Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
RUMAH Sakit Grha Kedoya (RSGK) mengadakan acara Grand Launching pembukaan unit Advaced Medical Rehabilitation pada Rabu (24/5).
Pada peluncuran unit terbaru ini RSGK memperkenalkan alat robotik rehabilitasi medik yang bernama Lexo dan Diego sebagai sebuah terobosan baru dalam dunia terapi rehabilitas medis terutama di Asia Tenggara.
Lexo dan Diego merupakan alat robotic rehab medik dari Swedia yang hadir pertama kali di Indonesia sebagai alat yang dimiliki untuk membantu pasien dalam melakukan rehabilitasi anggota gerak atas dan bawah secara lebih mudah, efisien, aman, efektif dan lebih terukur dalam melakukan moniroting dan evaluasi kemajuan pasien dibandingkan alat “robotik” lain yang telah hadir di Indonesia sebelumnya.
Baca juga: Investasi Rp330 Miliar, Bethsaida Hospital Serang Beroperasi 2024
Dengan hasil lebih terukur dari Lexo dan Diego, para dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi akan lebih mudah melakukan, monitoring, evaluasi pada pasien.
Selain itu, teknologi robotik juga ini berdampak pada perbaikan motorik secara global, kekuatan otot, keseimbangan dan juga koordinasi anggota gerak pasien pasca Stroke dan juga pasien dengan cedera medula spinalis, cedera otak, cedera saraf perifer, Parkinson dan pasca patah tulang.
Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi dari RS Grha Kedoya dr. Ivan Adipurna Chandra, Sp.KFR, FIPM, FNR, AIFO-K, menyampaikan, “Teknologi robotik kini telah dimanfaatkan secara luas untuk membantu berbagai lini kehidupan."
Baca juga: RSIA SamMarie Basra Tawarkan Program Inseminasi Hemat 20%
"Terapi robotik dinilai mampu mendukung proses rehabilitasi pasien menjadi lebih efektif dan menyenangkan serta fokus pada keamanan pasien.” kata dr. Ivan.
Ia juga menjelaskan terapi robotik dapat melatih pasien dengan gerakan yang konsisten sehingga bisa mempercepat kesembuhan pasien dan mampu melakukan repetisi gerakan dengan baik sehingga melatih pasien bergerak secara lebih efektif.
Terapi robotik yang dimiliki oleh RSGK ini dinilai mampu mendukung proses rehabilitasi ketahap tingkat lanjut, atau lebih advanced yang memberikan hasil lebih baik terapi harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi serta tingkat keparahan pasien.
“Konsultasi dengan dokter perlu dilakukan untuk mengetahui jenis rehabilitasi yang efektif membantu kesembuhan penyintas pasien pasca-stroke dan juga pasien dengan cedera medula spinalis, cedera otak, cedera saraf perifer, parkinson dan pasca patah tulang, dan bagi pasien yang mengalami gangguan keseimbangan atau kelemahan otot lainnya," tutur dr. Ivan.
Salah Satu Bentuk Transformasi Layanan Kesehatan
Director RS Grha Kedoya. dr. Henry Andrean, MHS (HA)., MARS menjelaskan bahwa advaced medical rehabilitation ini menjadi salah satu transformasi layanan yang berbasis teknologi, karena untuk penanganan masalah kesehatan ini diperlukan dukungan ketersediaan alat kesehatan yang aman, bermutu, dan bermanfaat bagi pasien yang membutuhkan penanganan yang komperhensif.
“Perbedaannya terapi konvensional adalah tingkat evaluasi pasien lebih terukur ketika dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi melakukan monitoring pasien” ujar dr. Henry .
RS Grha Kedoya
Baca juga: Perluas Layanan, Bethsaida Hospital Buka Rumah Sakit Baru di Serang, Banten
RSGK merupakan sebuah rumah sakit swasta terkemuka di wilayah Jakarta Barat yang telah beroperasi sejak 11 November 2011.
RSGK memiliki cakupan layanan kesehatan berbasis pada layanan Satu Atap dimana konsultasi dokter, pemeriksaan penunjang, tindakan operatif, layanan rawat inap hingga paska rawat inap dapat dilakukan di RSGK secara komprehensif.
Layanan unggulan yang dimiliki oleh RSGK adalah Stroke Center, Trauma Center, Cardiovascular Center, Bariatric Surgery.
Dengan adanya Grand Launching RSGK menambahkan satu layanan unggulan baru yaitu Advanced Medical Rehabilitation sejalan dengan program RSGK berhubungan menjadi RS digital, smart di samping program-program digitalisasi lainnya. (RO/S-4)
Kegiatan kali ini turut menghadirkan lokakarya/workshop bertema tren perdagangan instalasi gas medik di Indonesia.
Saat ini penggunaan CT Scan belum merata di seluruh rumah sakit Indonesia. Dari 3.200 RS yang ada di Indonesia, baru ada sekitar 1.500 CT Scan yang tersedia.
Seminar dan Workshop PERSI Wilayah Jawa Timur tahun ini bertema “Strategi Rumah Sakit untuk Bertahan di era Turbulensi JKN."
Produsen alat kesehatan (alkes) asal Tiongkok, Allmed Medical, akan membangun pabrik baru di lahan seluas 24,8 hektare di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Jawa Tengah.
Pemerintah terus mendorong penerapan TKDN dalam industri alat kesehatan. Langkah itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan industri nasional.
Menkes mengatakan perlu ada strategi agar barang-barang yang dibutuhkan masyarakat pada saat gawat darurat (emergency) dapat diproduksi secara domestik.
Digitalisasi di rumah sakit bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi transformasi budaya kerja dan keselamatan pasien
Di ranah kesehatan, Indonesia menyumbang lebih dari 60% wisatawan medis ke Malaysia setiap tahunnya (data Malaysia Healthcare Travel Council).
Penunjukan JLL memperkuat posisi BIH sebagai proyek unggulan sektor kesehatan nasional.
Kemenkes menyebut rumah sakit (RS) asing dimungkinkan untuk membuka cabang di Indonesia. Hal itu selaras dengan pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto
Warga Indonesia dan Bali perlu mengetahui bahwa sejak Juni-Juli 2025, ada 21 penyakit yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
DPRD : RSUD tidak Boleh Menolak Pasien BPJS Kesehatan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved