Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEKJEN Partai Solidaritas Indonesia, Raja Juli Antoni menggelar diskusi dan bedah buku Beasiswa Di Bawah Telapak Kaki Ibu bersama tatusan nahasiswa di Wareh Kupie Pekanbaru.
Hadir dalam diskusi tersebut penulis buku Beasiswa di Bawah Telapak Kaki Ibu, Irfan Amalee, adapun pembedah diskusi ialah Pahmi lulusan University of Manchester.
Baca juga: Rachel Amanda Alami Culture Shock Saat jadi Mahasiswa Baru di Belanda
Dalam sambutannya, Raja Antoni menyampaikan kesannya menjadi anak pondok sejak tamat SD di Pekanbaru untuk melanjutkan pendidikan Pesantren di Garut, sampai berkuliah di Inggris dan Australia.
"Saya sebagai orang Pekanbaru, tentu ingin sekali Anak anak Pekanbaru dan Riau berkesempatan berkuliah di luar negeri untuk menambah wawasan, pengalaman serta pola pikir," ujar Raja Juli Antoni yang juga calon anggota legislatif DPR RI Dapil Riau I ini.
Baca juga: LPDP Bisa Tetap Berjalan Tanpa Tambahan Anggaran Baru
Wakil Menteri ATR/BPN berharap kesempatan tersebut dapat memotivasi anak muda Riau untuk semakin banyak yang bisa berkuliah ke luar negeri. Bagi Raja Antoni, kuliah ada tiket kehidupan.
"Kuliah adalah tiket kehidupan. Saya berharap di masa depan semakin banyak warga Riau yang bisa mengenyam pendidikan tinggi," jelasnya.
Dalam pengalamannya, Pahmi, yang merupakan anak Indragiri Hilir merasa beruntung bisa berkuliah di Manchester, "Tak ada yang tak mungkin, apalagi untuk urusan belajar, selagi kita mau, mencari tahu, pasti ada jalan," ujarnya.
Sedangkan Irfan Amalee, yang juga peraih Kick Andy Heroes 2021 ini menegaskan bahwa beasiswa ke luar negeri merupakan impian yang harus dikejar dengan gigih. Ia membedakan antara want dan desire.
"Banyak orang yang hanya sekedar mau, itulah 'want', tapi tidak banyak dari mereka ya 'desire'. Desire mensyaratkan kita memiliki keinginan yang gigih, bukan hanya mau di mulut saja. Jika kita sudah desire, makan kita akan memiliki kelayakan," kata Irfan. (P-3)
Kegiatan bedah buku berjudul Pengaruh Asing dalam Kebijakan Nasional Studi Kasus Pengembangan Industri Pesawat Terbang diselenggarakan program studi Doktor Ilmu Politik Fisip Unas.
Keberagaman Indonesia juga, menurut Prof Yudian menjadikan negara Indonesia sebagai negara terhebat dalam pendirian negara.
Anak yang diperlakukan dengan kekerasan oleh orang dewasa itu kemudian hari juga melakukan hal yang sama kepada tetangganya yang masih kecil
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyelenggarakan acara Bedah Buku Perang Semesta Melawan Sindikat Penempatan Ilegal
Menguliti seluk-beluk istana bukan hanya dari perspektif politik. Begitulah cara paling jitu mendeskripsikan isi buku ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved