Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Perguruan Tinggi Didorong Ciptakan Lingkungan Kampus yang Kreatif dan Inovatif

Syarief Oebaidillah
22/8/2023 20:25
Perguruan Tinggi Didorong Ciptakan Lingkungan Kampus yang Kreatif dan Inovatif
Pelatihan Video Content Creator bagi mahasiswa.(DOK Humas Dikti Ristek)

UNTUK mewujudkan kampus bebas kekerasan seksual, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) bersama  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Ditjen Diktiristek menggelar Pelatihan Video Content Creator sektor pendidikan dengan subtema Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual’ (PPKS) di Lingkungan Pendidikan Tinggi. Pelatihan yang diikuti 553 mahasiswa secara luring maupun daring dibuka oleh Plt Dirjen Diktiristek Nizam pada Senin (21/8).  

Dalam arahannya, Nizam mendorong perguruan tinggi untuk menciptakan lingkungan kampus yang sehat, aman, dan nyaman guna mewujudkan masyarakat kampus yang kreatif, inovatif, dan maju. Ia mengatakan bahwa dengan lingkungan yang sehat, mahasiswa bisa menunjukkan potensinya secara optimal.

"Kampus sehat ini sangat perlu kita tekankan karena sehat ini tidak hanya sehat jasmani, tapi sangat penting untuk kita bangun kesehatan psikologis juga. Selain itu, kampus juga harus aman dari segala bentuk bullying, kekerasan fisik, seksual bahkan digital,” jelas Nizam.

Agar dapat menampilkan potensi terbaik mahasiswa, Nizam juga menekankan kepada perguruan tinggi untuk menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari kekerasan seksual, intoleransi, dan narkoba. Lebih lanjut, Nizam menyampaikan harapannya kepada perguruan tinggi untuk bisa melahirkan kampus yang sehat, aman, dan nyaman melalui produksi konten inspiratif dan edukatif, khususnya seputar Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS). Hal ini tidak terlepas dari era revolusi industri 4.0 yang telah menghadirkan interaksi kuat antara dunia maya dan nyata di lingkungan perguruan tinggi.

"Saat ini kita ingin kampus yang aman terwujud melalui konten-konten PPKS di lingkungan perguruan tinggi. Dengan kreativitas adik-adik sekalian, saya harap konten adik-adik bisa memberikan nilai positif untuk masa depan,” tutup Nizam.

Sementara itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Sri Suning Kusumawardani menyampaikan keseriusan Kemendikbudristek dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual di lingkungan kampus melalui Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual. Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan adanya upaya yang dilakukan Ditjen Diktiristek, DWP Diktiristek, dan Kominfo untuk mengkampanyekan Permendikbudristek dengan cara inovatif melalui pelatihan Video Content Creator (VCC).

"Pelatihan ini dilakukan untuk mengenal lebih dalam tugas Satgas PPKS PTN dan komponen mahasiswa dalam upaya mensukseskan implementasi Permendikbud. Selain itu, juga untuk memberikan pengetahuan awal tentang kekerasan seksual, pendidikan kritis, serta melatih mahasiswa untuk membuat konten video yang menarik dan kreatif untuk mensosialisasikan PPKS," ucap Sri Suning.

Sedangkan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Diktiristek, Sri Puji Saraswati Nizam menyampaikan harapannya sekaligus mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam mengkampanyekan bahaya kekerasan seksual beserta upaya-upaya pencegahannya di lingkungan kampus dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital.

Kepala Badan Pengembangan SDM Kominfo Hary Budiarto menyebut konten interaktif berupa video menjadi salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan diseminasi informasi terkait pencegahan kekerasan seksual.  "Pelatihan VCC ini dilaksanakan dengan maksud memberikan pengetahuan dan keterampilan atau skill bagi mahasiswa dalam bidang produksi video untuk berbagi tujuan komunikasi dan diseminasi komunikasi,” tutur Hary. (RO/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya