Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
FESTIVAL Kopi Nusantara Media Indonesia tahun ini mengangkat kopi konservasi Nusantara. Salah satu yang hadir adalah Kopi Jago Jalanan (Kojal) yang mengangkat kopi liberika dari Kabupaten Kayong Utara di Kalimantan Barat. Kali ini, Kojal membawa produk dari perhutanan sosial di wilayah tersebut.
Founder Kojal Coffee Plantation Gusti Iwan Darmawan menyebut pihaknya membawa kopi-kopi dari kelompok tani masyarakat sebagai kawasan penyangga konservasi di kawasan Taman Nasional Gunung Palung.
Menurut Iwan, untuk mendorong masyarakat menjaga kelestarian hutan atau ekosistem yang dilindungi, yang pertama harus dilakukan adalah peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
Baca juga : Festival Kopi Media Indonesia Angkat Keunggulan Kopi Konservasi Nusantara
"Kalau masyarakat sudah memiliki manfaat ekonomi terhadap kehidupan dan lanskapnya itu, mudah untuk menggerakkan mereka menjaga lingkungan," kata Iwan kepada Media Indonesia dalam acara festiva kopi di Kompleks Media Group, Kedoya, Jakarta Barat, Kamis (1/2).
Hal itu, katanya, sudah terbukti di wilayah Kayong Utara. Sejak 2017, Kojal sudah melakukan pendampingan kepada masyarakat di wilayah tersebut untuk mengembangkan kopi liberika.
Sebagai informasi, kopi liberika ditanam di dataran rendah, 0-400 mdpl. Kebun kopi liberika ini, kata Iwan, turut menjaga hutan mangrove.
Baca juga : Festival Kopi Nusantara Kembali Digelar Keenam Kalinya
"Lanskapnya hutan mangrove, 300 meter dari pinggir mangrove baru ketemu dengan lahan gambut, di situ ada tempat tumbuhnya yang kami budidayakan tanaman kopi liberika. Kopi liberika sangat cocok terhadap pasang surut air asin," jelasnya.
"Kita sudah terima perlindungan indikasi geografisnya tahun ini oleh Kemenkumham. Dia sudah mendapatkan IG (indikasi geografis) kopi liberika kayong utara. Itu sudah dilindungi oleh negara," katanya.
Awalnya, wilayah tersebut hanya menghasilkan 300 kg per hektare. Sekarang sudah hampir 1 ton per hektare. "Masyarakat di tempat kami memanen kopinya per hektare satu bulan hanya 5 pagi. Satu pagi satu hektare dia bisa dapat sekitar 150 kg buah," jelasnya.
Baca juga : HUT Media Indonesia Ke-54, Festival Kopi Nusantara Kembali Digelar
Dalam satu bulan, masyarakat dengan hanya kerja 5 hari bisa dapat 750 kg buah satu hektare dengan harga buah Rp4 ribu per kilogram. Saat ini kebun kopi liberika kayong utara lebih dari 112 hektare.
"Kita sedang pengembangan tepatnya di kawasan mangrove, maksimal akan di 236 hektare. Sebelumnya hanya 80-an hektare," kata Iwan.
Kojal sendiri menginisiasi ke pemerintah kabupaten setempat untuk meminta kawasan itu sebagai kawasan yang dilindungi secara SK bupati sebagai kawasan ketahanan pangan supaya tidak dihabiskan misalnya oleh sawit.
Baca juga : Cantumkan Kopi, bukan Coffee
"Kalau tidak kami SK-kan bupati abis, pasti disertifikasi jadi kebun sawit semua," jelasnya.
Iwan mengatakan pihaknya sudah mendapatkan perhitungan finansial, ternyata pendapatan per hektare kebun sawit dengan pendapatan per hektare kebun kopi, lebih besar kopi.
"Satu bulan hanya 5 pagi dari jam 6 sampai 10 panennya. Harga buah Rp4 ribu dapat, Rp3 juta. Hanya jual buah, mereka cukup jual buah ke kelompok tani yang saya bina di kampung. Sedangkan dengan perkebunan sawit rakyat, satu hektare, sudah kita hitung, hanya Rp1,5 juta," ungkapnya.
Baca juga : Merayakan Minuman Pemersatu Nusantara
Sebelumnya, kata Iwan, pola pikir masyarakat beranggapan sawit lebih menguntungkan. Padahal, semua sama-sama menguntungkan tapi yang berkelanjutan adalah kopi.
"Intinya kami sangat senang sekali bisa mendapatkan satu skema yang kita inginkan adalah kami liberika kayong sebagai kawasan penyangga Taman Nasional Gunung Palung, tidak hanya komoditas yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat tapi komoditas yang akan berperan penting untuk mencegah masyarakat merambah hutan," pungkasnya. (Z-5)
Baca juga : Menu Khusus Mixology Kopi untuk HUT Media Indonesia
Untuk surat kabar terbaik SPS Awards 2025 ini, Media Indonesia meraih gold winner untuk sampul muka Vedriq, peraih emas panjat tebing Olimpiade 2024.
Pelatihan ini merupakan wadah bagi para anggota polri untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas Humas Polri.
Climate Policy Initiative Bersama Media Indonesia Hadirkan Buku Siapa Bayar Apa untuk Transisi Hijau
JURNALIS Media Indonesia Palce Amalo menjadi salah satu pemenang kompetisi karya jurnalistik Pupuk Indonesia Media Award (PIMA) 2024. Ia menjadi juara ketiga dalam kategori media cetak.
Paket dari Horison Hotel Groups Jabodetabek mencakup beragam pilihan kuliner dengan cita rasa khas dari berbagai daerah dan negara
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan, Horison Hotels Group Jabodetabek mengadakan kunjungan ke kantor Media Indonesia pada Rabu (12/3).
Bea Cukai kolaborasi dengan Polda Sulsel dan Kejaksaan Tinggi Kalbar guna memperkuat sinergi penegakan hukum, pemberantasan penyelundupan, dan menciptakan iklim bisnis.
Fitroh belum bisa memerinci barang yang diambil penyidik dalam penggeledahan itu. Informasi mendetail, termasuk lokasi penggeledahan akan diumumkan resmi oleh KPK.
Eksplorasi keunikan pakaian adat Kalimantan Barat! Temukan makna mendalam di balik setiap motif dan desainnya. Warisan budaya yang kaya dan mempesona. Keunikan dan Maknanya
BANJIR setinggi dua meter di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, meluas ke 10 kecamatan pada Minggu, (23/3) pagi.
Ketua kelompok penenun, Margareta Mala, juga menyampaikan harapannya agar tenun dapat memiliki pasar yang lebih luas dan menjadi bagian dari kebutuhan tekstil Indonesia.
GUBERNUR Kalimantan Barat (Kalbar) periode 2018-2023, Sutarmidji, resmi bergabung dengan Partai NasDem. Dia dinilai akan memperkuat Partai dalam menghadapi Pemilu 2029.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved