Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
DOKTER spesialis penyakit dalam konsultan kardiovaskular dari Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo, Prof Idrus Alwi menegaskan obat antihipertensi atau obat tekanan darah tinggi tidak menyebabkan gagal ginjal.
"Kami memberikan atau mengendalikan hipertensi dengan obat-obatan justru demi melindungi ginjalnya," ujar Idrus Alwi, dikutip Selasa (5/12).
Ia menjelaskan penyebab terbanyak kasus gagal ginjal di Indonesia adalah hipertensi yang tidak terkendali. Jadi, kata Idrus, dengan mengendalikan tensi para penderita tekanan darah tinggi, ginjal pasien pun akan terlindungi.
Baca juga: FIK UI Ajak Atasi Lansia Hipertensi melalui Social Support Family Caregiver Training
Oleh karena itu, obat antihipertensi justru mencegah terjadinya komplikasi pada ginjal dan bukan penyebab dari gangguan ginjal.
"Tentunya, kita harus memantau fungsi ginjalnya secara berkala," kata Idrus.
Idrus mengatakan pengobatan antihipertensi biasanya dianjurkan oleh para dokter untuk dikonsumsi seumur hidup.
Baca juga: Pengendalian Faktor Risiko dapat Cegah Kejadian Stroke
Tujuannya, kata dia melanjutkan, tidak hanya memberi proteksi kepada jantung dan pembuluh darah, tetapi memberi perlindungan kepada ginjal sebagai organ target lainnya.
"Mengenai kombinasi obat antihipertensi dengan terapi alternatif, misalnya jamu, yang penting kita harus tahu isinya apa," ucap Idrus.
Akibatnya, Idrus tidak memberi jaminan keamanan terkait kombinasi obat antihipertensi dengan jamu sebagai pengobatan alternatif.
"Yang paling dianjurkan adalah konsumsi sayur dan buah-buahan, itu dianjurkan," kata dia.
Selain itu, juga terdapat pengobatan alternatif untuk para penderita darah tinggi, seperti mengonsumsi seledri atau timun.
"Boleh-boleh saja, tetapi ini bukan obat utama. Jadi, itu merupakan terapi pelengkap, tapi bukan obat utama," ujar Idrus.
Dia kemudian berpesan kepada para penderita darah tinggi untuk tidak mengganti obat utama yang diberikan oleh dokter dan menggantinya dengan terapi alternatif.
"Jangan sampai menimbulkan risiko komplikasi," pungkas Idrus. (Ant/Z-1)
Tidak semua obat aman dikonsumsi tanpa aturan. Kesalahan dalam menentukan dosis, interaksi dengan obat lain, hingga efek samping yang kerap diabaikan bisa berakibat fatal bagi kesehatan.
Ketersediaan obat yang sesuai kebutuhan medis semua penyakit yang ada di Indonesia juga menjadi harapan utama bagi kesembuhan para pasien.
Ketamin adalah obat yang awalnya dipakai sebagai obat bius dalam prosedur medis singkat untuk meredakan nyeri sesaat.
Kenali 4 jenis obat migrain bebas resep seperti Panadol Extra dan Bodrex Migra yang efektif redakan sakit kepala sebelah dengan cepat dan aman.
Orangtua sebaiknya lebih dulu menanyakan dan mengamati gejala sakit yang dialami oleh anak sebelum membeli obat.
Pasien TB RO harus minum lebih banyak obat setiap hari dan menjalani pengobatan dalam jangka yang lebih lama sesuai dengan rekomendasi dari tim ahli klinis agar bisa sembuh.
Penelitian terbaru mengungkap konsumsi garam berlebihan memicu peradangan otak yang meningkatkan risiko hipertensi.
American Heart Association merilis pedoman terbaru tekanan darah pertama sejak 2017.
Penelitian menunjukkan konsumsi jus tomat murni selama tiga hari dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan pada pasien hipertensi.
Amlodipin, salah satu obat yang umum diresepkan untuk mengontrol tekanan darah tinggi, kini disorot karena efek samping berupa pembengkakan pada kaki,
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis serius yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal.
Hipertensi, hingga kini, masih menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular dan kematian dini di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved