Jumat 10 Maret 2023, 23:39 WIB

Asal Usul Istilah Ngabuburit, Tradisi saat Ramadan

Mesakh Ananta Dachi | Humaniora
Asal Usul Istilah Ngabuburit, Tradisi saat Ramadan

Dok. MI
Ilustrasi ngabuburit jelang berbuka puasa

 

PUASA Ramadan adalah salah satu kegiatan yang menjadi ibadah bagi umat Muslim untuk menghapus dosa dan menambah rezeki. Kegiatan untuk mengisi pada saat puasa, disebut dengan ngabuburit. Simak artikel berikut untuk mengetahui asal-usul dari kata ngabuburit, dan apa saja yang bisa dilakukan pada saat ngabuburit. 

Pengertian dan asal-usul ngabuburit

Ngabuburit secara etimologis berasal dari bahasa Sunda yang berasal dari kata dasar "burit" yang bermakna petang. Dilansir dari Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS) mencatat bahwa, ngabuburit berasal dari kalimat ngalantung ngadagoan burit yang memiliki makna bersantai sambil menunggu waktu sore. 

Baca juga : Ibu Hamil Ingin Puasa Ramadan, ini Tipsnya

Kini, ngabuburit menjadi suatu istilah populer yang bermakna sebagai kegiatan pengisi pada saat melakukan puasa. Setiap orang, dapat melakukan kegiatan, tanpa dibatasi. Namun, ngabuburit selalu bermakna pada kegiatan yang membawa makna yang baik. 

Yang Dilakukan Saat Ngabuburit

Meskipun secara etimologis ngabuburit bermakna kegiatan untuk mengisi waktu petang, ngabuburit pada perspektif puasa bermakna mengisi waktu puasa dengan kegiatan positif. Maka, menjelang bulan puasa, berikut adalah daftar kegiatan yang dapat anda lakukan pada saat ngabuburit. 

1. Mendengar ceramah di masjid

Pada saat ngabuburit, kegiatan yang dilakukan diharapkan adalah kegiatan yang membawa makna positif. Mendengar ceramah di masjid dapat membantu meningkatkan iman, ketakwaan, dan juga hubungan yang baik antara manusia dan Allah SWT, dan sesama manusia. 

2. Mulai berbisnis

Pada saat bulan puasa, beragam bisnis musiman menjadi  cukup populer. Beragam bisnis seperti bisnis makanan, pakaian Muslim, dan juga bingkisan, menjadi populer di bulan Puasa. Maka, anda dapat mengisi waktu puasa anda untuk menjalankan aktivitas yang memiliki makna positif sekaligus menambah penghasilan. 

3. Belajar hal baru

Pada saat bulan puasa, bukan berarti kita bermalas-malasan. Salah satu kegiatan pada saat bulan puasa adalah belajar hal yang baru. Anda dapat belajar dari buku atau tulisan, anda dapat belajar dari orang lain atau ahli. Pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan pada diri sendiri. 

4. Membantu orang lain

Pada saat puasa, adalah salah ajang untuk menambah rezeki. Menambah rezeki dapat dilakukan dengan membantu orang lain dengan kegiatan positif. Meskipun melelahkan, puasa sesungguhnya bermakna bagaimana diri kita menahan diri dari melakukan tindakan dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

(Z-5)

Baca Juga

Ist/DPR

Komisi X DPR Apresiasi Perpustakaan Daerah Kota Bogor

👤mediaindonesia.com 🕔Jumat 31 Maret 2023, 09:32 WIB
Sekarang, berkat keseriusan Wali Kota Bogor dalam membangun Perpustakaan Daerah Kota Bogor, pengunjung yang datang pada siang hari sudah...
Ist/DPR

DPR Soroti Pengawasan Haji Terkait WNI yang Berangkat dari Negara Lain

👤mediaindonesia.com 🕔Jumat 31 Maret 2023, 09:05 WIB
DPR mendorong Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) untuk melakukan pengawasan terhadap...
MI/RAMDANI

Ini Delapan Zat Gizi yang Harus Dipenuhi Ibu Hamil

👤Basuki Eka Purnama 🕔Jumat 31 Maret 2023, 08:00 WIB
Asam folat akan membantu pembentukan sel darah merah dan memelihara pertumbuhan serta perkembangan janin termasuk susunan saraf pusat pada...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya