Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha Kalbe-Genexine Biologics (KG Bio) mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) untuk obat anemia efepoetin alfa pertama yang diriset dan diproduksi di Indonesia.
Efepoetin alpha (EPO-HyFc, GXE4) adalah salah satu produk obat anemia yang dikembangkan menggunakan platform fusi hyFc Genexine untuk pasien anemia dengan penyakit ginjal kronis.
"Kalbe percaya dengan adanya izin edar ini, pasien akan lebih dimudahkan untuk mendapatkan akses obat bagi kesembuhannya," kata Presiden Direktur PT Kalbe Genexine Biologics Sie Djohan di Kalbe Business Innovation Center, Jakarta Timur, Senin (23/10).
Baca juga: Cara Menghitung Dosis Obat pada Anak dan Balita
Djohan mengatakan bahwa obat anemia efepoetin alfa telah melalui uji klinik fase 3 di tujuh negara, yakni Indonesia, Australia, Taiwan, Filipina, Thailand, dan Malaysia dan Korea Selatan. Genexine dan KG Bio juga telah memulai uji klinis 3 yang menargetkan pasien dialisis dengan ginjal kronis.
Studi ini juga akan dilakukan di Eropa dan Asia dan akan mendukung perluasan izin edar bagi pasien dialisis dan non-dialisis.
Baca juga: Kolaborasi Vmedis dan Tetama Efisiensikan Pemesanan Farmasi
“Persetujuan ini sangat penting bagi Genexine dan mitra KGbio, tidak hanya menjadi yang pertama yang mendapat persetujuan edar tetapi juga menjadi salah satu terapi pertama yang ditemukan, dikembangkan dan dikomersialkan oleh perusahaan BioPharma Korea," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan POM Penny Kusumastuti Lukito mengatakan produk tersebut sangat dibutuhkan untuk pengobatan anemia pada pasien ginjal kronis dan juga dengan inovasi yang berbeda.
"Ini adalah bentuk inovasi yang berbeda sehingga memberikan suatu produk yang lebih murah mungkin, lebih efektif, lebih efisien. Inovasi-inovasi seperti ini yang kita harapkan di dunia riset dan pengembangan untuk pharmaceutical produk," ungkapnya.
Ia berharap produk tersebut bisa menjadi produk ekspor dari Indonesia dan Badan POM akan terus mendampingi proses distribusinya dan proses farmakovigilan. Sebagai produk biologi harus supply cold chain akan terus mendampingi.
"Mudah-mudahan nanti akan ada lagi produk-produk baru inovasi terbaru yang akan menambah lebih banyak lagi produk dan untuk berbagai pengobatan lainnya," tandasnya.
Hasil yang dipresentasikan oleh KG Bio pada April 2023 menunjukkan adanya keunggulan dibandingkan produk pembanding termasuk dari segi keamanan dan tolerabilitas yang baik. Obat itu bisa memenuhi titik akhir primer dengan tingkat respons pada pasien yang kadar hemoglobinnya meningkat lebih dari 1g/dL adalah 69,6%. (Z-11)
Studi klinis yang diterbitkan dalam jurnal New England Journal of Medicine menemukan obat diabetes mampu melambatkan perkembangan masalah motorik terkait penyakit Parkinson.
Meskipun obat-obatan dapat menjadi solusi dalam pengelolaan kondisi tersebut, banyak orang mencari alternatif alami untuk mengontrol atau bahkan mengurangi risiko berbagai penyakit.
Salah satu saran, masyarakat juga perlu mewaspadai jika memperoleh skincare yang bertekstur terlalu kental atau lengket.
Penelitian terbaru menunjukkan obat untuk mengatasi diabetes dan obesitas, dapat meningkatkan risiko kelumpuhan lambung (gastroparesis).
Obat antinyeri seperti ibuprofen dan allopurinol adalah obat yang sangat merusak ginjal.
Pengidap migrain jangan mengonsumsi obat selama lebih dari 15 hari dalam sebulan karena bisa menyebabkan medication-overuse headache(MOH) atau sakit kepala akibat dosis obat berlebihan.
Penyakit anemia lebih rentan terjadi pada kaum perempuan, terutama anak-anak, remaja putri, dan perempuan hamil
Seseorang yang menderita anemia perlu mengingat faktor inhibitor dan enhancer untuk mencegah kambuhnya penyakit tersebut. Apa itu?
Menurut dokter spesialis gizi, konsep Isi Piringku yang dikampanyekan Kementerian Kesehatan juga dapat diterapkan sebagai salah satu cara mencegah masalah anemia.
Data Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan, 1 dari 4 anak balita Indonesia mengalami risiko anemia. Cegah dengan kecukupan asupan zat besi.
Tablet penambah darah tidak hanya ampuh mengatasi anemia, efek lainnya adalah dapat membuat kulit nampak lebih cerah
Dokter spesialis kandungan dr.Natasya Prameswari Sp.OG menyebut anemia pada ibu hamil tidak boleh disepelekan karena punya efek jangka panjang yang buruk untuk bayi yang dilahirkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved