Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KITA sependapat bahwa di samping penting mewujudkan generasi berkualitas, pendidikan tinggi merupakan fondasi bagi kemajuan suatu bangsa, sehingga dapat bersaing di dunia. Untuk itu, pemerintah Indonesia berusaha kuat meningkatkan mutu dan memperluas akses, termasuk pendidikan tinggi. Angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi (PT) masyarakat Indonesia masih berada di angka 31,16% di 2022.
Dalam kaitan itu, LSPR Institute of Communication & Business (Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR) senantiasa membantu usaha pemerintah dalam peningkatan angka partisipasi kasar (APK). Guna mewujudkan peningkatan angka partisipasi belajar di PT, di antara usaha yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir ini, semisal melaksanakan program blended learning dan menyelenggarakan jurusan komunikasi kesehatan di tingkat pascasarjana (S2). "Pada awal 2024 LSPR segera membuka program pendidikan tingkat doktoral (S3) komunikasi," ungkap Syafiq Assegaf dari LSPR dalam keterangan tertulis, Rabu (13/12).
Pelaksanaan program blended learning kini memang menjadi tren di berbagai negara di dunia. Hingga akhir 2023, jumlah peserta didik program blended learning LSPR mencapai 1.280 orang yang tersebar di berbagai daerah Indonesia. Terdapat pula sejumlah mahasiswa dari luar negeri seperti Jerman, Dubai, Qatar, Jepang, Malaysia, dan Timor Leste. Melalui blended learning, mahasiswa dapat mengatur waktu belajar secara mandiri (misalnya dari rumah) dan hanya datang ke kampus bila diperlukan. Melalui pemanfaatan teknologi informasi yang ada, mahasiswa dapat mengakses materi belajar kapan saja dan di mana saja, sehingga memiliki fleksibilitas waktu dan ruang sesuai dengan kebutuhannya.
Baca juga: UKM 3BC Gelar Wine Class 2023 untuk Mahasiswa Pariwisata dan Umum
Adapun program doktoral komunikasi itu diinisiasi LSPR berhubung banyaknya minat calon mahasiswa, termasuk lulusan magister (S2) LSPR, yang selama beberapa tahun belakangan menyatakan keinginan untuk memperoleh pendidikan setara S3 komunikasi di lembaga yang kredibel dan bermutu. Tentu saja akses kepada pendidikan mesti disertai peningkatan mutu. Tanpa kualitas yang baik, akses itu bisa menjadi sia-sia. Syukurlah, upaya peningkatan mutu LSPR menunjukkan hasil yang menggembirakan.
LSPR berhasil memperoleh predikat Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan kembali meraih akreditasi dari British Accreditation Council (BAC), lembaga akreditasi internasional yang berbasis di Inggris, serta mengangkat dua profesor kelas dunia sebagai Adjunct Professor, yaitu Prof. Anne Gregory dan Prof. Mike Hardy dari Inggris. Di samping itu, LSPR mendirikan London School Beyond Academy (LSBA) di Bali, meluncurkan Sustainable Development Goals (SDGs) Centre, dan LSPR Centre for China-Indonesia Studies (LSCCIS) yang menjadi pusat pembelajaran bahasa dan inovasi Tiongkok, serta pembinaan kewirausahaan mahasiswa melalui LSPR Centre for Entrepreneurship (CFE).
Baca juga: Cara Mengatasi Anak Tantrum, Kenali Ciri dan Penyebab
Secara serius LSPR terus membantu usaha pemerintah dalam pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan, sebagaimana diatur perundang-undangan yang mewajibkan pemerintah dan pemerintah daerah untuk memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang berkualitas bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Sejalan dengan niat mencerdaskan kehidupan bangsa, lembaga pendidikan seperti LSPR merasa terpanggil untuk turut membangun masyarakat yang terdidik dan cerdas.
Dunia yang terus berubah disertai perkembangan teknologi di luar ekspektasi kita serta masalah kompleks di bidang bisnis, lingkungan, dan politik terus menantang masyarakat. Pendidikan tinggi yang bermutu seperti LSPR mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan-tantangan itu dengan semangat dan tekad. Pendidikan perguruan tinggi lebih dari sekadar pengajaran di kelas, melainkan perjalanan menyeluruh (holistic) yang mengeksplorasi berbagai aspek individualitas, ketekunan, dan keterampilan.
Lulusan perguruan tinggi yang bermutu akan mendapatkan banyak kesempatan lebih baik dalam banyak hal. Pertama, kesempatan lebih luas dalam merengkuh pasar kerja, yang kini mengalami perubahan dramatis, khususnya terkait dengan pertumbuhan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Logis saja, sebab dalam persaingan pasar kerja yang keras, perusahaan aktif mencari kandidat dengan pendidikan yang komprehensif. Tidak cukup hanya memiliki gelar di bidang tertentu, kini pengusaha menginginkan kandidat yang berbicara dengan baik dan memiliki kecakapan yang kuat dalam komunikasi dan menulis.
Kedua, gaji yang lebih baik. Jamak terjadi di dunia kerja bahwa mereka yang punya gelar memperoleh gaji yang lebih tinggi ketimbang yang tidak memiliki gelar. Sejalan dengan itu, banyak perusahaan menginginkan kandidat yang memiliki pengetahuan yang luas untuk melayani berbagai tantangan. Kandidat terkuat ialah mereka yang dapat menunjukkan hasil pendidikan tinggi yang solid, melintasi beberapa disiplin dan struktur.
Ketiga, siswa belajar dengan lebih baik saat mereka memiliki pengalaman di luar kelas dan penerapan yang dipelajari dapat dilengkapi dengan latihan praktik di dunia nyata melalui praktikum dan magang. Di lingkungan profesional itu, lulusan bisa mempraktikkan teori-teori yang mereka pelajari di kelas. Dari situ mereka dapat menggunakan pengalamannya untuk mengembangkan minat sesuai dengan kesukaan (passion) masing-masing.
Beberapa perguruan tinggi seperti LSPR memberikan kesempatan yang luas bagi mahasiswa melakukan riset, baik secara mandiri maupun bersama dosen. Ini membawa manfaat besar bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman sebelum menyelesaikan studi. (Z-2)
Program ini bisa dijadikan momentum bagi perguruan tinggi guna membangun sinergi lintas negara dalam bentuk kerja sama akademik internasional.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
STIH Adhyaksa telah menjalin kerja sama pula dengan Pemerintah Daerah Probolinggo dan dalam waktu akan menjalan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Lahat.
Infrastruktur kampus harus mendukung proses belajar yang adaptif, berbasis teknologi, dan kolaboratif sehingga mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global.
Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
DUNIA berubah cepat. Yang bertahan ialah mereka yang terus belajar dan memperbarui pengetahuannya. Karena itu, kita tidak bisa hanya mengandalkan ilmu yang dipelajari pada masa lalu.
Kemajuan teknologi juga dinilai Maudy Ayunda membuat sistem pendidikan jadi lebih mudah karena dapat digelar baik di dalam maupun luar kelas dengan berbagai jenis metode pembelajaran.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyoroti manfaat besar sekaligus tantangan yang menyertai pemanfaatan teknologi AI dalam proses belajar mengajar.
Hari belajar guru juga merupakan wujud dari konsep belajar sepanjang hayat (lifelong learning) yang tidak terbatas waktu dan usia.
Penurunan motivasi belajar siswa disebabkan perubahan pola belajar akibat paparan konten digital yang serba instan.
UPAYA mewujudkan kemudahan akses belajar bagi setiap anak bangsa harus mendapatkan dukungan semua pihak terkait demi melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved