Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendorong akselerasi pendidikan dokter spesialis. Dia mengajak rumah sakit untuk turut mendidik dokter spesialis, lantaran selama ini hanya ada 20 perguruan tinggi yang mensuplai kebutuhan dokter spesialis seluruh Indonesia.
"Kenapa mahal spesialis dan sedikit, ya karena hanya ada 20 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Makanya kita dorong rumah sakit bisa mendidik dokter spesialis karena (rumah sakit) 3 ribu, bandingkan dengan 92 FK (Fakultas Kedokteran)," ujar Menkes Budi dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional, Kamis (23/2).
Menurut Budi, pendidikan spesialis sebenarnya tidak terjadi di ruang kuliah. Di seluruh dunia bahkan pendidikan dokter spesialis justru dilakukan di rumah sakit. Lantas, rumah sakit seharusnya bisa mengakses dan mencetak dokter spesialis.
"Pendidikan spesialis itu di rumah sakit, di mana-mana nggak ada di ruang kuliah. Di luar negeri, di seluruh dunia, aku nggak lihat dokter spesialis yang mesti bayar uang kuliah ke Fakultas Kedokteran, nggak ada. Mereka dibayar kalau jadi dokter spesialis," tuturnya.
Budi melanjutkan, hal itu bukan berarti rumah sakit akan mengambil tugas perguruan tinggi. Akan tetapi dirinya melihat alternatif terbaik untuk mencetak lebih banyak dokter spesialis.
Baca juga: Kenapa Dokter Spesialis di Indonesia Langka? Ini Jawaban IDI
Dia pun menyinggung alasan sejumlah organisasi profesi terkait kompetensi dokter spesialis. Menurutnya, organisasi profesi seharusnya bisa mendukung upaya tersebut, bukan menghambat dengan mengancam terkait tanggung jawab. Mengingat masyarakat sangat membutuhkan layanan kesehatan yang maksimal.
"Itu bukan berarti kita mau ngambil porsinya dari FK nggak, tapi itu caranya supaya lebih banyak. Yuk bicaranya jangan ditataran elit dong, bicaranya ditataran masyarakat," tegasnya.
"Karena pendidikan itu susah, saya pengen geser pendidikan itu ke rumah sakit. Bukannya saya mau musuhan sama teman-teman perguruan tinggi, I just want to make sure bahwa lebih banyak lagi yang bisa mendidik dokter spesialis," sambungnya.
Untuk perguruan tinggi, lanjutnya, pemerintah sudah mengalokasikan beasiswa pendidikan dokter spesialis. Tahun lalu ada 600 beasiswa dan tahun ini ditingkatkan menjadi 2500 beasiswa.
"Tapi itu 2.500 tolong dipakai, udah dikasi Ibu Sri Mulyani tahun ini," tutupnya.(OL-5)
MENTERI Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa saat ini terdapat gap dokter spesialis sebesar 70 ribu orang selama 10 tahun ke depan.
Sebelumnya, 372 guru besar Fakultas Kedokteran dari 23 universitas di Indonesia mendeklarasikan ketidakpercayaannya kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pekan lalu.
MENTERI Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan fakta mengejutkan. Di Indonesia, katanya, dua orang meninggal karena tuberkulosis (Tb) setiap lima menit.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan pentingnya untuk mengukur tekanan darah secara rutin.
Kebijakan yang dibuat Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kerap kali menimbulkan polemik.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa meskipun terjadi peningkatan kasus covid-19, masyarakat diimbau untuk tidak panik.
Rumah Sakit Dokter Hasri Ainun Habibie Parepare, Sulawesi Selatan, baru saja menghadirkan layanan nonfarmakologi terbaru bernama pelayanan asuhan persalinan dengan aroma terapi
Digitalisasi di rumah sakit bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi transformasi budaya kerja dan keselamatan pasien
Di ranah kesehatan, Indonesia menyumbang lebih dari 60% wisatawan medis ke Malaysia setiap tahunnya (data Malaysia Healthcare Travel Council).
Penunjukan JLL memperkuat posisi BIH sebagai proyek unggulan sektor kesehatan nasional.
Kemenkes menyebut rumah sakit (RS) asing dimungkinkan untuk membuka cabang di Indonesia. Hal itu selaras dengan pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto
Warga Indonesia dan Bali perlu mengetahui bahwa sejak Juni-Juli 2025, ada 21 penyakit yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved