Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PEMAHAMAN nilai-nilai sejarah kebangsaan warisan para pendahulu negeri harus terus ditingkatkan untuk menjadi acuan bersikap bagi generasi penerus. Ini penting dilakukan dalam menjawab berbagai tantangan di masa kini dan mendatang.
"Nilai-nilai sejarah Indonesia yang ditorehkan para pendahulu bangsa masih sangat relevan untuk menjadi landasan bersikap dalam menjawab sejumlah tantangan berbangsa dan bernegara di masa ini," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/7). Saat ini terdapat 496 dokumen Ingatan Kolektif Dunia The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Sebanyak 11 di antaranya dimiliki Indonesia, termasuk ketiga arsip yang baru saja ditetapkan yakni pidato Presiden Sukarno bertajuk To Build the World a New, Pertemuan Pertama Gerakan Non-Blok, dan Hikayat Aceh.
Pada Senin (3/7) sertifikat Ingatan Kolektif Dunia UNESCO ketiga arsip tersebut diserahkan Wakil tetap Indonesia di UNESCO, Prof. Ismunandar, kepada Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah. Sementara delapan dokumen lain yakni Arsip VOC, Arsip Konferensi Asia-Afrika, Babad Diponegoro, Arsip Konservasi Borobudur, Arsip Tsunami, La Galigo, Nagarakertagama, dan Cerita Panji.
Baca juga: Peluang Pembentukan Pengusaha Baru Harus Konsisten Diciptakan
Menurut Lestari, peristiwa tersebut merupakan bentuk pengakuan dunia terhadap pentingnya nilai-nilai sejumlah peristiwa sejarah di Indonesia yang merupakan bagian dari peristiwa sejarah dunia. Rerie, sapaan akrab Lestari, berpendapat pentingnya nilai-nilai sejarah sejumlah peristiwa di Indonesia seharusnya mendorong setiap anak bangsa mampu menggali dan memaknai nilai-nilai luhur yang diwarisi oleh nenek moyangnya sendiri.
Rerie yang juga anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah mendorong agar sistem pendidikan nasional yang diterapkan saat ini juga ikut mengakselerasi penanaman nilai-nilai sejarah bangsa ini kepada para peserta didik. Menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, wajib bagi setiap anak bangsa memiliki pemahaman yang utuh terhadap nilai-nilai sejarah bangsa dalam upaya membangun karakter generasi penerus yang tangguh.
Baca juga: Hari Dermaga Nasional : Sejarah, Jenis, dan fungsinya
Rerie mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama melestarikan nilai-nilai yang diwarisi para pendiri bangsa seperti kejujuran, persatuan, gotong-royong, dan budi pekerti yang luhur dalam mengisi kemerdekaan dengan mewujudkan proses pembangunan yang lebih baik dari waktu ke waktu. (Z-2)
UPAYA memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari ancaman tindak kekerasan melalui pengintegrasian sistem antarlembaga terkait harus mendapat dukungan semua pihak.
Inisiatif untuk merevisi Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan mulai dicanangkan sejak 2023.
Pendidikan inklusif adalah sistem pendidikan yang memastikan semua individu memiliki kesempatan belajar yang setara.
Dorong peran aktif setiap anak bangsa dalam mengisi kemerdekaan melalui proses pembangunan di berbagai bidang, demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata.
Semangat persatuan yang dibangun harus benar-benar mampu diwujudkan dan dipraktikkan dalam keseharian masyarakat.
REVISI Undang-Undang PPMI harus mempertimbangkan perlindungan menyeluruh yang responsif gender dan prinsip-prinsip HAM bagi para pekerja migran Indonesia (PMI).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved