Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEMENTERIAN Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengaku prihatin terhadap buruknya kualitas udara di DKI Jakarta dan menaruh perhatian terhadap kesehatan anak, terutama anak balita.
Staf Ahli Bidang Pembangunan Keluarga Kementerian PPPA, Indra Gunawan mengimbau agar anak lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan. Sangat tidak disarankan untuk mengajak anak berpergian keluar rumah atau bermain di ruang terbuka.
"Ini untuk mencegah anak jangan sampai terkena ISPA ya, kita berharap orang tua bisa memberi pemahaman ke anak-anak mereka agar mengurangi aktivitas di luar. Hanya ini satu-satunya yang bisa kita lakukan khususnya di Jakarta yang kualitas udaranya sangat buruk, masih polusi," kata Indra di kantor KemenPPPA, Jumat (25/8).
Baca juga : Kemenperin Bentuk Tim Inspeksi Pengendalian Emisi Industri di 3 Provinsi
Indra menegaskan kegiatan dalam ruangan saat ini lebih tepat diberlakukan bagi anak. Hal ini demi menjaga kesehatan anak agar terhindar dari dampak polusi udara.
"Banyak aktivitas indoor yang bisa dilakukan seperti bermain, belajar. Sementara itu dulu yang bisa kita lakukan untuk anak-anak," ujar Indra.
Baca juga : PDIP Usul Ganjil Genap 24 Jam untuk Tekan Polusi, Heru: Semua Usul Dikaji
Indra juga mendukung rencana Pemprov DKI Jakarta yang mengizinkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 pada 4-7 September 2023 bagi sekolah di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
"Sudah ada kebijakan di Jakarta anak-anak belajar dari rumah," ujar Indra.
Selain itu, Indra mengimbau orang tua dapat memberi penjelasan mudah dan lengkap kepada anak soal bahaya polusi udara. Indra menyarankan orang tua menggunakan bantuan gambar atau gerakan tubuh untuk mempermudah penjelasannya.
"Misalnya menggunakan bahasa tubuh, penggambaran, karena batuk saja anak sudah terganggu aktivitasnya. Ini bisa kita praktekkan dan beri contoh agar anak mudah memahami bahaya ISPA," ucap Indra.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra menyarankan anak kembali berkegiatan dan sekolah dari rumah akibat memburuknya kualitas udara di Ibu Kota.
Dia menyebut kemampuan adaptasi anak terhadap polusi masih lebih rendah dari orang dewasa.
"Anak anak tidak sekuat orang dewasa. Bila mereka mengalami sakit, tak mudah mendeskripsikan atau menjelaskan," kata Jasra.
Meski Jasra memahami, pasti bermain dan mengeksplor dunia luar sangat diinginkan anak-anak dan memang diperlukan untuk perkembangan motoriknya. Tetapi dia menyarankan agar anak-anak tetap diberi pemahaman untuk membatasi diri berkegiatan di luar ruangan.
"Kebutuhan bermainnya, kadang mengalahkan apa yang di rasanya. Padahal mereka juga butuh diselamatkan dalam polusi udara ekstrim dan suhu tinggi di Jakarta," ujar Jasra.
Polusi udara yang sangat buruk di Jabodetabek dalam beberapa waktu terakhir memaksa pemerintah untuk mengambil kebijakan cepat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan opsi pemberlakuan kembali work from home (WFH) atau bekerja dari rumah bagi pekerja kantoran di Ibu Kota sebagai solusi jangka pendek.
Diketahui, sejak 12 Agustus 2023, kualitas udara di DKI Jakarta tercatat berada di angka 156 dengan kategori tidak sehat.
Sejumlah faktor menjadi penyebab memburuknya kualitas udara di Jabodetabek, salah satunya adalah kemarau panjang yang telah terjadi selama tiga bulan terakhir menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi.
Selain itu, pembuangan emisi dari transportasi dan aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur. (Z-5)
DPRD Jawa Barat mengkritik kinerja Pemerintah Provinsi Jabar akibat tidak berhasil meraih predikat provinsi layak anak oleh Kementerian PPPA
Wali Kota Jaya Negara menyampaikan, Kota Denpasar terus konsisten menjamin pemenuhan dan perlindungan hak-hak anak secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan
Kuatkan Ekosistem Perlindungan Perempuan dan Anak di Jawa Timur Lewat Kerja Sama Multisektor
ANAK-anak yang bahagia dan canda tawa mereka mewarnai dunia. Momen Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli 2025 memberikan ruang untuk merayakan dengan kegiatan yang seru.
Berdasarkan hasil survei nasional pengalaman hidup anak dan remaja 2024, kekerasan kepada anak baik fisik, digital, hingga seksual masih menjadi masalah yang harus ditangani.
Kementerian PPPA juga dikatakan sudah berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh kementerian dan lembaga untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan Hari Anak Nasional.
Pemerintah Louisiana gugat Roblox dengan tuduhan memfasilitasi penyebaran materi pelecehan seksual anak.
Hasil kajian juga menyebutkan bahwa kekerasan dalam bentuk verbal dan psikis/emosi adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak dengan disabilitas.
Peran dominan ibu penting diterapkan terutama bagi anak yang diasuh dalam lingkup keluarga lebih besar melibatkan nenek, kakek, atau pengasuh lainnya.
Program pemeriksaan kesehatan gratis sebaiknya menjangkau anak usia sekolah yang bersekolah maupun tidak bersekolah di wilayah perkotaan sampai daerah terpencil.
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved