Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PERKEMBANGAN sosial emosional anak usia dini kerap terabaikan oleh orangtua atau pengasuh. Kecerdasan intelektual anak cenderung menjadi prioritas.
Padahal, perkembangan sosial emosional anak meliputi kemampuan mengenali emosi diri dan orang lain, mengelola emosi dengan cara positif, dan berempati terhadap kondisi orang lain. Hal ini akan berdampak positif bagi kesehatan mental, capaian pendidikan, dan interaksi sosial
Oleh karena itu, untuk mendukung pemahaman sosial emosional anak, Tanoto Foundation bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak meluncurkan seri Buku Cerita Anak Siapkan Generasi Anak Berprestasi (SIGAP) berjudul Saat Noni Datang.
Buku ini bertemakan mengenal jenis-jenis emosi anak. Selain untuk membantu anak mengenali beragam jenis emosi, buku ini juga menjadi media bantu bagi orang tua dan pendidik dalam mengajarkan anak cara mengelola berbagai emosi yang mereka rasakan. Serta mendukung pengembangan kemampuan bahasa, dan pra-literasi.
“Mengenal emosi adalah salah satu dari komponen penting yang harus dimiliki oleh anak sebelum akhirnya dapat menguasai kemampuan kecerdasan emosi yang lebih kompleks. Pengenalan terhadap emosi harus dimulai dan dibiasakan sejak dini. Semakin anak mengenali emosi yang ia rasakan, semakin ia bisa mengendalikan dirinya," ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga lewat keterangan yang diterim, Rabu (22/2).
Ia menambahkan, ketika anak sudah mampu mengenal emosinya sendiri dan berempati pada emosi orang lain, anak akan mampu membina hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitarnya.
Kemudian dengan memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengenali emosinya, juga dapat menjadi sarana bagi anak untuk mengeluarkan kreativitas, serta ungkapan dari isi hati dan pikirannya.
Adapun CEO Global Tanoto Foundation, J. Satrijo Tanudjojo menuturkan, anak yang memiliki kecerdasan emosi punya kesempatan lebih besar meraih sukses di masa depan. Karena itu, pengenalan emosi anak perlu dilakukan sejak usia dini. Sebab, anak-anak mengalami perkembangan pesat pada tiga tahun pertama kehidupannya, meliputi perkembangan fisik, kognitif, bahasa, serta sosial emosional.
"Orang tua perlu memperhatikan juga perkembangan sosial emosional anak. Anak-anak perlu diajarkan bagaimana cara mengelola perasaan mereka dengan cara yang baik dan konstruktif. Hal ini menjadi salah satu fondasi penting agar anak-anak kita dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,” tandas Satrijo.
Buku ‘Saat Noni Datang’ merupakan buku kedua dari Seri Buku Cerita Anak SIGAP. Pada 2021, bekerja sama dengan KemenPPPA dan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Jakarta, Tanoto Foundation menerbitkan buku ‘Rubik Unik Corona’ sebagai media edukasi mengenai pandemi COVID-19 untuk anak usia dini. (OL-8)
Rencana, program anak kedua Denny dan istrinya akan dilakukan di rumah sakit yang sama tempat istrinya melahirkan anak pertamanya.
Praktik hipnoterapi yang diimplementasikan secara tepat dapat menyembuhkan trauma yang disebabkan oleh perundungan dan meningkatkan prestasi anak di sekolah.
UPAYA memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari ancaman tindak kekerasan melalui pengintegrasian sistem antarlembaga terkait harus mendapat dukungan semua pihak.
Pada usia 5 tahun, koneksi yang dibentuk oleh pengalaman sehari-hari dalam bermain, eksplorasi, belajar, akan secara harfiah membangun arsitektur otak mereka.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Kemen PPPA mengharapkan BPW Indonesia dapat berpartisipasi aktif dalam program “Ruang Bersama Indonesia”, sebuah program unggulan yang menjadi platform kolaborasi berbagai pihak.
Pendanaan pemulihan melalui peraturan ini hanya dapat diberikan setelah mekanisme restitusi dijalani, tetapi tidak ada batasan waktu yang tegas.
Kementerian PPPA menyoroti tantangan utama dalam pola asuh keluarga, termasuk rendahnya pemahaman perkembangan anak hingga pengaruh lingkungan negatif.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi mengecam keras praktik perkawinan usia anak yang terjadi di Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan perempuan melalui pemanfaatan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS), serta program pemberdayaan yang inklusif dan berkelanjutan.
Perempuan jadi punya posisi tawar jika memiliki penghasilan dan mandiri secara finansial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved