Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEMANGAT belajar dipraktikkan ibu dan anak yang sama-sama meraih gelar doktor (S-3) di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah. Keduanya pun berbarengan diwisuda pada Sabtu (25/2) di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS.
Ajibnya, ibu dan anak itu memperoleh nilai cumlaude, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,93. Keluarga bahagia dan sukses itu adalah Dr. Novi Primadewi, dr., Sp.THT-KL(K).,M.Kes. dan putranya Dr. Muhammad Bagus Adi Wicaksono, S.H., M.H.
Mereka menjadi bagian dari 1.531 wisudawan. Novi Primadewi merupakan lulusan S-3 dari Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran (FK) UNS, sementara putera tercintanya, Muhammad Bagus Adi Wicaksono lulusan S-3 Ilmu Hukum Fakultas Hukum (FH) UNS.
Usai diwisuda, Dr. Novi mengaku tidak menyangka akan diwisuda berbarengan dengan putra sulungnya dan dengan IPK yang sama persis. "Saya tidak menyangka sama sekali, jika diwisuda bersama si sulung. Saya yang lebih dulu kuliah S-3, eh ternyata lulus doktornya bisa berbarengan, dengan IPK yang sama pula," tutur perempuan pengajar di FK UNS ini dengan wajah berbinar.
Isteri dari Dr. Senyum Indrakila, selama ini membebaskan anak anaknya untuk mengambil jurusan yang mereka sukai dan cocok dengan talentanya. Novi dan Senyum sama sama berprofesi sebagai dosen dan dokter, sementara Bagus mengambil jurusan hukum.
"Kami memang memberikan kebebasan bagi anak-anak untuk memilih profesinya, sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan, yang penting bisa bertanggung jawab dengan pilihannya," ucap ibu dua anak itu.
Kebahagiaan Dr. Novi sangat komplit. Sebab Bagus yang juga menjadi dosen di Program Studi (Prodi) D-4 Demografi dan Pencatatan Sipil Sekolah Vokasi (SV) UNS, juga dinobatkan menjadi wisudawan doktor termuda dengan usia 26 tahun 7 bulan.
"Alhamdulillah memiliki putra yang semangat belajarnya tinggi. Setelah lulus sarjana langsung lanjut magister kemudian lanjut doktor. Ini adalah cara Allah Subhanawatala membahagiakan kami," sergah Novi sekali lagi.
Dia berpesan kepada para generasi muda, jangan lelah dalam belajar, karena belajar itu sepanjang masa.
Pada saat sama Dr. Muhammad Bagus Adi Wicaksono, S.H., M.H. mengaku bahagia dapat menjalani prosesi wisuda doktor bersama ibundanya. Ia bahkan menjadi wisudawan S-3 termuda.
"Ibu saya ini memiliki semangat belajar yang tinggi, saya sebagai anak beruntung memiliki sosok ibu seperti dia karena memberikan contoh yang baik bagi putra-putranya," ujar Bagus dengan wajah memancarkan suka cita.
Ia juga menyatakan terimakasih kepada ayahnya yang tidak kenal lelah berdoa dan mensuport dirinya dalam menyelesaikan gelar doktor. (OL-13)
Baca Juga: Jurusan IPS SMA Bisa Masuk Fakultas Apa Saja? Ini Pilihannya
Mendagri Tito Karnavian menyebut eksistensi IPDN menjadi sangat penting karena merupakan pusat untuk melahirkan para pemikir di bidang ilmu pemerintahan.
Dari total 935 wisudawan Perbanas Institute, jenjang magister terdiri atas 90 lulusan Magister Manajemen dan 28 lulusan Magister Akuntansi.
Keberhasilan para wisudawan bukan hanya merupakan pencapaian pribadi, melainkan juga kontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara.
Wisudawan UMS harus mampu melanjutkan perjuangan intelektual mereka, dengan memanfaatkan peluang beasiswa LPDP sebagai investasi strategis negara untuk masa depan.
Sejumlah tokoh seperti Amien Rais, Nurcholis Madjid atau Syafii Maarif dan banyak tokoh besar Indonesia lainnya, merupakan lulusan University of Chicago.
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Ilham Syafruddin Akbar, seorang pengemudi ShopeeFood asal Surabaya, telah menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih impian.
Nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, belum lama ini menjadi sorotan
Roro Wilis menyelesaikan pendidikannya di Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik. Ia lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif yang mencapai 3,98.
Adi berhasil lulus dengan predikat cumlaude IPK 4,00 dan masa studi tecepat, ia dinobatkan sebagai lulusan terbaik Program Doktor Pascasarjana UM.
Tak hanya itu, sebagai ibu dua orang anak dan istri, Laely juga banyak menginspirasi khususnya bagi para wanita di Indonesia.
Ibas menceritakan kisah inspiratif tentang Raeni, mahasiswi penerima program Bidikmisi yang berhasil melanjutkan pendidikan S3 di University of Birmingham, Inggris.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved