Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BERDASARKAN data harian covid-19 per 11 April 2023 laporan kasus baru menunjukkan ada 944 kasus baru dengan 14 kematian. Selama ini kasus harian terhitung di bawah 200 dan mulai bergerak naik ke angka 300 hingga nyaris 1.000 kasus.
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama menilai ada tiga hal yang dapat disampaikan dengan perkembangan angka ini. Naiknya kasus covid baru tidak perliu ditanggapi secara panik karena memang pada dasarnya covid-19 masih ada, dan bahkan pandemi belum dicabut.
"Kalau pun toh nantinya pandemi akan dicabut maka virus penyebab penyakit masih akan ada, covid-19 masih akan ada, pasien juga masih akan ada dan bahkan yang meninggal karena covid-19 juga masih akan ada, sama seperti kematian akibat penyakit menular lainnya," kata Prof Tjandra, Rabu (12/4).
Baca juga : Presiden Pamer Penanganan Pandemi Indonesia Dipuji Dunia
Hanya saja, dirinya melanjutkan ketika bukan berstatus pandemi angka kasus dan kematian akibat covid-19 bisa dikendalikan dan ditekan lebih baik.
Baca juga : Presiden: Kekuatan Hadapi Pandemi Harus Digunakan untuk Agenda Besar Lain
Kendati demikian, walaupun tidak perlu panik maka kenaikan menjelang 1.000 kasus dan kematian dua digit ini tentu tidak dapat dianggap tidak masalah sama sekali.
Pemerintah tentu perlu dan mungkin juga sudah melakukan tiga upaya utama menganalisa kenapa kasus meningkat, mencegah agar jangan jadi kenaikan tidak terkendali dan mulai antisipasi kemungkinan kesiapan sarana kesehatan.
Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain adalah peningkatan pemeriksaan whole genone sequencing sehingga kita tahu persis pola varian yang ada di negara. Juga perlu dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE) mendalam pada kasus-kasus yang ada.
Selain itu tentu cakupan vaksinasi booster tetap harus terus ditingkatkan, baik bagi kelompok rentan dan juga masyarakat luas.
"Ketiga, kita tahu bahwa di beberapa negara memang kini terjadi kenaikan kasus covid-19 yang diduga antara lain akibat varian baru XBB.1.16 atau Arcturus," ujarnya. (Z-8)
Pada pekan pertama Desember 2024, otoritas Jepang mencatat jumlah kasus influenza baru meningkat menjadi 44.673, meningkat sekitar 20.000 dibandingkan sepekan sebelumnya.
Pemerintah Jepang mewajibkan warganya memakai masker imbas melonjaknya kasus influenza dan Covid-19.
Kadinkes Kota Depok Mary Liziawati mengatakan beberapa hari ini kasus covid-19 di Kota Depok terus mengalami lonjakan.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati memandang belum saatnya menerapkan kebijakan Covid-19 berbayar.
Kampanyekan kembali pemakaian masker dan vaksin booster Covid-19 merupakan salah satu upaya pencegahan yang harus dilakukan masyarakat Indonesia.
Derajat kekebalan masyarakat yang mendapatkan vaksinasi ataupun yang pernah terkena covid-19 sebelumnya dan mendapatkan vaksinasi sudah mulai menurun.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved