satu upaya BPDPKS untuk melakukan penguatan, pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri sawit yang saling bersinergi di sektor hulu dan hilir. Ini dilakukan demi terwujudnya industri sawit nasional yang tangguh dan berkelanjutan. 

Baca juga : AII Jembatani Inventor dan Investor Manfaatkan Inovasi Sawit

Menurut Zaid, selama program penelitian dan pengembangan berjalan dari 2015 hingga saat ini terdapat 329 kontrak perjanjian kerja sama dengan 88 lembaga litbang yang melibatkan 1.202 peneliti dan menghasilkan 50 paten dan 243 publikasi. 

Webinar itu dihadiri oleh 1.611 peserta dari seluruh wilayah di Indonesia, terutama universitas dan perguruan tinggi. Antusias peserta menunjukkan tingginya minat para peneliti untuk mengikuti Program Pendanaan Riset dari BPDPKS.

Pada kegiatan itu BPDPKS menghadirkan dua narasumber, yaitu Prof (Ris) Didiek Hadjar Goenadi yang menyampaikan tentang Peluang dan Tantangan Riset Kelapa Sawit untuk Mendukung Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan dan Arfie Thahar STP MM yang menyampaikan tentang Gambaran Pelaksanaan Program Grant Riset Sawit dan Tata Cara Submit Usulan Riset. Sebagai pengantar, Didiek Goenadi mengingatkan kembali pentingnya kelapa sawit Indonesia yang berperan sangat strategis sebagai komoditas pengungkit nilai ekonomi nasional. 

Baca juga : Asosiasi Inventor Temukan Inventor dan Investor untuk Hilirisasi Produk Sawit

Sebenarnya, tantangan dan kendala dalam mewujudkan kinerja industri kelapa sawit yang berkelanjutan merupakan peluang bagi periset/peneliti untuk memberikan solusi. Didiek menyampaikan bahwa kemajuan riset dan pengembangan di Indonesia memerlukan support system yang baik sehingga hasil riset dapat melewati the valley of death, misalnya dengan bantuan riset pasar (market research) untuk mendapatkan feedback dari pengguna atau calon pengguna. 

Oleh karena itu, kata dia, riset-riset yang didukung oleh BPDPKS ialah applied research yang memiliki proof of concept. "Selain aspek ilmiah, kegiatan riset tersebut mengedepankan aspek manfaat bagi para pelaku industri kelapa sawit nasional termasuk rekomendasi kebijakan kepada pemerintah yang based on research," imbuhnya.

Selanjutnya Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS Arfie Thahar menyampaikan bahwa pihaknya telah mengumumkan pembukaan Program Grant Riset Sawit 2024 di laman website resmi BPDPKS (https://www.bpdp.or.id/pengumuman-call-for-proposal-grant-riset-sawit-grs-2024). Dalam pengumuman tersebut, disertakan pula topik-topik riset prioritas yang harapannya dapat menjawab kebutuhan industri kelapa sawit melalui pendekatan yang terdiri dari berbagai bidang yaitu bioenergi, biomaterial, budi daya, pascapanen, lingkungan, pangan, dan sosial ekonomi/ICT.

Baca juga : Indofood Berikan Dana Riset kepada 70 Mahasiswa Terpilih

Penyeleksian proposal dilakukan melalui tiga tahap, yaitu seleksi administrasi, seleksi substansi, dan seleksi presentasi. Adapun dalam proses penyeleksian, BPDPKS dibantu oleh Komite Litbang yang bertugas memberikan rekomendasi riset-riset yang akan didanai. 

Penyampaian usulan harus berdasarkan riset-riset prioritas untuk setiap bidang yang telah ditetapkan oleh BPDPKS pada pengumuman. Terdapat beberapa kriteria penilaian proposal oleh Komite Litbang yaitu pernyataan masalah, analisis kesenjangan (ketepatan pendekatan analitik/teknik), program dan kegiatan riset, serta hasil dan manfaat yang memiliki bobot tertinggi dari semua kriteria penilaian. Hal ini sejalan dengan BPDPKS yang mengedepankan aspek manfaat berlandaskan hasil ilmiah agar para pemangku kepentingan sawit di berbagai sektor (pemerintah, swasta, industri, asosiasi, dan rakyat) dapat memanfaatkan hasil riset program ini.

"BPDPKS berharap hasil webinar ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan peserta tentang kelapa sawit dan pentingnya kegiatan riset serta para calon pengusul mendapatkan informasi yang diperlukan. Harapannya, akan diperoleh usulan-usulan riset yang berkualitas sesuai target untuk menjawab kebutuhan industri sawit guna mendukung sustainable palm oil dalam menjawab tantangan-tantangan dalam kebijakan internasional terhadap kelapa sawit," pungkas Arfie. (RO/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya