Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BIOTEKNOLOGI adalah cabang ilmu yang menggabungkan ilmu hayati (biologi) dengan teknologi untuk mengembangkan produk dan proses yang bermanfaat. Bioteknologi melibatkan penggunaan organisme hidup, sistem biologi, atau komponen biologis untuk menciptakan atau memodifikasi produk, mengembangkan teknologi baru, atau memberikan solusi untuk berbagai masalah dalam berbagai bidang, termasuk pertanian, kesehatan, lingkungan, pangan, dan industri.
Penerapan bioteknologi dapat mencakup berbagai aspek, termasuk rekayasa genetika, kloning, produksi protein melalui organisme yang dimodifikasi secara genetik, produksi bioenergi, pengembangan obat-obatan dan vaksin, serta banyak lagi. Bioteknologi dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup manusia dan lingkungan.
Bioteknologi konvensional melibatkan pemanfaatan mikroorganisme utuh dalam fungsi-fungsi mereka tanpa proses rekayasa genetik. Teknik fermentasi yang digunakan umumnya berskala kecil. Alat-alat sederhana sering digunakan dalam pengembangan dan pembuatan produk.
Baca juga: Pengertian Bioteknologi, Jenis, dan Contoh Penerapan
Produk-produk yang dihasilkan dalam bidang pangan melalui bioteknologi konvensional mencakup kecap, tape, tempe, yogurt, oncom, brem, dan keju. Selain itu, penerapan bioteknologi konvensional juga dapat ditemukan dalam industri pertanian (seperti tanaman hidroponik) dan sektor farmasi dan kedokteran (pembuatan antibiotik).
Keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan bioteknologi konvensional umumnya dapat diperoleh secara mandiri. Jika pelatihan atau pendidikan khusus diperlukan, biaya yang terlibat cenderung terjangkau.
Sementara itu, bioteknologi modern ialah istilah yang merujuk pada penggunaan bioteknologi dengan metode yang lebih kontemporer, seperti rekayasa genetik. Salah satu ciri utamanya yaitu penggunaan teknik dan peralatan modern serta memanfaatkan komponen mikroorganisme, seperti enzim atau DNA.
Baca juga: Mekanisme Pernapasan dan Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia
Bioteknologi modern mulai berkembang setelah akhir Perang Dunia II ketika pemahaman tentang struktur dan fungsi DNA ditemukan. Pada 1953, model struktur DNA yang dikenal sebagai Double Helix Model of DNA dijelaskan oleh FHC Crick dan JD Watson. Model ini memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang replikasi dan pewarisan DNA.
Berikut kelebihan dan kekurangan bioteknologi konvensional dan modern.
a. Membuat makanan dan minuman memiliki daya tahan yang lebih baik.
b. Hemat biaya.
c. Meningkatkan nilai gizi produk makanan dan minuman.
d. Menciptakan sumber makanan baru.
a. Menurunkan keragaman plasma nutfah.
b. Potensi timbulnya bahan makanan yang menyebabkan alergi.
c. Mengganggu keseimbangan ekosistem.
a. Memungkinkan perbaikan genetik yang terarah.
b. Mengatasi kendala ketidaksesuaian genetik.
c. Menciptakan organisme dengan sifat baru yang tidak ada dalam alam.
d. Meningkatkan kualitas produk.
a. Biaya produksi cenderung lebih tinggi.
b. Membutuhkan teknologi canggih.
c. Harus mempertimbangkan dampak jangka panjang yang mungkin muncul.
a. Produk-produk seperti kecap, tape, roti, keju yang dihasilkan melalui teknik konvensional.
b. Praktik pertanian seperti kultur jaringan, pembastaran, dan hidroponik.
a. Dalam bidang medis, penerapan teknologi terapi gen untuk mengobati penyakit genetik.
b. Penerapan profil DNA dalam analisis forensik.
c. Pemanfaatan rekayasa genetik dalam pertanian dan peternakan untuk mendapatkan sifat-sifat yang diinginkan.
d. Penggunaan organisme atau bagiannya dalam bioremediasi untuk membersihkan polusi.
e. Pengendalian hama dan penyakit dengan memanfaatkan organisme lain dalam biokontrol.
1. Bioteknologi konvensional menggunakan makhluk hidup secara langsung. Bioteknologi modern menggunakan makhluk hidup beserta komponennya secara langsung.
2. Bioteknologi konvensional tidak menggunakan prinsip ilmiah. Bioteknologi modern menggunakan prinsip ilmiah, misalnya rekayasa genetika.
3. Bioteknologi konvensional didasarkan pada keterampilan yang diwariskan secara turun-temurun. Bioteknologi modern merupakan hasil kajian dari berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan.
4. Bioteknologi konvensional tidak diproduksi secara massal. Bioteknologi modern diproduksi secara massal atau dalam skala yang besar.
5. Bioteknologi konvensional sudah ada dan dipakai sejak ribuan tahun yang lalu. Bioteknologi modern baru mulai digunakan pada 1917.
6. Bioteknologi konvensional hanya menggunakan teknologi yang ada. Bioteknologi modern sudah memakai teknologi rekayasa genetika.
7. Bioteknologi konvensional biaya penerapannya lebih murah. Bioteknologi modern membutuhkan banyak biaya.
8. Bioteknologi konvensional memakan banyak waktu. Bioteknologi modern membutuhkan waktu yang relatif singkat.
9. Bioteknologi konvensional tidak mampu membuat sifat organisme baru. Bioteknologi modern mampu membuat sifat organisme baru.
10. Perbaikan genetika bioteknologi konvensional tidak terarah. Perbaikan genetika pada bioteknologi modern sangat terarah. Bioteknologi memanfaatkan pengetahuan tentang struktur dan fungsi biologis serta kemampuan untuk memanipulasi materi genetik dan sistem biologis guna menghasilkan produk atau solusi yang lebih baik dan inovatif. (Z-2)
MoU ini mencakup penyelenggaraan kegiatan penelitian, pemanfaatan data dan informasi kesehatan, hingga penggunaan material hayati dalam riset bioteknologi.
BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) siapkan fasilitas riset unggulan untuk mendorong inovasi bioteknologi.
Akan tetapi, selain memberikan berbagai keuntungan, penerapan bioteknologi juga memiliki dampak negatif. Apa sajakah itu? Berikut penjelasannya.
Ada banyak aplikasi bioteknologi dalam bidang kesehatan. Lebih jelasnya, simak tulisan di bawah ini.
SELAIN di bidang pertanian, bioteknologi juga banyak dimanfaatkan dalam bidang peternakan, lingkungan, dan forensik. Ada teknik kloning, bioremediasi, dan sidik DNA.
Bioteknologi modern dalam pertanian dilakukan dengan menerapkan teknik rekayasa genetika, yaitu melakukan manipulasi susunan gen suatu organisme.
Teori Evolusi yang dirumuskan oleh Charles Darwin merupakan salah satu gagasan ilmiah paling berpengaruh dan terkenal dalam sejarah sains.
Teori evolusi adalah konsep yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan, khususnya biologi, yang menjelaskan bagaimana kehidupan berkembang seiring waktu.
Sains adalah jendela ilmu yang membantu manusia memahami alam semesta. Berikut lima cabang utama ilmu sains.
Dalam dunia hewan, terdapat berbagai mekanisme reproduksi yang bervariasi tergantung pada spesiesnya. Dua di antaranya yang menarik perhatian adalah reproduksi vivipar dan ovovivipar.
DI bawah lapisan tanah Patagonia yang kaya sejarah, para ilmuwan baru saja mengungkap temuan yang menakjubkan. Ditemukan fosil kecebong tertua yang diketahui, Notobatrachus degiustoi.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Fakultas Biologi UGM dengan KAGAMA Tangsel, Kabiogama, dan MGMP Biologi Kota Tangerang dan Kota Tangsel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved