Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) meminta para orang tua untuk meluangkan waktu mendengar cerita anak terkait pengalaman mereka saat berada di sekolah. Hal itu perlu dilakukan agar anak memperoleh perhatian dan terbuka terhadap berbagai hal yang terjadi.
"Tidak jarang, sebagai orang tua, pekerjaan kita banyak di kantor, di rumah nanti masih bersih-bersih, beres-beres. Ketika anak ingin cerita, nanti dulu lah, seolah-olah dia bukan bagian dari yang harus kita dengarkan. Tidak boleh seperti itu," kata Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kementerian PPPA Amurwani Dwi Lestariningsih di Jakarta, Jumat (6/10).
Menurut Amurwani Dwi Lestariningsih, meluangkan waktu untuk anak, penting karena anak-anak terkadang mendapatkan perlakuan-perlakuan yang tidak menyenangkan di sekolah. Bisa saja anak-anak menjadi korban kekerasan psikis yang sulit untuk dideteksi karena tidak ada bukti fisik-nya.
"Kekerasan psikis itu sebenarnya lebih kejam daripada fisik. Kalau fisik, memar kelihatan. Kalau psikis, tidak," ucapnya.
Selain itu, pemulihan anak korban kekerasan psikis membutuhkan upaya dan waktu yang lebih berat karena pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut terekam dalam memori. Menurutnya, anak korban kekerasan berpotensi untuk melakukan perbuatan yang sama kepada orang lain jika tidak ditangani dengan baik.
Oleh karena itu, pihaknya bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menyusun Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan untuk mencegah terjadinya kekerasan di sekolah.
"Ketika menyusun Permendikbud 46 itu, siapapun pelaku kekerasan, baik itu secara psikis, fisik, kepada anak-anak terutama, dia tidak bisa ditoleransi," tegasnya.
Amurwani Dwi Lestariningsih berharap dengan adanya peraturan tersebut, para pelaku kekerasan terhadap anak di sekolah dapat menerima hukuman yang setimpal. (Ant/Z-11)
KOMISI Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya mengunjungi empat orang anak di bawah umur yang ditahan di rumah tahanan anak Polsek Tawang, Polres Tasikmalaya Kota.
Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan situasi kenakalan remaja pada anak usia sekolah tengah menjadi kekhawatiran bersama sehingga diperlukan upaya penanganan kolektif.
Rapat koordinasi lintas sektoral digelar untuk menindaklanjuti penanganan kekerasan anak dengan teman sebaya yang sedang viral di media sosial.
Pemberian hukuman terhadap anak-anak harus dibedakan dengan orang dewasa. Itu perlu dilakukan karena anak-anak membutuhkan pendidikan untuk mengubah perilakunya di masa depan.
SEBANYAK 72 Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Jawa Timur mendapatkan remisi khusus di Hari Anak Nasional (HAN) 2023, Minggu (23/7).
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Fabiola Priscilla memberikan beberapa tips untuk mengatasi tekanan menjelang hari pertama anak kembali bersekolah
Penggunaan teknologi layar atau screen time oleh anak-anak telah menjadi topik hangat yang memicu berbagai pandangan di kalangan orang tua dan ahli.
Mengajarkan kesabaran kepada anak adalah proses yang penting dalam perkembangan emosional dan sosial mereka.
Sejumlah dampak negatif yang mungkin terjadi pada anak yang masuk Sekolah Dasar (SD) sebelum usia yang tepat.
Anak-anak mungkin membenci sebuah lelucon yang basi, namun lelucon buruk yang sama mungkin menjadi kunci untuk membuat mereka selamanya mencintai Anda
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved