Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dorong Semangat Berbudaya, BMK Kemendikbudristek Gelar Kelana Indonesiana

Ghani Nurcahyadi
27/10/2023 18:18
Dorong Semangat Berbudaya, BMK Kemendikbudristek Gelar Kelana Indonesiana
Kelana Indonesiana yang digelar BMK Kemendikbudristek(Dok. BMK Kemendikbudristek)

BALAI Media Kebudayaan (BMK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menyelenggarakan Kelana Indonesiana bertema Budaya, Inspirasi, dan Eksplorasi, di Bandung, Jawa Barat.

Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk terus menyebarluaskan ragam kebudayaan Indonesia dan mengajak masyarakat berkreasi memanfaatkan potensi kearifan lokal.

Kepala BMK Kemendikbudristek, Retno Raswaty mengatakan, Kelana Indonesiana merupakan salah satu wujud pemajuan kebudayaan yang dilakukan melalui pengenalan konten Indonesiana.TV.

Baca juga : Anugerah Kebudayaan Indonesia 2023 Digelar Besok

“Melalui Indonesiana.TV, kami ingin mengajak seluruh kalangan masyarakat, terutama generasi muda, mengembangkan dan melestarikan budaya sekaligus menyadari menyenangkannya memproduksi program kebudayaan,” ujarnya.

Retno menambahkan, Indonesiana.TV saat ini sedang melakukan penjajakan kerja sama dengan platform Merdeka Mengajar yang dalam waktu dekat akan diluncurkan aplikasinya. Harapannya kelak Indonesiana.TV bukan sekadar tayangan visual, namun juga sebagai materi pembelajaran untuk pelajar, mahasiswa, guru, dan dosen.

Baca juga : Rekam Jejak Pekan Kebudayaan Nasional Sejak 2019 Hingga Kini

Dalam kesempatan yang sama, Pamong Budaya Utama Kemendikbudristek, Kristiadi Hariani mengemukakan, kehadiran Indonesiana.TV memberikan manfaat besar untuk menunjukkan dan mengedukasi generasi muda mengenai kekayaan budaya bangsanya melalui program tayangan sehingga tidak membosankan.

“Indonesiana.TV memperkenalkan konten budaya pada generasi muda. Generasi muda menjadi pilihan utama karena lebih mudah menyerap informasi dan masih bersemangat melahirkan karya bermutu sehingga berdampak pada pemajuan kebudayaan,” tuturnya.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah menyatakan, banyak acuan dan strategi dalam mendukung pemajuan kebudayaan bagi masyarakat yang berkomitmen melestarikan kearifan lokal. Ledia mengingatkan, jangan memandang kebudayaan yang bertahan hingga saat ini melalui proses yang mudah dan tanpa alasan.

“Program Indonesiana.TV menjadi bentuk ajakan kepada masyarakat memahami latar belakang kebudayaan dan melestarikannya melalui konten tayangannya. Konten dan distribusinya sama-sama penting sehingga harus beriringan,” terangnya.

Kelana Indonesiana Ajak Peserta Interaktif

Perhelatan Kelana Indonesiana juga menggelar sesi diskusi bersama Guru Besar Institut Seni Budaya (ISBI) Bandung, Een Herdiani, dan Staf Khusus Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Alex Sihar.

Een menjelaskan, kebudayaan dan kearifan lokal amat penting selalu dirawat serta dilestarikan oleh masyarakat sebab mengandung nilai-nilai warisan nenek moyang, pentgetahuan, dan tradisi yang masih relevan hingga kini.

“Dengan begitu telah tepat langkah pemerintah memprioritaskan Objek Pemajuan Kebudayaan yang di antaranya tradisi lisan, adat istiadat, olahraga tradisional, dan cagar budaya, karena ada warisan, pengetahuan, dan tradisi masyarakat dari itu semua,” imbuhnya.

Sementara itu, Alex Sihar menyoroti tentang makna budaya bagi kalangan generasi muda sekarang. Pasalnya, lanjut Alex, nilai warisan kebudayaan terus hidup dan bertahan sampai kini disebabkan kesadaran dan pemikiran dari masyarakat dalam setiap masanya.

Alex Sihar mengatakan, program Indonesiana.TV merupakan upaya menggugah kesadaran generasi muda saat ini agar menyadari potensi budaya Indonesia amat luas dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan otentisitasnya.

Selain diskusi, turut berlangsung gelar wicara produksi aniwayang Desa Timun, salah satu tayangan unggulan di Indonesiana.TV. Kreator sekaligus sutradara Desa Timun, Daud Nugraha, mengajak peserta pelajar dan mahasiswa ikut menjadi dalang aniwayang sehingga mengerti proses produksi aniwayang tercipta.

Daud mengungkapkan, ide aniwayang Desa Timur didapatnya sebab kegemarannya menontong wayang kulit. Lantas Daud bertekad ingin menjadikan wayang kulit mendunia dengan cara memadukannya dengan seni kontemporer.

Komitmen Generasi Muda

Acara Kelana Indonesiana disambut antusias di kota Bandung. Kegiatan ini dinilai mampu menumbuhkan semangat generasi muda untuk memproduksi karya budaya sekaligus melestarikannya. Seperti yang dikutip berdasarkan testimoni perwakilan masyarakat yang hadir.

Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 14 Bandung, Nadya Sintha mengaku tertarik untuk mengeksplorasi beragam kekayaan budaya dari daerah lain untuk diperkenalkan ke masyarakat di Bandung.

Nadya menambahkan, ia bercita-cita masyarakat di Bandung bukan hanya mengenal budaya lokalnya saja, namun juga kekayaan daerah lain.

Selain itu, Mahasiswi STTB Bandung, Ulfa Jayanti, mengemukakan bahwa, Kelana Indonesiana dan program Indonesiana.TV amat penting disebarluaskan lebih gencar ke generasi muda agar meneguhkan kecintaannya pada budaya nasional.

Selanjutnya, Aam Saepudin, guru SMK Wiraswata, menyebut, dengan gelaran Kelana Indonesiana kali ini memberikan pengetahuan baru tentang kebesaran budaya Indonesia ternyata mampu dikelola menjadi suatu tayangan edukatif dan membantu materi pembelajaran.

Kelana Indonesiana di Bandung turut dihadiri anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah, dan ratusan pelajar serta mahasiswa di Bandung, antara lain SMK Negeri 14 Bandung, SMKN 15 Bandung, SMK Negeri 1 Cimahi, SMK Yapari Aktripa, SMK Taruna Mandiri, SMK TI Garuda Nusantara, SMK Wiraswasta, STTB, guru, dosen, serta komunitas budaya.

Kelana Indonesiana di Bandung turut menampilkan aksi wayang Cepot modern yang menyampaikan pesan pemajuan kebudayaan dan merawat keberagamannya oleh generasi muda. Dengan melakukan itu maka dapat mengangkat martabat bangsa di mata dunia internasional.

Selain itu, Sanggar Angklung Taman pimpinan Samsul Bahri juga turut menghibur seluruh peserta dengan permainan alat musik tradisional Jawa Barat yang dipadukan dengan musik modern masa kini. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya