Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
UNIVERSAL Health Coverage (UHC) atau cakupan jaminan kesehatan di Kota Cilegon saat ini mencapai 99,85%. Ini merupakan angka tertinggi sejak Kota Cilegon berdiri 24 tahun silam. Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengatakan, dengan UHC angka 99.85%, berarti tinggal 0,15% saja masyarakat Kota Cilegon yang belum terdaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Alhamdulillah UHC kita terus mengalami peningkatan. Terakhir 99,85%. Itu artinya tinggal sedikit lagi masyarakat kita yang belum terdaftar di BPJS Kesehatan. Ini akan kita dorong terus supaya semua warga ter-cover," kata Helldy, sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon, Rabu (11/10).
Helldy menjelaskan bahwa UHC merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan. Dia menjamin setiap warga Kota Cilegon bila mendapat perawatan di rumah sakit akan dilayani dengan cepat.
Baca juga: BPJS Kesehatan Efektifkan Layanan Kepesertaan
"Dengan UHC kita di atas 95% lebih, masyarakat tidak perlu khawatir bila menghadapi rawat inap di rumah sakit. Tinggal tunjukkan KTP, sambil sakitnya ditangani, BPJS-nya tetap diproses dalam waktu 3×24 jam paling lambat dan paling cepat 1×24 jam. Sebelum ada UHC, lebih dari 14 hari dan tidak dapat ditangani dengan cepat,” katanya.
Manfaat adanya UHC lainnya, kata Helldy, bila BPJS mati atau menunggak, warga tetap bisa mendapatkan layanan dengan syarat, BPJS-nya ditanggulangi dengan program Pemkot Cilegon.
“Yang tidak kalah baiknya, bila sedang di luar Cilegon pun warga tidak perlu khawatir sebab daerah dengan UHC tinggi, bisa tetap mendapat pelayanan BPJS karena NIK warga Cilegon sudah terkoneksi dengan BPJS, ” katanya.
Baca juga: Menkes Apresiasi BPJS Kesehatan Dalam Mencakup 94,6 Persen Masyarakat
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon drg Ratih Purnamasari mengatakan bahwa ada sekitar 67 ribu warga Kota Cilegon yang di-cover pembayaran BPJS-nya oleh Pemkot Cilegon.
"Yang kita biayai ini khusus kelas III. Tapi kemudahan dan nilai manfaat yang diterima pasien masih sama. Walaupun rumah sakit punya standar masing-masing, tetapi dokter yang melayaninya sama, obatnya juga sama. Mungkin ruangannya saja membedakan," katanya. (Adv)
Pemkot Cilegon kembali meraih prestasi nasional dengan memenangkan Penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award tingkat Madya untuk kedua kalinya.
Pemkot Cilegon meraih peringkat kedua di Provinsi Banten dalam penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik oleh Ombudsman Banten, dengan nilai 95,31 (zona hijau).
Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon meraih penghargaan Anugerah Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) 2024 dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Republik Indonesia.
Pemerintah Kota Cilegon telah mencairkan honor bagi tenaga non-ASN pada Senin, 11 November 2024. Proses ini menegaskan stabilitas keuangan APBD Kota Cilegon.
Realisasi investasi di Kota Cilegon hingga triwulan III 2024 telah mencapai Rp29 triliun, melebihi target tahunan sebesar Rp14 triliun.
Pemkot Cilegon menargetkan pendapatan daerah sebesar Rp2,1 triliun untuk tahun anggaran 2025, terdiri dari PAD sebesar Rp1,1 triliun dan transfer dari pemerintah pusat senilai Rp968 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved