Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim penghujan akan terjadi di sejumlah wilayah pada Januari hingga Februari 2024.
Dalam menanggapi hal itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiapkan peralatan dan logistik untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah akibat musim penghujan.
“Dari informasi BMKG itu kita melihat di daerah-daerah mana yang ada potensi ancaman bencana di sana. Hidrometeorlogi basah kan banjir, banjir bandang, tanah longsor. Kita mengecek persiapan di daerah-daerah,” kata Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Lilik Kurniawan saat dihubungi, Sabtu (9/12).
Baca juga : Hujan Lebat Guyur 13 Daerah, Banjir Masih Rendam Pantura
Lilik bilang, pihaknya telah melakukan pengecekan ulang peralatan yang telah dimiliki oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Semua BPBD harus melaporkan apakah peralatannya masih layak pakai atau sudah rusak. Jika sudah rusak, maka BNPB akan mengirimkan peralatan ke daerah-daerah tersebut dari gudang milik BNPB di wilayah Jatiasih, Jakarta Selatan.
Baca juga : BMKG Catat Ada Aktivitas Gempa Swarm di Kabupaten Bogor
Menurut dia, dalam menghadapi musim pengujan, ada beberapa wilayah yang menjadi fokus untuk persiapan peralatan dan logistik. Wilayah itu ialah yang setiap tahun mengalami bencana hidrometeorologi basah, di antaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
“Untuk Sulawesi Selatan kami dalam posisi khawatir. Kemarin kami cek bendungan Bili-Bili. Kenapa? Karena kalau ada longsor semua material masuk ke bendungan itu. Jadi yang tadinya lifetimenya Bili-Bili itu 100 tahun jadi tinggal separuhnya. Ini yang kami khawatirkan kalau ada hujan besar bisa menyebabkan tanggul jebol. Karenanya kita melakukan antisipasi,” beber dia.
Beberapa peralatan yang dipantau dan dikirimkan BNPB ke BPBD di antaranya alat berat, tenda hingga perahu evakuasi. Selain wilayah prioritas, Lilik menyatakan pihaknya akan mendirikan gudang peralatan di wilayah-wilayah 3T. Hal itu dilakukan agar penanganan bencana di wilayah tersebut dapat dilakukan dengan cepat.
“Kalau wilayah 3T kan sulit dijangkau, butuh waktu 2 sampai 3 hari, sementara untuk bencana kuncinya 72 jam pertama. Daerah tersebut kemudian kami buatkan namanya gudang tactical, yang akan ditumpuk logistik. Jadi kalau ada apa-apa ditangani dengan cepat dan tidak menimbulkan korban,” jelas Lilik.
Di samping mempersiapkan peralatan di daerah, Lilik menyatakan pihaknya juga mempersiapkan alat berat di area jalan nasional yang akan dilewati masyarakat untuk merayakan llibur Natal dan Tahun Baru 2024.
“Koordinasi telah kami lakukan dengan PUPR untuk siaga Nataru. Kami sudah rapatkan tempat-tempat jalan besar yang akan dilewati masyarakat yang akan merayakan Nataru untuk mengantisipasi longsor,” beber dia.
Untuk menyediakan peralatan dan logistik, BNPB tidak bekerja sendiri. Ia menyatakan banyak dukungan yang datang dari kementerian dan lembaga lain seperti Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan hingga PUPR.
“Jadi memang belum semua daerah melaporkan apa yang mereka miliki. Daerah yang anggarannya kecil memang sangat menggantungkan BNPB. Tapi ada dukungan dari berbagai kementerian untuk peralatan dan ada juga perusahaan-perusahaan yang mendukung untuk pengadaan alat,” pungkas dia. (Z-4)
BNPB mengimbau BPBD agar memantau kondisi muka air sungai dan wilayah tebing curam di saat hujan intentitas tinggi atau berlangsung lebih dari 1 jam.
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
DARI semua kabupaten yang dilanda bencana hidrometeorologi di Sulawesi Selatan, Kabupaten Sinjai, yang terparah, lantaran dikepung angin puting beliung, longsor, dan banjir.
BENCANA hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin puting beliung melanda sejumlah kabupaten, seperti Bone, Sinjai, Bulukumba, dan Bantaeng di Sulawesi Selatan pada Sabtu, (5/7).
BNPB menyebut wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Kondisi itu membuat ancaman bencana hidrometeorologi juga masih akan mengintai.
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) pada 7-11 Juli 2025 untuk percepatan penanganan darurat banjir di area Jakarta Raya.
Pemprov Riau mendapatkan bantuan berupa satu unit helikopter water bombing untuk membantu pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved