Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MASIH delapan belas hari lagi menuju berakhirnya penyelenggaraan ibadah haji, 4 Agustus mendatang, jumlah jemaah Indonesia yang wafat telah melampaui 2017. Angka kematian jemaah haji 1444 H/2023 kini merupakan yang tertinggi sejak 1998 atau 25 tahun terakhir.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hari ini, Senin (17/7) pukul 13.30 waktu Arab Saudi (WAS), jumlah jemaah yang wafat tercatat sebanyak 661 orang. Angka ini melebihi jumlah kumulatif kematian jemaah sepanjang operasional ibadah haji pada 2017, yakni 658 orang.
Bila ditarik lebih jauh ke belakang, angka kematian jemaah haji 2023 sejauh ini hanya kalah oleh 1998 yang sebanyak 765 orang.
Baca juga : 8.145 Jemaah Haji Diterbangkan ke Tanah Air Hari Ini
Laju kematian jemaah haji yang cukup tinggi, menurut Direktur Bina Haji Arsad Hidayat, merupakan dampak dari prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Di tahun-tahun sebelumnya pun kematian jemaah menderas selepas Armina. Khusus untuk 2023, pemerintah akan melakukan evaluasi.
"Ini juga sedang kita Identifikasi kira-kira apa tinggi kemudian apa langkah-langkah dan upaya yang bisa dilakukan, khususnya mungkin dari tenaga kesehatan kita untuk meminimalisasi angka kematian jemaah haji," papar Arsad, di Kantor Daerah Kerja Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Minggu (16/7).
Baca juga : PIH Kirim 90 Ribu Galon Air Zam Zam Tambahan, Tiap Jemaah Dapat 10 Liter
Sebelumnya, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menyatakan berupaya menekan angka kesakitan dan kematian sepanjang sisa penyelenggaraan haji tahun ini.
Untuk itu, KKHI Madinah kembali menggelar Medical Check Up (MCU) terhadap jemaah haji risiko tinggi (risti) gelombang 2 yang telah tiba di Kota Madinah. MCU dilaksanakan secara bertahap mulai Selasa (11/7) lalu.
Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dokter Thafsin Alfarizi mengatakan MCU ini merupakan salah satu strategi bidang kesehatan Madinah untuk menekan angka kesakitan dan kematian jemaah haji.
Selain itu, MCU dilakukan sebagai skrining tanazul yang akan dilaksanakan oleh KKHI Madinah. Tanazul merupakan upaya pemulangan jemaah haji lebih awal atau lebih lambat daripada kelompok terbang (kloter) asalnya. Jemaah haji yang ditanazulkan digabubgkan dengan kloter lain dengan memanfaatkan kursi kosong penerbangan.
“Selain untuk menekan angka kesakitan dan kematian jemaah haji di Madinah, MCU ini kami jalankan untuk seleksi jemaah haji yang membutuhkan program tanazul melalui Bandara Madinah," ucap dokter Alfarizi.
Menurut dokter Alfarizi, Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) sebelumnya telah menyeleksi jemaah haji risti yang akan menjalani MCU. Seleksi ini sudah dilakukan setiap hari oleh TKHK melalui pemeriksaan rutin yang dilaksanakan di kloter. (Z-5)
Muhamad Ali Usman, seorang petani kangkung dari Majalengka, menabung selama 11 tahun untuk mewujudkan impiannya menunaikan ibadah haji.
Kiriman perdana Layanan kargo haji PosIND berasal dari jemaah di Madinah
Sejak layanan kargo haji dibuka, langsung mendapatkan respons positif dari para jemaah
Untuk tahun ini jumlah jamaah haji yang diberangkatkan meningkat sebanyak 32%
Para jemaah calon haji sudah siap berangkat dan dalam kondisi sehat
Vaksinasi bertujuan untuk memunculkan imunitas baru. Vaksinasi akan sangat bermanfaat untuk melindungi tubuh,
Ahli neurologi anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta R.A. Setyo Handryastuti mengungkapkan bahwa meningitis pada anak, seringkali sulit dideteksi
Hotel Sahid Jaya Solo, bekerja sama dengan Sahid Tour Umrah dan Haji, meluncurkan paket promo spesial bertema "MEKAH PACKAGE" yang berlaku Agustus - September 2024.
Pembukaan loket pengiriman Pos Indonesia di Arab Saudi merupakan komitmen PosIND mendukung pelaksanaan haji tahun ini.
Setiap tahunnya animo masyarakat yang ingin mendaftar untuk menunaikan ibadah haji terus meningkat, jika tidak ada penambahan kuota, tentunya semakin panjang daftar tunggunya.
Selain melakukan pendampingan langsung dalam layanan kargo haji di Mekkah, mereka menerima pelatihan terkait pengurusan kiriman internasional di negara lain
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved