PERNAHKAH kamu mendengar istilah takdir muallaq dalam Islam? Takdir muallaq sangat penting untuk dipahami bagi umat muslim, karena akan memudahkan seseorang mengimani takdir sebagai rukun iman yang keenam.
Nah, untuk memahaminya lebih detail, selengkapnya di bawah ini penjelasan terkait hal itu.
Apa itu takdir muallaq?
Takdir muallaq adalah kententuan Allah SWT yang mengikutsertakan peran manusia melalui usaha atau ikhtiarnya. Takdir ini merupakan ketetapan Allah yang juga disertai dengan ikhtiar manusia.
Dikutip dari Ringkus PAI (Ringkasan Khusus Pendidikan Agama Islam) oleh Basar (2021), muallaq secara bahasa artinya sesuatu yang digantungkan. Sedangkan dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Ansanoor (2022) dijelaskan bahwa takdir muallaq adalah takdir yang pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh usaha manusia.
Pelaksanaan takdir muallaq dilakukan sesuai dengan hukum sebab akibat yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Jadi, takdir muallaq adalah takdir yang ketetapannya bisa diubah berdasarkan hasil usaha atau doa manusia.
Dalil takdir muallaq tertulis dalam QS Ar-Ra'd ayat 11 yang artinya, "Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah SWT menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
Contoh takdir muallaq
Berikut beberapa contoh takdir muallaq.
1. Orang miskin menjadi kaya.
Pertama, karena orang miskin memiliki dorongan batin untuk menjadi kaya. Orang tersebut kemudian menyesuaikan diri dengan gaya hidup yang benar. Misalnya, kerja keras, kerja cerdas, kerja keras siang malam, jalankan bisnis, dan hemat uang.
2. Dari bodoh ke pintar.
Dalam contoh lain, beberapa orang bodoh, gagal secara akademis. Jadi mereka selalu beroperasi dan ada di peringkat bawah. Namun, dengan motivasi batin untuk mendapatkan nilai bagus, dia benar-benar belajar dan mengambil kelas di sana-sini. Jadi sangat mungkin untuk mendapatkan nilai terbaik dari awal.
3. Ketidakmampuan menjadi terampil.
Ini termasuk orang yang sama sekali tidak mampu karena menyadari keterbatasannya. Kemudian orang tersebut ingin menjadi orang yang memiliki kemampuan khusus. Misalnya, kamu ingin menjadi penulis. Tentu saja, ada banyak contoh lain dari nasib seorang yang memiliki keterbatasan selain yang disebutkan di atas.
Singkatnya, takdir muallaq adalah takdir yang dapat diubah oleh kehendak, keinginan, dan usaha setiap individu. Jadi, meskipun tidak memiliki keterampilan sekali pun jika kita menyadarinya dan memahami bagaimana mengatasinya, hal tertentu bisa kita kuasai dengan berlatih dan belajar.
4. Kesehatan sendiri.
Kematian adalah keharusan mutlak, tetapi jalan menuju kematian umumnya berada dalam kendali kita. Jika tubuh sehat, atas kehendak Allah SWT, kita akan menderita pada saat kematian. Inisiatif kesehatan termasuk mengatur pola makan, berolahraga, dan menjaga kebersihan adalah salah satu ikhtiar yang bisa kita lakukan untuk kesehatan diri kita sendiri.
5. Peraturan keuangan.
Allah telah mengatur agar umat Islam memberikan bagian terbaik untuk semua orang. Hanya, Anda tidak bisa mendapatkannya tanpa usaha yang maksimal. Misalnya, Tuhan ingin Anda menjadi seorang jutawan, tetapi Anda menyerah tanpa berusaha untuk mewujudkannya.
6. Sifat manusia yang bijaksana.
Kebijaksanaan adalah kualitas yang dapat diperoleh dengan waktu dan usaha. Ini bukan sekadar menyerah untuk menerima takdir atau menyerah pada arus kehidupan. Kamu harus mencoba belajar dari kesalahan dan memiliki pola pikir yang baik. Selain itu, kemampuan untuk jujur pada diri sendiri dan orang lain juga memegang peranan penting.
Perbedaan takdir muallaq dan takdir mubram
Jika melihat secara seksama dari ulasan di atas, dapat dilihat perbedaan takdir mubram dan takdir muallaq. Jadi takdir mubram adalah takdir yang tidak dapat diubah dengan usaha manusia. Jika Allah SWT sudah mentakdirkan A, tetaplah terjadilah A. Hanya, jika orang tersebut berdoa dan memiliki banyak amal baik, kadar takdir tersebut sedikit berkurang.
Misalnya, orang yang ditakdirkan Allah tertimpa batu besar. Karena amal baik dan doa yang dilakukan, dia tetap tertimpa batu. Bedanya ia bukan tertimpa batu besar, tetapi tertimpa batu kecil-kecil. Sementara takdir muallaq adalah takdir yang sifatnya dapat diubah dengan upaya dan kesungguhan dari orang tersebut.
Jika orang tersebut disiplin dan ulet, orang tersebut bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Jadi apa yang dilakukan itulah hasilnya. Semoga sedikit ulasan tentang takdir mubram dan muallaq ini memberikan khasanah keimanan dan keyakinan kepada Allah SWT. (OL-14)