Selasa 30 Mei 2023, 15:56 WIB

Studi: Pulau Pohon di Kebun Kelapa Sawit Mampu Tingkatkan Keanekaragaman Hayati

Atalya Puspa | Humaniora
Studi: Pulau Pohon di Kebun Kelapa Sawit Mampu Tingkatkan Keanekaragaman Hayati

Antara
Ilustrasi kebun kelapa sawit.

 

PEPOHONAN yang ditanam di tengah perkebunan kelapa sawit yang disebut sebagai 'pulau pohon' rupanya dapat meningkatkan keanekaragaman hayati secara signifikan dalam waktu lima tahun tanpa mengurangi kemampuan produksi kelapa sawit.

Hal itu telah dibuktikan melalui studi jangka panjang yang dipimpin oleh Pusat Penelitian Kolaboratif Ecological and Socio-Economic Functions of Tropical Lowland Rainforest Transformation Systems - Sumatra, Indonesia (EFForTS), Universitas Göttingen, Jerman.

Penulis utama dalam penelitian itu, Delphine Clara Zemp mengungkapkan, awalnya, tim peneliti memprediksi bahwa hasil panen akan menurun dari waktu ke waktu karena pulau-pulau pohon tersebut mengonsumsi sumber daya untuk pertumbuhan dengan mengorbankan kelapa sawit. "Namun, ini tidak terjadi, bahkan lima tahun setelah dimulainya eksperimen, dan itu tanpa meningkatkan penggunaan pupuk buatan di pulau-pulau pohon," ungkap Zemp, Selasa (30/5).

Baca juga : Kemitraan Perusahaan-Petani Sawit Kunci Tingkatkan Produktivitas

"Hasil studi menunjukkan bahwa industri dapat memperoleh manfaat dari langkah ini. Ada potensi nyata untuk mengembangkan praktik restorasi ekologis ini dalam skala besar," tambahnya.

Kegiatan penelitian itubekerja sama dengan beberapa kampus Indonesia, seperti IPB University dan Universitas Jambi. Para peneliti melihat adanya kehilangan keanekaragaman hayati akibat budi daya kelapa sawit yang intensif sehingga mereka menanam pulau-pulau pohon di pulau Sumatra, tepatnya di Jambi. Hasil kajian ini telah dipublikasikan di Jurnal Nature, salah satu jurnal ilmiah tertua dan bereputasi tinggi di dunia.

Baca juga : Kelapa Sawit Efektif Dukung Target Net Zero Emissions

Konversi hutan tropis menjadi perkebunan kelapa sawit mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati dan fungsi ekologis yang signifikan. Perkebunan kelapa sawit di dunia saat ini berkisar 21 juta hektare dengan mayoritas berada di Indonesia dan Malaysia.

 

Restorasi ekologis

Untuk mengurangi dampak negatif lingkungan, para peneliti membuat 52 pulau pohon dari enam spesies pohon lokal di perkebunan kelapa sawit industri. Upaya ini ternyata merupakan strategi restorasi ekologis yang menjanjikan.

"Umumnya, studi ekologi tentang kelapa sawit terbatas pada pelaporan hilangnya keanekaragaman hayati dan degradasi ekosistem," jelas rekan penulis, Prof Holger Kreft, Kepala Kelompok Penelitian Keanekaragaman Hayati, Makroekologi dan Biogeografi di Universitas Göttingen, Jerman.

"Pendekatan kami terhadap restorasi ekologis ini melangkah lebih jauh dan unik karena terjadi dengan latar belakang perkebunan kelapa sawit skala industri (140 hektare). Dengan desain eksperimen yang ketat, kami menentukan komposisi dan ukuran pulau optimal yang dapat menghasilkan restorasi ekologis terbaik," kata Prof Holger Kreft.

Namun demikian, tim kajian sepakat bahwa prioritas utama tetaplah ‘mencegah deforestasi’. "Hasil yang menggembirakan ini tidak boleh dibiarkan dan dijadikan alasan untuk membahayakan konservasi hutan tropis, rumah bagi keanekaragaman hayati yang tak tergantikan," pungkas tim. (Z-4)

Baca Juga

Dok. Creative Tribe

Kampanye Upcycling For Love Bantu Pembangunan Tempat Perlindungan Hewan Telantar

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Rabu 27 September 2023, 22:28 WIB
ketiganya berkolaborasi mengajak masyarakat untuk ikut berpartipasi membantu Natha Satwa mewujudkan tempat perlindungan yang lebih layak...
Ist

Kemenkes dan Takeda Kolaborasi Atasi Ancaman DBD dan Vaksinasi

👤Media Indonesia 🕔Rabu 27 September 2023, 21:54 WIB
Dari awal tahun sampai dengan minggu ke-33 tahun 2023 telah tercatat 57,884 kasus demam berdarah dengue dengan 422 kematian yang tersebar...
Ist

PSPP-UMJ Gelar Seminar Literasi Ekonomi Syariah Masyarakat Pesisir Perbatasan

👤Syarief Oebaidillah 🕔Rabu 27 September 2023, 21:06 WIB
Seminar ini diselenggarakan sekaligus dalam rangka diseminasi hasil riset pesisir perbatasan dan peluncuran konsorium studi...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya