Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Manajemen Konflik Berbasis Sekolah Cegah Tumbuhnya Pilihan Kekerasan di Lingkungan Pendidikan

Media Indonesia
17/7/2023 22:08
Manajemen Konflik Berbasis Sekolah Cegah Tumbuhnya Pilihan Kekerasan di Lingkungan Pendidikan
Ilustrasi perundungan(Dok. MI)

PERUNDUNGAN (bullying) masih sering terjadi di berbagai tingkatan sekolah, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. 

Kasus-kasus perundungan antar siswa tidak hanya berdampak pada korban yang menderita luka fisik dan psikis, tetapi dalam beberapa kasus juga berakhir dengan kehilangan nyawa korban. Salah satu contohnya terjadi di Sukabumi, di mana seorang siswa sekolah dasar berusia 9 tahun meninggal karena menjadi korban perundungan oleh teman sekelasnya dan kakak kelasnya di sekolah.

Pendidikan tentang pentingnya menghormati dan menerima perbedaan, pengembangan keterampilan sosial, serta peningkatan kesadaran akan dampak buruk perundungan harus menjadi fokus dalam lingkungan pendidikan. 

Baca juga : Konsep Perundungan pada UU Kesehatan perlu Diatur dalam PP

Yayasan Sukma melalui Sekolah Sukma Bangsa (SSB) di Aceh dan Sulawesi Tengah, telah aktif berkontribusi dalam mempromosikan nilai-nilai perdamaian dan anti-kekerasan dalam penyelesaian masalah. 

Salah satu pendekatan yang diterapkan oleh SSB adalah sistem Manajemen Konflik Berbasis Sekolah (MKBS). 

Baca juga : Ini yang Perlu Anda Tahu Soal Cyberbullying dan Cara Penanganannya

"Tujuan dari penerapan MKBS ini adalah untuk mencegah penggunaan kekerasan dalam penyelesaian masalah, serta membentuk sikap dan perilaku damai dan non-kekerasan pada siswa," kata Mahyudin, Direktur Riset dan Publikasi Yayasan Sukma.

Melalui penerapan MKBS, SSB berupaya membiasakan siswa, guru, karyawan, dan bahkan orang tua siswa untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang damai dan menghindari perundungan terhadap sesama teman. 

Sistem ini melibatkan pembelajaran tentang penyelesaian konflik secara konstruktif, pengembangan keterampilan sosial, dan membangun kesadaran akan pentingnya menghormati perbedaan.

Buku berjudul “Manajemen Konflik Berbasis Sekolah: Dari Sekolah Sukma untuk Indonesia,” yang ditulis oleh Rizal Panggabean, dkk. dan diterbitkan oleh Alvabet pada 2015, merupakan sebuah rekaman dari pengalaman SSB dalam menerapkan MKBS. 

"Buku tersebut memberikan wawasan dan panduan praktis bagi pihak-pihak yang tertarik untuk mengimplementasikan MKBS dalam konteks pendidikan di Indonesia," jelas Mahyudin

Melalui inisiatif seperti ini, Yayasan Sukma dan SSB berusaha memberikan kontribusi yang aktif dan positif dalam membangun budaya damai dan mengurangi kekerasan di lingkungan pendidikan. 

"Yayasan Sukma mengundang seluruh sekolah dan pendidik di Indonesia untuk bersama-sama dengan Yayasan Sukma dan SSB menciptakan lingkungan pendidikan yang positif, aman, inklusif, dan mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa, serta membantu mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan damai," pungkas Mahyudin. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya