Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Kualitas Air yang Buruk Bisa Picu Stunting

Basuki Eka Purnama
27/9/2023 09:57
Kualitas Air yang Buruk Bisa Picu Stunting
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis gizi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Diana Sunardi mengingatkan bahwa kualitas air minum yang buruk dapat memicu masalah kesehatan tubuh, salah satunya gangguan sistem pencernaan hingga yang terparah adalah stunting.

"Sumber air yang berkualitas buruk dapat membawa berbagai masalah kesehatan, seperti diare hingga stunting. Komposisi mikrobiota antara lain dipengaruhi oleh sumber air minum," kata Diana, Selasa (26/9).

Diana, yang juga menjabat sebagai Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) menjelaskan, dari berbagai riset yang dihadirkan, komposisi bakteri jahat dari air minum menjadi penyebab terjadinya berbagai kerusakan di organ tubuh manusia.

Baca juga: PUPR: Air Keran di IKN Nusantara Bisa Langsung Diminum

"Walaupun air minum sudah direbus hingga mendidih, jika cara penanganan dan penyimpanan air tidak higienis maka kontaminasi E. coli dapat kembali terjadi," jelas dia.

Oleh karena itu, Menteri Kesehatan mengatur itu semua dalam Permenkes Nomor 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum yang menyebutkan air minum harus memenuhi syarat tidak berbau, tidak berasa (tawar, dingin alami), bersih dan jernih, serta aman dari kontaminan.

Dia juga menyatakan Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) dari Kementerian Kesehatan (2020) menyebutkan 7 dari 10 rumah tangga Indonesia mengonsumsi air minum dari infrastruktur yang terkontaminasi oleh bakteri E. coli, dan baru 11.9% rumah tangga yang memiliki akses terhadap air yang aman untuk dikonsumsi.

Baca juga: Ada Kaitan Kualitas Air Minum dan Kondisi Stunting

Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Hidrogeologi Universitas Gadjah Mada Prof Heru Hendrayana mengatakan kualitas air tidak semuanya sama. Hal itu karena sumber air yang diperoleh dari sumber yang berbeda-beda.

"Air yang sehat dan aman untuk dikonsumsi sangat bergantung dari sumbernya. Air yang diambil dari tanah dangkal besar peluangnya untuk tercemar aktivitas manusia. Sementara air dari akuifer dalam sifatnya murni dan memiliki kandungan mineral alami sehingga aman dan menyehatkan untuk dikonsumsi," kata Heru.

Titik awal air menjadi sebuah hal yang sangat penting bagi setiap kesehatan organ tubuh manusia. Sumber atau titik awal air yang tidak baik akan memberikan dampak yang kurang baik bagi kesehatan tidak hanya pencernaan dan stunting, tetapi juga dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan jantung dan pembuluh darah. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya