Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PERHIMPUNAN Pendidikan dan Guru (P2G) meminta pemerintah dalam hal ini Kemdikbud Ristek untuk melakukan evaluasi total terkait regulasi dan implementasi PPDB di tiap daerah selama 7 tahun, mengingat persoalan dalam implementasi PPDB masih terus terjadi dengan masalah yang sama tiap tahunnya.
"Ini bukti indikasi bahwa Kemdikbud Ristek dan pemerintah daerah tidak melakukan evaluasi yang mendasar terhadap PPDB, adapun yang dilakukan hanya formalitas dan tidak ada perbaikan atau tindak lanjut yang signifikan selama ini," kata Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim dalam keterangannya, Jumat (11/8).
Adapun tujuan utama PPDB dinilai sudah cukup baik untuk menciptakan keadilan dalam pendidikan, agar anak bisa sekolah dengan jarak yang dekat dengan rumahnya sehingga relatif tidak berbiaya dari segi transportasi, dan aman dalam jangkauan rumah.
Baca juga: Presiden Jokowi Pertimbangkan Hapus PPDB
Sistem PPDB zonasi ini juga memprioritaskan anak dari keluarga miskin atau ekonomi lemah untuk bersekolah. Jalur zonasi dan jalur afirmasi. Dengan tujuan tersebut P2G setuju untuk dikaji ulang bahkan perlu ada evaluasi total terkait hal itu. Tetapi bukan menghapus PPDB zonasi.
"Sebab jika dihapus maka sekolah akan makin berbiaya mahal anak-anak yang tak tertampung di sekolah negeri terpaksa bersekolah di swasta dengan biaya mahal. Padahal sudah menjadi kewajiban negara sesuai perintah Pasal 31 UUD 1945 untuk membiayai pendidikan," ujar Satriwan.
Baca juga: Demo PPDB, Ratusan Guru dan Kepsek SMP Swasta Tangsel Geruduk Kantor DPRD
Menurutnya salah satu pokok pangkal masalah PPDB selama ini adalah ketidakmerataan sekolah negeri di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga pemerintah harus mengatasi hal ini dulu. Pemerintah pusat dan daerah bisa membangun sekolah dengan basis analisis data demografis, sehingga tidak ada lagi sekolah yang kekurangan siswa bahkan tidak ada siswa atau sebaliknya sekolah negeri tidak mampu menyerap semua calon siswa karena keterbatasan ruang kelas.
Oleh karena itu, lanjut Satriwan, jika pemerintah langsung menghapus PPDB ini akan berpotensi melahirkan ketidakadilan baru dalam pendidikan dan terkesan ini adalah rencana yang reaktif.
"P2G berharap ada kajian mendalam, duduk bersama evaluasi PPDB 7 tahun melibatkan Kemdikbud Ristek, pemda, Kemendagri, Kementerian PUPR, dan stakeholders lainnya. Jadi harus ada kajian yang komprehensif hendaknya, dari segala aspek dan sebagainya. PPDB tak hanya terkait dengan pendidikan tapi juga dengan data demografis, infrastruktur sekolah, akses jalan, dan sarana transportasi," pungkasnya. (Iam/Z-7)
ANGGOTA Ombudsman RI, Indraza Marzuki Rais, mengatakan bahwa pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) masih mengulang kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan PPDB.
SPMB 2025 masih tetap menimbulkan sejumlah masalah dalam pelaksanaannya. Dapat dilihat ribuan calon murid SMK di Jawa Tengah merasa kecewa tidak diterima pada tahap pertama seleksi.
DUA kebijakan terbaru dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah kembali memicu diskusi luas mengenai arah pendidikan dasar di Indonesia.
Cari tahu jadwal lengkap pendaftaran SPMB Jakarta 2025 untuk SD, SMP, SMA, dan SMK. Simak tanggal prapendaftaran, pengajuan akun, dan jalur seleksi terbaru di sini.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong upaya sosialisasi masif sistem penerimaan murid baru (SPMB) untuk menekan terjadinya kendala dalam memasuki tahun ajaran baru.
KETUA Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengapresiasi dan menyambut baik atas upaya pemerintah dalam memperbarui dan memperbaiki sistem PPDB.
PARTAI Solidaritas Indonesia (PSI) mengkritisi jumlah infrastruktur sekolah yang tidak sebanding dengan tingkat kepadatan penduduk di Kota Depok, Jawa Barat.
Anggota DPRD DKI Dwi Rio Sambodo mengatakan ada tren baru di kalangan orangtua yang lebih memilih menyekolahkan anak mereka di sekolah swasta bermutu ketimbang sekolah negeri.
Kemendikdasmen menggelar Forum Konsultasi Publik terhadap penyusunan Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah tentang Sistem Penerimaan Murid Baru
KOORDINATOR Nasional JPPI Ubaid Matraji mengatakan kewajiban pemerintah memastikan bahwa semua sekolah itu ada gurunya,termasuk di sekolah negeri dan sekolah swasta.
KETUA DPRD DKI Jakarta Khoirudin mengatakan akan fokus dalam penyelesaian permasalahan mendasar di Jakarta, seperti kemacetan,banjir, kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan.
Sosiolog UNJ, Rakhmat Hidayat, mengungkapkan banyak orangtua rela melakukan berbagai cara untuk memastikan anak mereka diterima di sekolah negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved