Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih dan kecerdasan buatan yang semakin masif telah mengubah tata cara manusia berkompetisi di era industri berbasis teknologi digital.
Meski hal ini bukan hal baru, namun dikatakan oleh Rektor Universitas Mercu Buana (UMB) Prof. Dr. Andi Adriansyah, M. Eng persaingan tidak lagi hanya antarmanusia, tetapi juga melibatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sebagai pesaing baru.
AI telah menggantikan beberapa aktivitas manusia seperti proses produksi, pemrosesan data, customer service, pemantauan dan pengawasan, serta keuangan.
"Kita perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan dunia kerja dalam industri berbasis teknologi digital. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan, di antaranya belajar dan terus belajar, berkolaborasi dan berbagi, serta berpikir kreatif dan inovatif untuk menemukan solusi baru dan menghadapi tantangan baru dalam industri berbasis teknologi digital," kata rektor saat Wisuda Diploma ke LIII, Sarjana ke LVII dan Magister ke XLIV Tahun Akademik 2022/2023 yang digelar pada Rabu (7/3) di ICE BSD, Tangerang.
Sebagai universitas yang didorong Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III (LLDIKTI III) menjadi World Class University, Universitas Mercu Buana menyadari bahwa teknologi tidak selalu menggantikan pekerjaan manusia secara total, melainkan lebih membantu dan memperluas kemampuan manusia.
Untuk itu, Universitas Mercu Buana telah melakukan adaptasi dalam proses belajar mengajar di lingkungan kampus. “Kami terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada demi melahirkan lulusan yang kompatibel dengan dunia industri berbasis teknologi digital dengan tidak melupakan pendidikan budi pekerti kepada para mahasiswa,” terang Andi. (B-4)
Ketua Program Studi Manajemen S1 FEB UMB Dudi Permana menyampaikan AI semestinya menjadi alat bantu bagi manusia, bukan menggantikan peran manusia.
Chip ini merepresentasikan lompatan besar dalam performa dengan AI sebagai intinya, berkat Dimensity 9400+, kini pengalaman AI genetik pada ponsel pintar menjadi kenyataan
Moodle 5.0 kini menghadirkan kemampuan integrasi dengan kecerdasan buatan (AI), learning analytics, dan gamifikasi.
ARTIFICIAL intelligence atau akal imitasi (AI) dinilai memiliki potensi yang sangat besar dalam membentuk karakter bangsa. Untuk itu, AI tidak perlu dihindari, melainkan dirangkul.
KEPALA BRIN Laksana Tri Handoko menekankan Indonesia tak perlu ikut-ikutan jejak negara maju seperti Amerika Serikat yang menciptakan ChatGPT atau Tiongkok yang menciptakan DeepSeek dalam AI
Tombol ini adalah pintasan cerdas dan lancar yang mendefinisikan ulang interaksi pengguna dengan perangkat dan dirancang untuk para profesional, gamer, pelajar, dan pengguna biasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved