Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Hidrasi dan Cukupi Mineral saat Maraton dalam Cuaca Panas

Media Indonesia
26/10/2023 07:56
Hidrasi dan Cukupi Mineral saat Maraton dalam Cuaca Panas
Medical Director Jakarta Marathon 2023 dr. Antonius Andi, Sp.KO yang juga menjadi dokter olahraga pendamping timnas dalam ajang Olimpiade.(Dokpri.)

JAKARTA Marathon 2023 digelar dalam cuaca yang cukup panas. Pagi itu suhu diperkirakan mencapai 30 derajat celsius  terbilang cukup panas dibandingkan dengan suhu normal biasanya. Memang, Oktober ini diprediksi sebagai puncak panas. Namun kondisi panas tersebut sudah diantisipasi panitia sejak awal dengan menyediakan hot environment risk protection, termasuk peletakan water station dengan Le Minerale sebagai cairan hidrasi. Kualitas pelaksanaan di atas standar ini menuai banyak pujian dari seluruh pelari dalam dan luar negeri.

"Ada dua hal yang sangat penting untuk menghindari masalah kesehatan ketika berlari dalam cuaca panas, yaitu hidrasi tubuh dan memenuhi kebutuhan mineral. Kadang fokus pelari hanyalah cairan tubuh, tetapi perlu disadari juga bahwa menjaga kecukupan mineral ini juga sangat penting dalam menjaga performa," ujar Medical Director Jakarta Marathon 2023 dr. Antonius Andi, Sp.KO yang juga menjadi dokter olahraga pendamping timnas dalam ajang Olimpiade dalam keterangan tertulis, Kamis (26/10).

Mineral yang cukup juga berperan dalam membantu mengatur suhu tubuh pelari agar tetap stabil dalam kondisi cuaca panas. Selain itu, mineral yang terkandung dalam air mineral sekaligus berfungsi menyalurkan oksigen ke berbagai jaringan tubuh. Apabila transfer oksigen terhambat, tidak heran, jika banyak orang yang pusing saat mengalami dehidrasi dan kepanasan.

Baca juga: Penanganan Kemiskinan Berkaitan Erat dengan Pengendalian Stunting

Mengingat sangat perlu memperhatikan kecukupan mineral dalam hydration point, Medical Director Jakarta Marathon 2023 beserta panitia memilih Le Minerale sebagai official mineral water yang terbukti kualitas mineralnya. Selama ajang maraton tersebut, water station Le Minerale diletakkan di 25 titik strategis.  

"Di tengah kondisi cuaca panas ini, kami berusaha menjadikan Jakarta Marathon sebagai lomba lari dengan risiko terendah di Indonesia. Oleh karena itu, kami memperhatikan semua aspek terpenting, termasuk kualitas air mineral sebagai hydration partner. Air mineral terpilih harus yang memiliki mineral esensial berkualitas dan ini ditandai dengan rasa yang lebih segar dan enteng ketika diminum. Mineral berkualitas ini sangat penting bukan hanya untuk menjaga cairan tubuh, tetapi juga mengembalikan mineral yang hilang selama berlari dan pada akhirnya akan berdampak baik untuk jaga kebugaran tubuh para pelari," ujar dr. Andi.

Baca juga: Penanganan Kanker Payudara Masih jadi PR Besar Indonesia

Terpilihnya Le Minerale sebagai hydration partner merupakan bukti kepercayaan panita penyelenggara pada kualitas kandungannya. Air mineral itu dipercaya dapat memenuhi kebutuhan hidrasi pelari terutama di cuaca panas ekstrem ini karena memiliki kandungan mineral esensial alami yang teruji  dan berstandar internasional.  Di setiap titik water station, produk tersebut hadir untuk mengembalikan kebugaran pelari hingga ke garis finis.

Sependapat dengan hal tersebut, salah satu peserta yang mengunjungi water station Le Minerale yakni dr. Tirta Mandira Hudhi atau akrab disapa Dokter Tirta mengatakan, "Dalam suhu yang cukup tinggi memang diperlukan hidrasi yang berkualitas. Dipilihnya Le Minerale oleh panitia ialah pilihan tepat. Yang membedakan Le Minerale dengan air mineral lain ialah kandungan mineralnya yang memang diperlukan untuk rehidrasi optimal," jelasnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya