Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu

Despian Nurhidayat
15/11/2023 07:34
Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu
Kepala Badan Bahasa Aminudin Aziz(Istimewa)

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, menggelar kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Jenjang SD dan SMP Se-Jawa Barat dan Banten 2023. Acara tersebut diselenggarakan dalam bentuk pasanggiri yang terdiri atas tujuh mata lomba, yaitu Nembang Pupuh, Ngadongeng, Biantara (Pidato), Nulis Carpon, Maca Sajak, Maca & Nulis Aksara Sunda, dan Borangan (Ngabodor Sorangan).

Acara yang diselenggarakan di Sutan Raja Hotel and Convention Centre, Soreang, Kabupaten Bandung, itu diikuti oleh 787 peserta dari tingkat SD dan SMP.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat Herawati menyampaikan FTBI merupakan tahapan akhir dari Revitalisasi Bahasa Daerah yang telah diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat selama tiga tahun berturut-turut. Sejak 2021, acara itu digelar sebagai upaya untuk melestarikan bahasa, sastra, dan budaya Sunda.

Baca juga: Puluhan Bahasa Daerah Terancam Punah Karena Minim Digunakan

“Pelindungan bahasa daerah, termasuk sastra di dalamnya, merupakan tanggung jawab kita bersama. Selain masyarakat pemilik bahasa dan sastra itu sendiri, pemerintah pun tentu ikut hadir dalam usaha pelindungan ini, seperti yang telah diatur dalam Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014,” ujar Herawati melalui keterangan resmi, Rabu (15/11).

Kepala Badan Bahasa Aminudin Aziz menyebutkan tahun ini ada beberapa catatan penting dari penyelenggaraan FTBI yaitu, adanya tambahan kontingan (peserta) dari Provinsi Banten (Kabupaten Pandeglang dan Lebak) dan Provinsi Jawa Tengah yang hadir sebagai pemerhati.

Baca juga: Festival Tunas Bahasa Ibu Diharapkan Bisa Revitalisasi Bahasa Daerah

“Ini adalah kali kedua Provinsi Jawa Tengah hadir sebagai pemerhati. Kebahagian lainnya adalah Pengakuan dari Unesco bahwa Indonesia telah dinyatakan berhasil dalam Revitalisasi Bahasa Daerah,” tuturnya.

Tahun ini, Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) melibatkan 25 Provinsi dengan 72 bahasa daerah. Untuk tahun depan, RBD akan dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia dengan 92 bahasa daerah. “Hal ini atas persetujuan Mendikbudristek,” tegas Aminudin.

Dalam kesempatan yang sama, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan bahasa Ibu di Indonesia kondisinya memprihatinkan karena terancam punah. Kondisi tersebut akan semakin parah jika jarang digunakan oleh masyarakat, tidak ada kepedulian masyarakat untuk melestarikan sehingga bahas Ibu menjadi tergeser oleh bahasa lain yang lebih dominan, seperti bahasa Indonesia dan bahasa asing.

“Oleh karena itu, pengarusutamaan bahasa Ibu penting dilakukan untuk melestarikan dan membumikannya agar bahasa ibu tetap eksis. Pengarusutamaan bahasa Ibu ini setidaknya dapat dilakukan di tiga lingkungan yang efektif, yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat,” ujar Bey.

Ia menambahkan bahwa FTBI merupakan agenda penting dalam menggali dan merawat kecintaan bangsa terhadap bahasa Ibu. Menurutnya, bahasa Ibu adalah warisan budaya yang sangat berharga bagi bangsa yang dapat memupuk kebanggaan dan keberagaman antarsesama.

“Festival ini juga bukan sekadar ajang perlombaan bagi anak-anak kita jenjang SD dan SMP, melainkan peluang untuk mengasah keterampilan berbahasa, kreativitas, dan daya imajinasi. Saya yakin setiap peserta telah menunjukkan kesungguhannya dan kerja keras yang luar biasa dalam mempersiapkan diri untuk tampil hari ini,” imbuh Beny lebih lanjut. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya