Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEKITAR 2 minggu lagi, jemaah haji akan menjalankan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Untuk menghadapi fase Armuzna, jemaah haji harus menyiapkan fisik dan mental agar seluruh rukun wajib haji bisa dilaksanakan dengan lancar.
Tim promosi kesehatan PPIH Arab Saudi 1444 H/2023 M menggencarkan edukasi mengenai kesehatan haji langsung di penginapan jemaah haji. Edukasi yang diberikan kepada jemaah dimaksudkan agar muncul kesadaran dari jemaah haji bahwa fase armuzna diperlukan persiapan kesehatan dan mental.
"Tadi kita sudah melakukan edukasi tentang kesehatan kepada jemaah haji sebagai upaya memberikan pemahaman dan kesadaran bahwa untuk menghadapi armuzna perlu persiapan kesehatan dan mental. Untuk itu supaya tetap sehat, tim promosi kesehatan menyelenggarakan edukasi mengenai tips sehat menjelang armuzna," kata Koordinator Promosi Kesehatan Rahmat Kurniadi dalam keterangannya, Selasa (13/6).
Baca juga: PPIH Upayakan Hanya 3 Hari Jemaah Haji Tanpa Layanan Katering
1. Kurangi aktivitas fisik yang berlebihan seperti memaksakan diri untuk ziarah, umrah sunah, beribadah di Masjidilharam terutama bagi jemaah yang berisiko tinggi (Risti).
2. Waspada pada cuaca panas di Makkah yang tinggi potensi jemaah menjadi dehidrasi. Tidak hanya dehidrasi, cuaca panas juga dapat membuat psikologi orang terpengaruh. Oleh karenanya jemaah haji diimbau untuk minum dan jangan menunggu haus.
Baca juga: Siap-Siap, Tidak Ada Layanan Katering Haji 5 Hari di Mekah
Jika bepergian meninggalkan penginapan, dianjurkan untuk membawa air. Bagi jemaah haji Risti disarankan mengonsumsi satu oralit per hari untuk menjaga elektrolit yang ada di tubuh.
"Kemanapun pergi bawalah air minum. Kami sudah membagikan oralit, jadi satu hari targetnya satu oralit cukup untuk menambah elektrolit yang ada di tubuh," imbuh Rahmat.
3. Jangan lupa makan pada waktunya. Mengingat aktivitas ibadah bagi jemaah haji sangat padat, maka jemaah haji disarankan saat meninggalkan penginapan juga membawa makanan. Hal ini dapat mengantisipasi jika saat bepergian hingga lewat waktu makan, maka dapat mengonsumsi makanan yang dibawa.
4. Jika jemaah haji terpaksa ke luar penginapan di siang hari maka gunakanlah alat pelindung diri (APD) seperti topi, kacamata hitam, masker, payung, dan alas kaki. Kelima, konsumsi obat rutin secara teratur bagi jemaah haji Risti.
5. Jemaah haji juga diimbau untuk segera memeriksakan diri jika sakit jangan menunggu kondisi menjadi parah. Jangan menunggu dokter untuk visitasi namun jemaah haji diminta aktif memeriksakan diri ke tenaga kesehatan kloter sebagai salah satu bentuk deteksi dini.
6. Penting untuk mengelola stres. Jemaah haji diberikan pemahaman bahwa kondisi di Armuzna adalah serba darurat. Oleh karenanya jemaah harus siap dengan situasi yang padat, berdesakan, segala hal serba terbatas. Jemaah diimbau untuk tetap sabar dan dapat mengelola stres dengan baik.
7. Jemaah haji patuh pada kebijakan penyelenggara haji seperti di antaranya imbauan kurangi aktivitas fisik atau ibadah sunah, menghindari umrah pada siang hari, dan bagi jemaah haji Lansia yang melakukan aktivitas ibadah pastikan ada pendampingnya.
"Dihimbau agar sesama jemaah haji saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan dan membantu jemaah haji Lansia, Risti dan disabilitas. Perlu adanya peran aktif ketua regu, ketua rombongan, dan ketua kloter untuk monitor kondisi jemaah haji yang Risti di kloter masing-masing," ujarnya.
Jemaah haji juga disarankan sering melakukan olah tubuh seperti menggerakkan jari dan telapak tangan, menepuk telapak tangan, menepuk sela-sela jari tangan, hingga menepuk-nepuk lengan.
"Gerakan ini berguna untuk menstimulus saraf yang ada di tangan yang sangat berguna bagi kesehatan. Sambil melakukan olah tubuh, jemaah diajak untuk berselawat," kata Rahmat.
Selain dari tips kesehatan, Rahmat mengingatkan jemaah haji untuk selalu membawa tanda pengenal seperti gelang, dan kartu kesehatan jemaah haji.
Rahmat mengatakan banyak jemaah lansia yang tersesat sehingga butuh petugas untuk kembali ke penginapan. Selain itu jemaah haji diingatkan untuk berdoa agar diberikan kelancaran dalam pelaksanaan rukun haji di Armuzna.
"Jemaah haji jangan lupa agar selalu berdoa agar diberikan kelancaran dalam ibadah saat Armuzna, diberikan kesehatan, dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan menjadi haji yang mabrur," pungkasnya. (Z-10)
Kementerian Agama akan melakukan evaluasi untuk perbaikan pelaksanaan ibadah haji menyusul berakhirnya fase terakhir kepulangan jemaah haji.
Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran MBS mengundang para tamu raja untuk makan siang bersama di Istana Mina, Mekah, salah satunya Anies Baswedan.
Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) bagi jemaah haji reguler kembali dibuka. Sampai dengan penutupan sore ini, lebih 121 ribu orang telah melunasi biaya haji.
Jemaah haji lunas tunda tahun 2020 dan 2022 yang sempat menarik biaya pelunasan diminta segera melunasi bipih (biaya perjalanan ibadah haji).
Rukun ini tidak diwajibkan untuk dilakukan semua umat muslim, namun diwajibkan untuk orang yang mampu secara materi dan juga secara fisik.
KEMENTERIAN Agama mengatakan bahwa per 3 Mei 2023, persentase pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) untuk calon jemaah reguler sudah mencapai 79,99% atau 162.638 orang
Ahli neurologi anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta R.A. Setyo Handryastuti mengungkapkan bahwa meningitis pada anak, seringkali sulit dideteksi
Hotel Sahid Jaya Solo, bekerja sama dengan Sahid Tour Umrah dan Haji, meluncurkan paket promo spesial bertema "MEKAH PACKAGE" yang berlaku Agustus - September 2024.
Pembukaan loket pengiriman Pos Indonesia di Arab Saudi merupakan komitmen PosIND mendukung pelaksanaan haji tahun ini.
Muhamad Ali Usman, seorang petani kangkung dari Majalengka, menabung selama 11 tahun untuk mewujudkan impiannya menunaikan ibadah haji.
Setiap tahunnya animo masyarakat yang ingin mendaftar untuk menunaikan ibadah haji terus meningkat, jika tidak ada penambahan kuota, tentunya semakin panjang daftar tunggunya.
Selain melakukan pendampingan langsung dalam layanan kargo haji di Mekkah, mereka menerima pelatihan terkait pengurusan kiriman internasional di negara lain
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved