Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KETUA Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Budi Djatmiko turut mengeluhkan betapa sulitnya bertemu dan berdiskusi dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim.
“Saya sependapat bahwa Mas Nadiem memang sulit sekali untuk ditemui, beberapa kali dengan APTISI bisa meeting. Tetapi ya sebentar, terus kalau diundang, undangan acara, pasti menggunakan video. Tidak pernah langsung tatap muka,” ungkap Budi kepada Media Indonesia, Minggu (28/5).
Begitu banyaknya persoalan pendidikan yang ada di Indonesia, kata Budi, semestinya Menteri Nadiem memiliki inisiatif untuk menemui para stakeholder untuk berdiskusi.
Baca juga: Perguruan Tinggi Swasta Bodong Harus Ditindak Tegas
Dia juga menuturkan ratusan guru yang berdemo pada November 2022 lalu juga menjadi penanda keluhan dan kritikan terhadap Menteri Nadiem memuncak.
Demonstrasi Para Guru Dipicu Mampatnya Komunikasi
“Demo kemarin itu memang akibat dari mampatnya komunikasi. Itu penyebabnya. Tentang lembaga akreditasi mandiri, tentang kinerja kelembagaan, uji kompetensi, tentang undang-undang. Orang internal Kemendikbud-Ristek sendiri juga susah,” kata Budi.
Baca juga: Nadiem Gaungkan MBKM dengan Industri dan Kampus di Inggris
“Artinya memang ini sudah attitude beliau memang begitu. Saya juga tidak mengerti, mungkin karena sesuatu yang baru buat Nadiem untuk bicara tentang pendidikan," katanya.
"Karena beliau juga orang bisnis, tidak memiliki record di sana. Saya bisa memahami kalau saya disuruh ngomong banyak di masjid, karena saya tidak punya latar belakang sebagai seorang santri atau latar belakang pendidikan agama pasti agak bingung kalau tidak ada record begitu,” tambah Budi.
Baca juga; Mendikbud-Ristek Rancang Marketplace untuk Perekrutan PPPK Guru
Budi berharap di satu tahun terakhir masa jabatannya, Menteri Nadiem dapat mengubah cara kepemimpinannya dan lebih banyak menemui asosiasi dan stakeholder untuk membicarakan masalah pendidikan.
“Asosiasi itu setiap hari yang diadukan, mendapatkan laporan dari berbagai masalah. Betul-betul ini tahun yang selama 36 tahun saya di pendidikan tinggi sebagai praktisi dan pengurus, baru kali ini Menteri agak sulit untuk mendengarkan, berkeluh kesah, mencari jalan keluar. Mudah-mudahan di akhir masa jabatan beliau ada perubahan agar menjadi baik pendidikan kita,” tuturnya. (Dis/S-4)
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Di era transformasi digital yang menuntut adaptasi cepat dalam dunia pendidikan, kehadiran sistem pembelajaran yang fleksibel dan dapat diakses dari mana saja menjadi kebutuhan mendesak.
INDONESIA mencatat lonjakan peringkat perguruan tinggi dalam QS World University Ranking sebesar 46 persen tahun ini.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Pada dasarnya jika kita menjadi seorang wirausaha harus mampu menanggung risiko dari suatu hal yang kita jalankan.
Wirausaha dengan usaha kecil makin menjamur di kalangan masyarakat. Hal tersebut tentu hal yang menggembirakan mengingat kewirausahaan merupakan salah satu bentuk kemandirian.
Di lingkungan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama, dari 270 PTNU (Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama), Universitas Alma Ata (UAA) bertengger di ranking nomor 1.
PT Kimia Farma Apotek (KFA) melakukan kerja sama dengan PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) dalam rangka pengembangan bisnis di bidang kosmetika dan personal car.
Coban Rondo merupakan salah satu wisata unggulan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. yang dikelola oleh Perum Perhutani melalui Econique, anak perusahaan di bidang wisata.
Propan Raya siap berkolaborasi dengan Kementerian PUPR untuk memberikan pelatihan terkait pengecatan kepada Tenaga Kerja Konstruksi di IKN Nusantara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved