Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEIRING dengan perkembangan teknologi yang pesat, bandara menjadi salah satu bagian terpenting dalam ekosistem penerbangan.
Hal itu ditegaskan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dalam bedah buku Airport & Beyond di Telkom University, Bandung, Jawa Barat.
“Bandara modern tidak hanya sekadar tempat untuk keberangkatan dan kedatangan pesawat, tetapi juga pusat kegiatan yang menyediakan pengalaman yang mengesankan, aman, dan efisien bagi para penumpang, maskapai, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya.” kata Awaluddin yang hadri secara virtual.
Baca juga : 15 Bandara AP1 Layani 5,5 Juta Penumpang pada Januari
Buku Airport & Beyond ditulis oleh Awaluddin bersama Plt Direktur Utama PT Angkasa Pura Sarana Digital) Ferdian Agustiana,
Ferdian mengatakan, aspek kolaborasi menjadi kunci keberhasilan masa depan bisinis bandar udara yang berkelanjutan di Indonesia.
“Faktor utama keberlanjutan bisnis bandara adalah kolaborasi yang baik antara manajemen bandar udara dan seluruh mitra atau stakeholder bandar udara guna mencapai tujuan bersama dalam hal pengembangan serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas bandar udara sebagai layanan publik.” ucap Ferdian.
Baca juga : BBN Airlines Indonesia Tambah 4 Armada Boeing 737
Ferdian mengajak akademisi dan cendekiawan untuk berkolaborasi bersama memberikan pemikiran serta masukan dalam menghadapi tantangan yang muncul di era penerbangan modern.
“Kami berharap buku ini akan membuka wawasan pembaca, memicu diskusi, dan menginspirasi inovasi di industri penerbangan.” Tambahnya.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Telkom University Indrawati menilai buku Airport & Beyond dalam penggunaan bahasanya mudah dicerna. Penulis juga dinilai sangat jeli dalam memandang perkembangan industri penerbangan.
Baca juga : Bandara Lombok Tambah Rute Penerbangan Internasional ke Kuala Lumpur
“Buku ini bisa dikatakan adalah buku pertama yang membahas mengenai industri penerbangan di Indonesia yang mampu secara holistik dan komprehensif menjelaskan perkembangan, tantangan, dan bagaimana mengimplementasikan bandara yang modern. Saya berharap ada versi lain dari buku ini, yaitu buku ajar yang bisa menjadi referensi bagi dunia pendidikan” Ucapnya.
Buku Airport & Beyond berbicara tentang inovasi teknologi yang mendorong transformasi industri penerbangan, seperti kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), big data, dan sebagainya.
Selain itu, buku itu juga membahas tren dan tantangan terkini yang mempengaruhi pengalaman penumpang, keselamatan, keberlanjutan, dan operasional bandara secara keseluruhan. (Z-5)
Armada baru ini melayani rute dengan jadwal penerbangan tetap CGK-TIM-DJJ 3 kali dalam seminggu, sedangkan rute SIN-HLP-BPN tetap dilayani pesawat jenis 737-300F.
Mulai 9 Juni 2025, masyarakat dapat menikmati penerbangan langsung dari Jakarta - Makassar, Makassar - Ambon, serta Jakarta - Ambon via Makassar.
Penggunaan Skybridge sendiri terhenti karena kondisi Covid-19, dimana saat itu hampir tidak ada penerbangan yang dilayani di BIM.
Partisipasi dalam event Indonesia Gastrodiplomacy Series adalah kesempatan yang baik untuk lebih mengenal budaya dan kekayaan kuliner Indonesia.
Lewat platform online, pelanggan kini dapat melakukan reschedule penerbangan hanya dengan beberapa langkah sederhana.
Pada periode Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran 2025, puncak arus mudik terjadi pada tanggal 28 Maret 2025 dengan 50.576 penumpang dan 324 penerbangan.
Hingga Juni 2024, telah disalurkan 490 Al-Qur’an dan 13.790 buku tulis ke sekolah-sekolah dasar di wilayah Tangerang.
Buku ini bukan hanya kumpulan resep, melainkan potret kehidupan harian masyarakat Indonesia dari sudut pandang kuliner.
ASTA Index mengatasi keterbatasan metode pengukuran konvensional yang hanya fokus pada indikator makro.
Buku tersebut merupakan bagian dari komitmen dan kontribusi IFSR dalam mendukung pelaksanaan MBG yang telah ditetapkan sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Literasi digital tak hanya mampu menggunakan perangkat tetapi juga tentang mampu mengevaluasi informasi secara kritis.
Dalam menulis buku setebal 178 halaman itu, Reza Rahadian mengakui tidak ada kesulitan berarti. Pasalnya, dia memiliki jurnal yang telah ia tulis sejak 2004.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved