Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
INSTELLAR Indonesia dan GSMA menggelar program GSMA Mobile Innovation Hub: Energy Action for Sustainable Transformation (GSMA MIH EAST).
Program ini juga digelar berkat kemitraan dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) yang ditugaskan Kementerian Federal Jerman untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan.
Program GSMA MIH EAST menyasar sejumlah perusahaan rintisan (start up) di wilayah timur Indonesia untuk mengikuti rangkaian program inkubasi (online dan offline) mulai Februari hingga April 2023.
CEO Instellar Indonesia Romy Cahyadi menyampaikan untuk mengatasi tantangan iklim global dibutuhkan program konkret yang memanfaatkan inovasi digital untuk mengatasi dampak iklim.
"Program GSMA MIH EAST adalah salah satu contoh baik bagaimana peningkatan kapasitas bagi start up yang bergerak di bidang energi bersih menjadi sangat penting," kata Romy melalui keterangannya, hari ini.
Baca juga: Transformasi Digital Dukung Aksi Mitigasi Perubahan Iklim
Koordinator Ekosistem dan Pemanfaatan TIK Bappenas Andianto Haryoko menambahkan program MIH EAST merupakan bagian kerjasama hibah Bappenas dan GIZ terkait transformasi digital yang merupakan salah satu program prioritas nasional.
“Aktivitas pada program MIH EAST akan menjadi input bagi penyusunan kebijakan dan strategi perencanaan pembangunan nasional terkait transformasi digital dalam RPJPN 2025-2045 dan RPJMN 2025-2029.”
Sebelumnya, GSMA MIH EAST memilih 10 start up untuk mengikuti kegiatan inkubasi di Bali pada 12-16 Maret 2023. Mereka adalah Azura Indonesia, Biojel, Catalyzon, Cells, Crustea, Gawirea, e-kanaXin, Kuantek, Water Coin, dan Rubboto.
Para pendiri start up diberikan pendampingan dan program peningkatan kapasitas seperti go-to-market strategy, sustainability roadmap, dan pitch deck dengan value proposition yang kuat untuk masyarakat.
Melalui kegiatan inkubasi offline itu, terpilih 3 start up terbaik yakni Azura Indonesia, Crustea, dan Rubboto.
Mereka dipilih atas berbagai penilaian sepanjang program, mulai dari gamifikasi program, keaktifan start up ketika mengikuti strategic workshop, dan aktivitas inkubasi lain.
Ketiganya mendapatkan hadiah berupa website gratis dari MakeWebEasy dan waiver gratis senilai US$10.000 dari Xendit.
Selain itu, mendapatkan tiket hot seat pitch dengan investor seperti Andri Lau dari Investment Associate Insignia Ventures, Dinda Hervi (Founder Impactura), Eric Natanael (Member of Supervisory Board Indonesia Impact Alliance), dan Lavinia Iosub (Managing Partner Livit International & Co-founder Livit Hub Bali). (RO/S-2)
Pendekatan yang dilakukan BI Kalsel tidak hanya fokus pada aspek digital, melainkan juga dikolaborasikan dengan budaya lokal agar lebih mudah diterima masyarakat.
Pandi berkomitmen membangun ekosistem digital Indonesia yang sehat, aman, dan berdaya saing global.
Fokusnya bukan hanya menjual produk, tetapi membangun pengalaman tidur sehat melalui bahan bebas logam berat, desain ergonomis, dan inovasi berkelanjutan.
Identitas mesin kini menjadi bagian integral dalam ekosistem digital Indonesia—dari aplikasi perbankan, sistem pemerintahan, hingga layanan e-commerce.
Menurutnya, ada lima hal yang ditekankan bagi peserta yakni multimedia dan broadcasting, mikrotik, psikologi pendidikan, teknologi artificial intelligence (AI), dan jurnalistik.
PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) atau Sspace terus merealisasikan ekspansi bisnis ke segmen event and exhibition. Itu dilakukan melalui tranformasi Sspace Musik dari TV Kereta ke ruang publik.
Dari 120 startup yang mendaftar dari 17 negara, AJARI sukses menonjolkan inovasinya dalam pemanfaatan AI untuk bidang pendidikan.
GRAB resmi meluncurkan program akselerator Grab Ventures Velocity (GVV) ke-8 yang didukung oleh Superbank dan Genesis Alternative Ventures.
Empat penggerak ekosistem startup terkemuka Asia Pasifik yakni, KUMPUL (Indonesia), TechShake (Filipina), Techsauce (Thailand), dan InnoLab Asia (Vietnam).
SETELAH membuka cloud region di Indonesia, Google Cloud mengklaim sejak lima tahun belakang telah memberikan kontribusi ekonomi senilai Rp900 triliun.
TiDB dikenal sebagai database SQL terdistribusi yang fleksibel dan open-source.
Penting adanya ruang bagi startup lokal untuk memperluas jejaring internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved