Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Lima Contoh Mobilitas Horizontal dan Vertikal

Dwi Imas Syafitri
29/8/2023 15:30
Lima Contoh Mobilitas Horizontal dan Vertikal
Ilustrasi.(DOK MI.)

SEBAGAI makhluk yang hidup dalam komunitas, manusia pasti akan berhubungan dengan individu lain dalam perjalanan hidupnya. Ketika terlibat dalam kehidupan bersosialisasi, banyak peristiwa yang mungkin terjadi, termasuk pengalaman dalam mobilitas sosial. 

Keberagaman masyarakat Indonesia merupakan hasil dari mobilitas sosial yang terjadi di dalamnya. Mobilitas sosial merujuk pada perpindahan atau gerak sosial yang dilakukan oleh individu atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain atau dari satu lapisan sosial ke lapisan lain. 

Mobilitas sosial dapat diidentifikasi dalam dua kategori utama, yakni mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal. Mobilitas vertikal melibatkan perpindahan individu atau kelompok dari satu posisi sosial ke posisi sosial lain yang memiliki tingkat tidak setara. Mobilitas horizontal melibatkan perpindahan individu atau kelompok dari satu posisi sosial ke posisi sosial lain yang memiliki tingkat setara.

Baca juga: Mobilitas Sosial Adalah: Pengertian dan Contoh

Mobilitas vertikal seperti kenaikan jabatan dalam pekerjaan. Contoh mobilitas horizontal yaitu program pertukaran pelajar. Berikut lebih detailnya.

Contoh mobilitas horizontal

1. Siswa yang pindah dari sekolah lain ke sekolah baru.
2. Pelaksanaan program pertukaran pelajar.
3. Pegawai yang dipindahkan dan ditempatkan di lokasi kerja yang berbeda.
4. Karyawan yang dipindahtugaskan di wilayah yang berbeda.
5. Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat dari satu desa ke desa lain.

Contoh mobilitas vertikal 

Mobilitas vertikal terbagi menjadi dua jenis, yaitu mobilitas vertikal ke atas dan mobilitas vertikal ke bawah.

Baca juga: Pengertian Kelompok Sosial, Contoh, dan Ciri-Ciri

a. Mobilitas vertikal ke atas (social climbing).

Mobilitas vertikal ke atas merupakan proses penaikan status atau posisi seseorang. Dalam proses ini, terjadi perubahan hak dan tanggung jawab juga.

1. Kenaikan jabatan pekerjaan.
2. Peningkatan besaran upah atau gaji bagi para karyawan.
3. Pengangkatan individu menjadi pemegang kekuasaan, seperti ketua RT, kepala desa, hingga Presiden.
4. Peningkatan pendapatan yang dialami oleh pengusaha dan pedagang.
5. Siswa yang menyelesaikan pendidikan sekolah dan mulai bekerja atau melanjutkan pendidikan lebih lanjut.

b. Mobilitas vertikal ke bawah (social sinking).

Mobilitas vertikal ke bawah merupakan proses penurunan status atau posisi seseorang. Dalam proses ini, terjadi perubahan hak dan tanggung jawab juga.

1. Seseorang yang terlibat dalam pelanggaran hukum dan dihukum dengan kurungan penjara.
2. Pegawai yang mengalami penurunan jabatan.
3. Mengalami pengangguran.
4. Karyawan yang dipecat dari perusahaan atau diberhentikan sementara.
5. Pemimpin yang kehilangan jabatan atau masa jabatannya berakhir.

Dengan demikian, perbedaan mendasar antara mobilitas vertikal dan horizontal ialah arah pergerakannya. Mobilitas vertikal berhubungan dengan perubahan status sosial, baik ke posisi yang lebih tinggi maupun lebih rendah. Namun, mobilitas horizontal tidak melibatkan hal tersebut.

Itulah contoh-contoh mobilitas horizontal dan vertikal serta perbedaannya yang lengkap. Semoga mudah dipahami. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya