Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERTUNJUKAN seni melalui teknik Projection Mapping sedang menjadi tren yang semakin populer dan menarik minat lebih banyak orang.
Secara etimologis, projection mapping mengacu pada "memproyeksikan sesuatu yang sudah ditentukan"; saat ini, istilah ini merujuk pada bentuk seni dan desain yang melibatkan proyeksi cahaya dan animasi pada bangunan arsitektur
Di Indonesia, seni ini tengah mengalami perkembangan pesat dan semakin mendapat perhatian. Sebagai contoh, pada KTT ASEAN September 2023, pertunjukan projection mapping menjadi daya tarik utama.
Baca juga: Panasonic, Seniman Disabilitas, dan Maestro Seni Yogya Gelar Pameran 'Art with Heart'
Gedung-gedung di kawasan SCBD Senayan dihiasi dengan proyeksi video, animasi, dan cahaya yang disertai musik, menciptakan pertunjukan spektakuler bagi para pemimpin dunia yang menghadiri acara tersebut di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Trend ini juga merambah secara global, dengan banyak negara menggelar festival Projection Mapping sebagai bagian dari strategi meningkatkan pendapatan kota dari kunjungan wisatawan.
Sebagai ilustrasi, Festival Vivid di Sydney, Australia, berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar US$119.000.000 dan menarik partisipasi 2.58 juta pengunjung, dikutip dari Media Destination DSW.
Festival semacam ini juga menjadi panggung prestisius bagi para desainer, di mana di Amerika dan Eropa, seringkali mereka harus melewati proses kompetisi untuk tampil dalam festival tersebut.
Baca juga: Laila Azra Tampilkan 'Soca' Paduan Seni Lukis dan Cahaya di Artsphere Gallery
Tahun ini, grup seniman Indonesia, The Fox, Studio multimedia The Folks, mendapatkan kesempatan istimewa untuk berpartisipasi dalam "Let's Glow SF," festival Projection Mapping terbesar di Amerika, yang berlangsung di San Francisco pada 1-10 Desember 2023.
Bangunan-bangunan ikonik di pusat Kota San Francisco bersinar dengan tampilan lampu perayaan sebagai bagian dari acara liburan, menampilkan karya seni kinetik pada fasad pusat kota.
Let's Glow SF, yang diadakan oleh organisasi lokal San Francisco, Downtown SF Partnership, dan A3Visual, diinisiasi sebagai upaya untuk menghidupkan kembali pusat kota setelah dampak pandemi Covid-19, dimulai pada tahun 2021.
Menurut data yang disajikan oleh Downtown SF Partnership, kegiatan festival ini pada tahun 2022 berhasil menghasilkan pendapatan baru sebesar US$3.000.000 dalam waktu 10 hari.
Robbie Silver, Direktur Eksekutif Downtown SF Partnership, menekankan bahwa acara proyeksi ini bukan hanya perayaan liburan semata. Para sponsor Let's Glow SF berharap dapat mendukung pemulihan bisnis lokal yang mengalami penurunan lalu lintas akibat pandemi dan menjadi lambang optimisme untuk masa depan.
Baca juga: Sejumlah Karya Seni dari Seniman Ternama Indonesia Dilelang di Global Auction Singapura
Grup seniman The Fox, The Folks, yang berasal dari Bandung, Indonesia, memiliki kehormatan untuk menampilkan karya mereka, "True to Hue," pada bangunan Hobart Building dalam festival tersebut.
Setiap malam, mulai dari pukul 17.00 hingga 22.00 waktu setempat, bangunan-bangunan tersebut menjadi layar raksasa berkat proyektor dan sistem laser canggih
Dengan membawa tema inklusivitas, "True to Hue" menceritakan kisah seorang wanita yang menerima "warna asli" pada dirinya, merayakan kebebasan dan perbedaan yang memperkaya energi masyarakat.
Karya ini berhasil mencuri perhatian media Amerika, termasuk media ternama Forbes, yang menggambarkannya sebagai visi yang memukau, membangkitkan kenangan akan era tie-dye pada tahun 60-an di San Francisco.
“Kami sangat bersyukur dapat membuat karya seni yang kami dapat buat bersama dan dekat dengan hati kami, dan yang paling menyenangkan adalah dapat melihat audiens di San Francisco juga dapat merasakan hal yang sama," ujar Fadjar, Creative Director The Fox, The Folks.
"Bersenang-senang bersama memang tujuan kami dan untuk mendapatkan momen ini adalah sebuah kehormatan, karena membawa nama Indonesia untuk pertama kalinya di festival San Francisco kali ini.” jelas Fadjar.
Dalam komentar Sean Mason, Direktur A3 Visual, dikutip dari Forbes, disampaikan bahwa projection mapping mengundang partisipasi dan membuka potensi untuk lebih banyak keterlibatan serta penyegaran komunitas. (RO/S-4)
Wawang Sunarya, seorang yang hidup dengan keterbatasan, tidak menyerah dengan keadaan. Terlahir sebagai difabel, Wawang mampu mengukir prestasi luar biasa dengan kreativitasnya.
Iwan Yusuf tidak hanya memvisualisasikan keceriaan anak-anak di tepi pantai, melainkan juga membentuk suatu ruang imajinatif yang menghubungkan seni dengan dimensi maritim secara mendalam.
Pengunjung dapat memaknai perayaan Hari Seni Sedunia dan lebih mengapresiasi karya seni di kegiatan yang diadakan Ascott Jakarta.
PEMERINTAH Belanda menyatakan akan mengembalikan ratusan objek sejarah yang telah dicuri, dirampok, atau dipindahtangankan secara tidak sah lainnya selama masa kolonial.
Polisi di London telah menangkap seorang pria dengan dugaan pencurian dan kerusakan barang setelah instalasi seni terbaru dari seniman terkenal Banksy.
EF Kids & Teens berkolaborasi dengan Kreaby guna mewadahi beragam keunikan dan perspektif menjadi sebuah karya
Dalam selebrasi perayaan 19 tahun, Passion Jewelry menyatukan perpaduan dengan menggandeng seniman Nyoman Nuarta.
Museum seni memainkan peran penting dalam mengabadikan warisan seniman besar sekaligus menjadi pusat edukasi dan apresiasi seni.
Erin Dwi A memiliki gaya lukisan sapuan kuas yang tegas geometris gigantis dan permainan warna warni yang menarik.
Firman juga meluncurkan single terbaru berjudul "Waktu" yang dirilis di channel YouTube barunya.
Pendekatan emosi, daya magis, dan interaksi dalam teater.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved