Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DIABETES merupakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai. Penyakit diabetes disebabkan oleh kandungan gula dalam darah melebihi normal dan cenderung tinggi.
Diabetes juga kondisi yang termasuk ke dalam kategori penyakit kronis berbahaya, terutama jika sudah terjadi komplikasi.
Menurut WHO, Diabetes Melitus (DM) pengertian penyakit diabetes adalah suatu gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat dari insufisiensi fungsi insulin.
Baca juga: Ini Daftar Buah dan Sayur Penurun Glukosa untuk Penderita Diabetes
Ya, pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sedangkan tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), saat ini sudah ada sekitar 150 juta orang yang mengalami diabetes di seluruh belahan dunia. Maka tak heran, kalau penyakit diabetes semakin menjadi perhatian karena jumlah penderitanya yang terus bertambah.
Baca juga: Kemenkes Tegaskan Sufor tidak Sebabkan Diabetes Pada Anak
Sebagian besar penderitanya mengaku bahwa mereka baru menyadari adanya penyakit diabetes setelah muncul komplikasi serius seperti gangguan mata atau gangguan ginjal. Karenanya, mengetahui kehadiran penyakit ini sedini mungkin menjadi suatu hal yang sangat penting.
Tingginya kadar gula darah dalam tubuh disinyalir sebagai penyebab utama timbulnya diabetes. Gula darah merupakan komponen penting dalam tubuh sebagai sumber energi agar fungsi tubuh lebih maksimal saat beraktivitas. Jumlah asupan gula harus disesuaikan dengan aktivitas harian kita.
Namun, yang menjadi masalah adalah saat tubuh mendapatkan asupan gula, sementara aktivitas fisik kita sangat terbatas. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan penumpukan gula darah. Dalam jangka panjang, penumpukan gula darah dalam tubuh akan meningkatkan risiko diabetes.
Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan tubuh gagal membakar gula yang ada dalam tubuh secara maksimal, di antaranya adalah:
- Kurangnya aktivitas fisik.
- Asupan gula yang terlalu tinggi.
- Terganggunya respons tubuh terhadap insulin.
- Berkurangnya produksi insulin oleh pankreas.
- Kinerja insulin terhambat akibat adanya hormon lain.
Insulin sendiri merupakan hormon yang dihasilkan tubuh untuk membantu memaksimalkan penyerapan glukosa atau gula ke dalam sel-sel tubuh, untuk kemudian diolah menjadi sumber energi dan kelebihannya akan disimpan sebagai cadangan energi.
Penelitian yang dimuat dalam Introduction to Diabetes Mellitus membagi diabetes dalam tiga jenis, yakni:
Pada dasarnya, diabetes tipe 1 adalah gangguan autoimun, yakni kondisi ketika antibodi yang seharusnya bekerja melindungi tubuh terhadap infeksi, malah berbalik menyerang sel tubuh itu sendiri.
Dalam kasus diabetes tipe 1, yang dirusak adalah sel beta yang terdapat pada pankreas. Proses tersebut membuat rusaknya sel-sel beta yang akan memproduksi insulin. Belum diketahui apa penyebab antibodi menyerang sel beta pankreas. Namun, banyak pakar percaya jika faktor genetik dan infeksi virus tertentu merupakan penyebabnya.
Berbeda dengan penyebab diabetes tipe 1 yang merupakan akibat penurunan produksi insulin, pada diabetes tipe 2 produksi insulin berjalan normal. Namun, sensitivitas tubuh dalam merespons kadar gula darah menurun sehingga penggunaannya menjadi tidak maksimal.
Umumnya kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa, terutama mereka yang sudah berusia di atas 30 tahun. Faktor gaya hidup, seperti kurang melakukan aktivitas fisik, stres, dan konsumsi makanan tinggi gula, memainkan peran penting dalam terbentuknya penyakit ini. Selain itu, faktor genetik dan obesitas yang tidak ditangani dengan baik, cukup berpengaruh dalam peningkatan risiko diabetes tipe 2.
Diabetes gestasional adalah penyakit diabetes yang umumnya bersifat sementara. Penyakit ini akan menyerang pada ibu hamil dan biasanya akan sembuh sendiri setelah melahirkan.
Meski bisa terjadi kapan saja, namun penyakit ini biasanya mulai menyerang di minggu ke-24 usia kehamilan. Walaupun bisa sembuh sendiri, bukan berarti diabetes gestasional tidak berbahaya. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan berlebih, kelahiran prematur, atau lahir dengan gula darah rendah atau hipoglikemia.
Untuk ibu hamil, diabetes gestasional berpotensi menyebabkan komplikasi, seperti preeklamsia dan hipertensi. Selain itu, sang ibu pun berisiko terserang diabetes gestasional di kehamilan berikutnya, yang dapat meningkatkan potensi terkena diabetes tipe 2 pasca melahirkan.
Gejala klasik diabetes yang mungkin terjadi adalah mudah lapar. Ya, di awal diabetes, penderitanya akan merasakan lapar secara berlebihan sekalipun sudah makan dengan teratur. Hal ini disebabkan karena makanan yang dikonsumsi sulit diubah menjadi energy akibat kekurangan hormone insulin.
Penderita diabetes biasanya menunjukan gejala akan mudah merasakan haus, sehingga minum air menjadi lebih sering. Hal ini berhubungan dengan jumlah buang air kecil yang sering.
Saat kadar gula darah terlalu tinggi, tubuh akan berusaha untuk mengeluarkannya melalui urie. Itulah sebab kenapa oenderita diabetes akan lebih sering buang air kecil. Hal ini pula yang kemudian menyebabkannya menjadi lebih sering haus.
Pengobatan diabetes umumnya berjalan lama dan butuh kesabaran. Anda dituntut untuk disiplin menjalankan 5 pilar pengobatan diabetes yang mencakup edukasi, pengaturan pola makan, olahraga, konsumsi obat-obatan, dan pemantauan gula darah mandiri.
Konsumsi obat herbal untuk meningkatkan produksi insulin dan menurunkan kadar gula darah, sebaiknya dilakukan atas seizin dan pengawasan dokter. Pasalnya, konsumsi obat-obatan medis bersama obat herbal dapat berisiko menyebabkan hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah secara ekstrem.
Selain itu, terdapat beberapa obat-obatan herbal yang jika dikonsumsi dalam jangka panjang dan jumlah berlebih dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan, termasuk berisiko merusak hati dan ginjal.
Untuk itu, kita harus ubah pola hidup kita milai sekarang agar terhindar dari penyakit diabetes. (Z-10)
Hormon GLP-1 memiliki peran penting dalam tubuh yang berdampak pada kadar gula darah, rasa lapar, dan produksi insulin.
Salmon, sarden, cod, dan tuna adalah ikan kaya omega-3 yang aman untuk penderita gula darah tinggi. Bantu stabilkan glukosa dan jaga kesehatan jantung.
Madu memang bermanfaat untuk kesehatan, tetapi konsumsi berlebihan bisa memicu masalah. Kenali risikonya agar tetap aman dan sehat.
konsumsi gula berlebih tak hanya berdampak pada berat badan, juga bisa memengaruhi energi, suasana hati, metabolisme, hingga keintiman.
Penderita diabetes tetap bisa menikmati buah dengan aman. Temukan 16 buah rendah indeks glikemik yang kaya serat dan nutrisi.
Studi terbaru menunjukkan bahwa ekstrak teh hijau dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan mengurangi peradangan usus, yang bermanfaat bagi penderita diabetes.
Latihan beban atau latihan kekuatan, tidak hanya memberi manfaat pada kesehatan otot dan tulang, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan otak.
Program ini dituangkan dalam Peraturan Wali Kota Kupang Nomor 18 Tahun 2025 dan ditujukan untuk menanggulangi berbagai hambatan administratif yang selama ini menghalangi masyarakat.
Gejala umum radang usus merupakan diare yang hingga kini masih sulit dibedakan oleh masyarakat dengan diare biasa dengan diare yang mengarah pada radang usus.
Jeruk nipis punya segudang manfaat untuk kesehatan: dari cegah flu, cerahkan kulit, hingga jaga jantung dan ginjal. Simak 10 khasiat lengkapnya di sini!
Polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Kesehatan generasi muda adalah dasar utama untuk kemajuan Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved