Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pakar: Rentetan Gempa Jayapura Bersumber dari Laut

Atalya Puspa
13/2/2023 17:05
Pakar: Rentetan Gempa Jayapura Bersumber dari Laut
ilustrasi grafik gempa bumi(medcom.id)

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sejak 2 Januari 2023 hingga 12 Februari 2023, Kota Jayapura diguncang sebanyak 1.181 kali gempa bumi. Adapun, gempa bumi yang dirasakan yakni sebanyak 176 kali. Gempa kekuatan tertinggi mencapai 5,4 magnitudo.

Menanggapi hal itu, Ketua Pusat Studi Kebumian dan Mitigasi Bencana Universitas Brawijada Adi Susilo menyatakan gempa yang terjadi di wilayah Jayapura itu bersumber dari laut.

"Sebetulnya bukan tidak terpetakan, tapi sumber gempa ternyata memang di laut, tapi gempa selanjutnya tidak lebih mengecil. Tidak di suatu tempat yang tetap. Artinya adalah sumber gempa yang berpindah," kata Adi saat dihubungi, Senin (13/2).

Sebagai contoh, kata dia, gempa pada 8 Februari 2023 dengan kekuatan 2,9 M sumbernya ada di laut. Sedangkan gempa tanggal 9 Februari 2023, juga di laut, namun kekuatannya lebih besar yaitu 5,4 M.

"Semestinya, kalau gempa tersebut bersumber dari satu proses, maka gempa utama (main shock) akan besar dan gempa susulan (after shock), akan semakin mengecil. Sehingga peristiwa di atas bisa dikatakan sebagai gempa yang mempunyai proses sendiri-sendiri atau tidak terkait," ucap dia

"Tapi bukan berarti tidak ada kaitan sama sekali. Bisa jadi, gempa pertama bisa mentriger gempa selanjutnya, yang memang sudah siap terjadi gempa," imbuh dia.

Baca juga: BMKG : Sumber Rentetan Gempa Jayapura Belum Terpetakan

Adi melanjutkan, hingga saat ini memang belum ada teknologi yang bisa memperkirakan secara akurat kapan dan di mana akan terjadi gempa bumi. Namun demikian, aksi mitigasi perlu dilakukan pada wilayah-wilayah yang berpotensi gempa.

"Kita bisa juga memperkirakan daerah yang mempunya seismic gap atau celah seismik atau sudah lama tidak terjadi gempa, patut kita perhatikan dan waspada. Ini berlaku untuk di segala tempat di Indonesia, khususnya di daerah seismik aktif dan patahan aktif," pungkas dia.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya