Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTORAT Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) memperkuat sinergi inovasi untuk mengakselerasi kebutuhan industri melalui program Matching Fund-Kedaireka. Kolaborasi ini diharapkan dapat membangun ekonomi Indonesia yang berbasis inovasi dengan pelibatan perguruan tinggi (PT) Indonesia pada dunia usaha dan industri.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam menyatakan sinergi Diktiristek dengan Hipmi ini sangat penting. Nizam menjelaskan riset dan pengembangan yang sudah dilakukan oleh perguruan tinggi belum mampu menemukan wadah penampung inovasi.
Dari hal tersebut, jelas Nizam, Hipmi sebagai mitra sangat dibutuhkan untuk memberikan informasi tentang permasalahan dan kebutuhan dari dunia industri. Investasi Hipmi dalam membangun ekonomi Indonesia, diharapkan Nizam akan semakin kuat dengan tambahan pendanaan dari pemerintah melalui program Matching Fund Kedaireka.
"Setiap rupiah kita ganti dengan rupiah yang sama. Satu miliar kita ganti dengan satu miliar yang sama. Sehingga impact-nya dua kali bahkan berlipat-lipat. Satu tambah satu itu tidak selalu dua, kalau dalam inovasi itu, satu tambah satu bisa sepuluh. Jadi inilah yang ingin kita bangun, dengan gotong royong, bersama-sama kita bangun ekonomi Indonesia berbasis pada inovasi," kata Nizam pada acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama BPP Hipmi, beberapa waktu lalu.
Nizam menekankan, untuk masuk ke level ekonomi yang lebih tinggi, Indonesia tidak bisa lagi hanya mengandalkan pada nature resources dan upah buruh yang murah, namun harus mulai masuk pada ekonomi yang berbasis pada inovasi. "Kemendikbudristek siap untuk mendampingi setiap keinginan dan kemauan berinvestasi dari teman-teman sekalian melalui pemanfaatan hasil karya dari perguruan tinggi untuk membangun ekonomi dan mewujudkan mimpi bersama menjadikan Indonesia yang jaya, berpenghasilan tinggi, sejahtera, adil dan makmur," tutur Nizam.
Ketua Umum BPP Hipmi, Akbar Himawan Buchari menyambut hangat dukungan Ditjen Diktiristek dalam kemajuan dan inovasi dari perindustrian di Indonesia. Hipmi yang sebelumnya telah memiliki jaringan tingkat kampus, yakni Hipmi Kampus, seakan mendapatkan warna baru dan memberikan semangat bagi mereka karena merasa lebih diakomodir kontribusinya.
"Kami menyambut hangat dukungan dari Ditjen Diktiristek melalui program Matching Fund-Kedaireka. Harapannya program akselerasi ini dapat menambah nilai investasi bagi perekonomian negara karena telah mendapat pendampingan, baik dari pemerintah dan swasta," ujarnya.
Ketua Project Management Officer Kedaireka, Mahir Bayasut menambahkan program Matching Fund-Kedaireka berusaha untuk mempertemukan antara industri dengan perguruan tinggi. Riset-riset yang dilakukan oleh perguruan tinggi diharapkan dapat diarahkan agar sesuai dengan kebutuhan market dari industri.
"Platform ini diharapkan dapat menjadi peluang bagi teman-teman industri untuk berkolaborasi. Hal ini dikarenakan kami dari pihak perguruan tinggi membutuhkan informasi dari teman-teman industri tentang hal yang dibutuhkan dan biarkan kami juga turut membantu menyelesaikannya," tuturnya. (RO/R-2)
Selain memberikan akses pendidikan tinggi, Perguruan Tinggi memiliki peranan untuk membawa angin perubahan di dalam masyarakat yang tentunya melalui karya
Universitas Widyatama (UTama) memberikan kesempatan kepada hampir 1.000 siswa SMA dan SMK dari sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) ikuti program Trial Class “Satu Hari Menjadi Mahasiswa”.
Kawasan Metropolitan Rebana adalah wilayah tujuh kota/kabupaten yang terdiri dari Kabupaten Subang, Indramayu, Majalengka, Sumedang, Cirebon, Kuningan, dan Kota Cirebon.
UPI meraih peringkat 5 tertinggi dari 21 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia dalam kategori Liga PTN Badan Hukum.
Banyak kampus terbaik berdiri di Jawa Barat. Kami berharap mereka memberi kontribusi dalam pembangunan di daerah tempatnya berada
INDONESIA memiliki potensi produk invensi dan inovasi yang sangat besar. Namun sayangnya, banyak diantaranya hanya berujung pada purwa rupa dan jurnal ilmiah.
Kemitraan antara Kedaireka dengan BPP HIPMI telah terbangun sejak 2020 dalam rangka membangun ekosistem inovasi di dalam negeri yang berbasis kolaborasi pentahelix.
KEDAIREKA menyelenggarakan RekaTalks edisi kedua sebagai bagian dari Ekosistem Kedaireka yang berfokus untuk berbagi inspirasi dan gagasan inovasi.
RekaTalks sebagai bagian dari ekosistem Kedaireka, bertujuan memberikan ruang bagi dunia akademis untuk berinteraksi dengan praktisi industri, berkolaborasi, dan menghasilkan solus
Kolaborasi Kalbis Insitute dengan PT Spora Cahaya Indonesia (Spora EV) berhasil mendapatkan Pendanaan Matching Fund Kedaireka 2023 yang diadakan Kemdikbudristek.
Nizam berharap, dana tersebut dapat diserap secara optimal untuk menghasilkan karya-karya yang lebih gemilang dan sinergi inovasi pentahelix
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved