Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PARTAI Solidaritas Indonesia (PSI) mengkritisi jumlah infrastruktur sekolah negeri yang tidak sebanding dengan tingkat kepadatan penduduk di Kota Depok, Jawa Barat. Kekurangan sekolah negeri Depok ini dinilai menjadi salah satu faktor penyebab karut-marut pelaksanaan sistem penerimaan murid baru atau SPMB.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kota Depok Icuk Pramana Putra mengaku prihatin dengan kondisi ini. Padahal Kota Depok terletak berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Bogor, Bekasi, dan Tangerang Selatan.
Menurut Icuk, pemerintah kota harus memberikan kemudahan akses pendidikan kepada masyarakat melalui keberpihakan anggaran untuk membangun lebih banyak infrastruktur sekolah SMP, SMA, dan SMK negeri di wilayah tersebut.
"Jumlah SMP-SMA-SMK negeri yang ada di kota itu masih kurang. Padahal Kota Depok dekat dengan DKJ-Bogor-Tangerang Selatan-Bekasi. Nah, itu yang kita ingin minta, menambah anggaran ke sini Supaya pendidikan di Kota Depok menjadi lebih baik daripada sebelumnya bukan hanya untuk orang Kota Depok saja, tapi untuk orang seluruh Indonesia," katanya, Senin (16/6).
Lebih lanjut Icuk menyoroti SMP-SMA-SMK negeri di Kota Depok yang lebih banyak dikelola swasta daripada yang dimiliki pemerintah. Karenanya ia meminta pemerintah kota memberi perhatian lebih agar masyarakat dapat menikmati pendidikan yang terjangkau dan berkualitas.
"Karena saya melihat di Kota Depok ini adalah pendidikan SMP-SMA-SMK yang lebih banyak dikelola oleh masyarakat dan saya berharap kepada pemerintah daerah sekali lagi untuk memperhatikan pendidikan-pendidikan yang dikelola oleh pemerintah," tegasnya.
Icuk menegaskan SMP negeri yang dikelola oleh pemerintah kota minim sekali hanya sebanyak 34 sekolah. SMA yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga demikian, hanya sebanyak 15 sekolah, SMK sebanyak 4 sekolah. "Tentu tidak sebanding kan, dengan daya tampung lulusan," jelasnya.
Tahun ini, Icuk menambahkan Dinas Pendidikan Kota Depok mencatat daya tampung lulusan SD ada 33.110 dari 426 sekolah negeri dan swasta. Sementara daya tampung SMP negeri di Kota Depok cuma 7.394 orang dari 34 sekolah.
Dengan keterbatasan jumlah sekolah jenjang SMP negeri ini mengakibatkan adanya sekitar 25.716 lulusan SD tidak tertampung di 34 SMP negeri. "Kurang lebih 25.716 tidak melanjutkan pendidikan sekolah negeri," ujar Icuk.
Pemerintah Kota Depok telah mengumumkan kuota untuk SD-SMP negeri yang diterima dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahun ajaran 205-2026.
Berdasarkan keputusan tersebut, kuota jalur domisili, afirmasi, mutasi, inklusi dan yang memiliki kebutuhan khusus untuk jenjang SD hanya 16.924 orang. Sementara kuota yang sama untuk jenjang SMP negeri hanya 7.394 orang.
Penetapan kuota jenjang SD negeri sebanyak 16.924 dan SMP negeri sebanyak 7.394 tertuang dalam kop surat berstempel Dinas Pendidikan Kota Depok Nomor 420/656/Kpts/Disdik/2025 yang ditandatangan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Depak Siti Chaerijah Aurijah pada 10 Juni 2025. (H-3)
PARTAI Solidaritas Indonesia (PSI) membuka pintu selebar-lebarnya bagi Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) untuk bergabung dan termasuk untuk menjadi Ketua Umumnya.
PARTAI Solidaritas Indonesia (PSI) memperpanjang masa pendaftaran calon ketua umum dalam pergelaran pemilu raya hingga Senin (23/6).
PSI angkat suara mengenai 100 hari kinerja Pramono Anung dan Rano Karno. Job fair yang masih belum diketahui banyak orang maupun dirasakan manfaatnya
Ada plus minus ketika Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
WAKIL Ketua Umum PSI, Andy Budiman mengatakan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dapat kembali mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum
Anggota DPRD DKI Dwi Rio Sambodo mengatakan ada tren baru di kalangan orangtua yang lebih memilih menyekolahkan anak mereka di sekolah swasta bermutu ketimbang sekolah negeri.
Kemendikdasmen menggelar Forum Konsultasi Publik terhadap penyusunan Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah tentang Sistem Penerimaan Murid Baru
KOORDINATOR Nasional JPPI Ubaid Matraji mengatakan kewajiban pemerintah memastikan bahwa semua sekolah itu ada gurunya,termasuk di sekolah negeri dan sekolah swasta.
KETUA DPRD DKI Jakarta Khoirudin mengatakan akan fokus dalam penyelesaian permasalahan mendasar di Jakarta, seperti kemacetan,banjir, kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan.
Sosiolog UNJ, Rakhmat Hidayat, mengungkapkan banyak orangtua rela melakukan berbagai cara untuk memastikan anak mereka diterima di sekolah negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved