Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT), di Brunei Darussalam, Kamis, (23/11).
Diskusi Kelompok Terpumpun yang dipimpin langsung Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. dan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Brunei Darussalam Dr. Achmad Ubaedillah, M.A. membahas berbagai isu strategis terutama tentang Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP).
Kepala BPIP Prof. Drs. K.H Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. memandang di setiap perwakilan Negara perlu ada penguatan Ideologi Pancasila khususnya di Brunei Darussalam.
Baca juga: Jelang Pemilu, Kepala BPIP Ajak Masyarakat Indonesia di Brunei Jaga Persatuan dan Kesatuan
"Sebagai upaya penguatan Ideologi Pancasila untuk Warga Negara Indonesia maka negara harus hadir di tengah masyarakat", ujarnya.
Prof. Yudian juga memaparkan cukup banyak isu strategis yang harus dikaji bersama diantaranya tentang perlindungan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) untuk rekomendasi kepada Kementerian/Lembaga, Pendidikan Pelatihan bagi pegawai dan diaspora Indonesia serta kurikulum Pendidikan Pancasila untuk anak-anak sekolah dan mahasiswa di Brunei Darussalam.
"Kami (BPIP) juga pernah membuat MoU dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Kemenaker dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi untuk menindaklanjutinya", ucapnya.
"Ini menjadi tanggungjawab kita bersama dan pekerjaan rumah yang harus dilakukan, adapun metodenya BPIP perlu melakukan kajian terlebih dahulu", sambungnya.
Baca juga: BPIP Gelar Diklat Pengajar PIP Berbasis Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila
Ia menegaskan upaya kita bersama ini, diharapkan dapat terus menjaga dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila kepada lapisan masyarakat dan generasi penerus bangsa Indonesia, meskipun ada yang lahir di luar negeri.
Dalam kesempatan yang sama Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Brunei Darussalam Dr. Achmad Ubaedillah, M.A. mengapresiasi kunjungan kerja BPIP selama di Brunei Darussalam.
"Kami ucapkan terima kasih kepada BPIP yang sudah melakukan banyak hal dan bermanfaat banyak bagi kami dan masyarakat Indonesia di Brunei terutama dalam Pembinaan Ideologi Pancasila", paparnya.
Ia berharap upaya-upaya gotong-royong dan kolaborasi ini dapat meningkatkan pelayanan KBRI terhadap masyarakat Indonesia yang ada di Brunei Darussalam.
Baca juga: Djoglo Soekarno, Pusat Literasi Pancasila dan Ekonomi Pancasila Berbasis Gotong-Royong di Desa Talunombo
"Upaya ini tentu, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila", ucapnya.
Ubaedillah juga mendorong dari pertemuan pertama ini, menghasilkan kerja sama dalam Pembinaan Ideologi Pancasila yang berkelanjutan.
"Mudah-mudahan pertemuan ini bukan akhir segalanya melainkan terus ditindaklanjuti bersama-sama", tegasnya.
Kesempatan tersebut hadir juga Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir. Prakoso, M.M.; Deputi Bidang Pengkajian dan Materi BPIP Surahno, S.H., M.Hum. dan Direktur Pengkajian Materi PIP Aris Heru Utomo, S.H., M.B.A., M.Si; Wakil Kepala Perwakilan Duta Besar Drs. Irwan Iding, M.Si.; Pejabat Pimpinan Tinggi dan pegawai Kedutaan Besar Brunei Darussalam. (RO/S-4)
DPRD Kota Bandung telah membentuk Panitia Khusus (Pansus) 2 untuk membahas Rancangan Peraturan Daerah tentang Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.
Diklat bagi Pengajar PIP ini merupakan jawaban terhadap tuntutan masyarakat untuk menyelenggarakan Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila, seperti yang pernah dilakukan pada era terdahulu.
Berkat gotong-royong dan kerja sama yang baik antara BPIP dengan Kemendikbudristek, disusunlah Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila sejak awal tahun 2023.
Presiden Asosiasi Rektor Perguruan Tinggi Islam se-Asia itu juga mendorong generasi milenial dan Gen Z untuk meneladani para pejuang pendiri bangsa, terutama di Sulawesi Utara
Dengan dibangunnya Djoglo Soekarno, Desa Talunombo bisa menjadi Desa Pelopor Pendidikan Ideologi Pancasila dan sarana pembelajaran sejarah bagi generasi penerus Bangsa Indonesia.
Dr. Rima Agristina, SH, SE, MM, menyampaikan peran vital guru sebagai garda terdepan dalam menciptakan dan mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Tujuan kerja sama untuk memberikan pembinaan dan pemahaman tentang ideologi Pancasila di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa yang berkuliah di UPI Kampus Cibiru.
Untuk Kota Bandung yang masyarakatnya heterogon baik suku, agama, ras, sehingga Pancasila sebagai konsensus bernegara dapat menjadi pemersatu
Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari kakek dari garis keturunan ayahnya yang lahir di Pare, Indonesia, 20 Maret 1940 silam.
Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat mengatakan momen lebaran dan mudik harus menjadi salah satu momentum untuk mneingkatkan rasa persatuan dan persaidaraan antar anak bangsa.
Pancasila dapat menjadi basis normatif dan identitas kolektif dalam membangun Indonesia sebagai sebuah tatanan politis yang demokratis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved