Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BALITBANG Diklat Kementerian Agama RI mengadakan workshop Personal Branding yang menghadirkan mantan kontestan Putri Indonesia 2016 Intan Aletrino, di Dev Stage Cendrawasih, Jakarta Convention Center (JCC).
Baca juga: Pernikahan Massal di HAB Kemenag Berlangsung Meriah
Intan Aletrino membagikan wawasan dan pengalaman tentang personal branding. Ia menekankan bahwa personal branding bukan hanya tentang tampil beda atau berani untuk tidak sama dengan lingkungan semata, melainkan sebuah proses yang menunjukkan eksistensi yang asli dan terverifikasi.
"Personal branding adalah tentang dikenal dan dipilih, mengenal jadi diri kita seperti apa, bagaimana citra diri yang kita inginkan dengan citra diri yang orang lain harapkan," ujar Intan Aletrino lewat keterangan yang diterima, Minggu (7/1).
Baca juga: Moderasi Beragama Cara Terbaik Perangi Radikalisme dan Terorisme
Wanita yang mahir berbahasa Belanda, Jerman, dan Inggris, mengungkapkan Metode ABC (Appearnce, Behavior, dan Communication) menjadi fokus utama dalam pembahasan cara membangun personal branding yang baik. Intan menjelaskan bahwa maksimalkan tiga hal tersebut akan membuat seseorang lebih diingat oleh orang lain.
"Aktivitas branding perlu dilakukan juga oleh manusia, bukan hanya produk saja, supaya lebih cepat dikenal orang. Optimalisasi konten personal branding melalui media massa, sosial media, public relations, dan platform tak terorganisir," tandasnya.
Selain memberikan pandangan dari segi human capital, Intan Aletrino juga menyoroti aspek economic capital dari personal branding, terutama dalam konteks pegawai pemerintah. Menurutnya, membangun reputasi dan kredibilitas diri dapat membawa manfaat signifikan, seperti meningkatkan kepercayaan diri di dunia kerja, mempertajam karir, dan memajukan profesi.
"Dalam komunikasi, ada dua bagian, yaitu komunikasi verbal dengan kata-kata dan komunikasi non-verbal dengan gerak tubuh, intonasi, dan simbol. Kunci sukses dalam komunikasi adalah 3V: verbal, voice, dan visual. 55% dari komunikasi melalui bahasa tubuh, 38% melalui suara dan nada bicara, dan hanya 7% melalui kata-kata yang diucapkan," pungkas Intan. (P-3)
Kegiatan tersebut dilakukan, ungkap Evy, untuk memperkuat posisi para ibu-ibu sebagai garda terdepan untuk mencapai ketahanan ekonomi keluarga.
tantangan di masa pandemi dengan personal branding.
Program ini akan berfokus pada edukasi dan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan diri ermasuk etika komunikasi dan personal branding.
Kita harus ketahui dulu yang dimaksud dengan keterampilan interpersonal atau interpersonal skill, dan seperti apa skill atau keterampilan superpenting ini. Yuk disimak.
Apa itu personal branding dan bagaimana meningkatkannya? Simak terus artikel berikut.
Berkreasi positif di era digital sangat penting karena dapat membangun personal branding kita.
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI Jawa Barat (Jabar), meminta agar Kementerian Agama (Kemenag), sebaiknya melakukan pengkajian secara matang.
Festival Ramadhan tahun ini bukan hanya tentang pembagian bingkisan semata, tetapi juga tentang semangat kolaborasi yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Sidang Isbat dihelat oleh Kemenag, sebagaimana amanah fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Sidang yang bertepatan dengan 29 Zulqa’dah 1440H ini akan dipimpin oleh Dirjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin.
Pada kesempatan itu, Menag mengecek kamar-kamar jemaah haji, ketersediaan air minum, serta bagaimana distribusi makanan yang diterima jemaah haji selama ini.
Mekanisme dan pola pengawasan PIHK khususnya di bandara akan menjadi bahan evaluasi untuk memonitoring dan memantau pelaksanaan ibadah haji khusus tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved